Gareth Evans Ungkap Plot The Raid 3 yang Libatkan Christine Hakim
loading...
A
A
A
The Raid 3 harus diakui telah menjadi salah satu film yang paling dinantikan. Sayang, film ini tidak pernah terwujud karena sutradara dua film The Raid sebelumnya, Gareth Evans, kehilangan mood untuk meneruskan film ini. Meski begitu, tidak berarti Gareth tidak punya bayangan untuk cerita film ini. Nyatanya, Gareth sudah punya plot cerita untuk film ini.
Gareth mengejutkan para penggemar film dengan The Raid yang dirilis pada 2011. Film yang dibintangi para aktor asli Indonesia, seperti Iko Uwais, Joe Taslim, Donny Alamsyah, Yayan Ruhian dan lain-lain ini berhasil memenangkan kritik. Sekuelnya, The Raid 2: Berandal, juga tak kalah seru. Sayang, seri ketigaya tidak diwujudkan Gareth.
Dikutip dari Movie Web, saat bicara di Empire Spoiler Special Podcast, Gareth mengungkapkan detil tentang apa yang ingin dia ceritakan di The Raid 3. Sayang, bagi para penggemar serial ini, film ini tidak akan berfokus pada Rama yang diperankan Iko Uwais. The Raid 3 akan berfokus pada salah satu karakter pendukung dari The Raid 2. Film ketiga ini juga akan beririsan dengan film kedua dalam adegan pembukanya dan menyinggung salah satu adegan khusus di film yang dirilis pada 2014, yang berfokus pada sepasukan pembunuh Jepang yang dikirim ke Jakarta untuk menyingkirkan Bos Goto (Kenichi Endō).
Menurut Gareth, Cerita ini akan kembali ke waktu di The Raid 2 ketika Goto Gang, geng Jepang, menggelar pertemuan dan Goto bilang ke tangan kanannya (Kazuki Kitamura) untuk mengatasinya, menyingkirkan setiap polisi dan politikus korup yang ada di daftar mereka dan memulai dengan yang baru. The Raid 3 akan dimulai dengan Rama(Iko Uwais) keluar dari gedung itu setelah membunuh semua orang dan bilang, “Nggak, aku selesai.” Dia pergi ke Bunawar (Cok Simbara), yang menantinya di mobil, dia masuk dan pergi.
“Dan, kalian ada bersama geng Jepang ini, yang seperti, ‘Apa yang harus kita lakukan sekarang? Semua orang mati, nggak ada yang bisa kita bunuh.’ Mereka masuk mobil, dan ketika mereka sedang berkendara, tiba-tiba mobil lain menghadang mereka dan menabrak mereka. Goto, putranya dan tangan kanannya adalah yang selamat dari serangan itu dan itu dipotong ke kredit dan disebut The Raid 3,” papar Gareth.
Yang menarik, itu hanyalah setup. Gareth tidak berhenti di sini karena dia merencanakan apa yang akan terjadi film itu. Gareth akan mengajak penonton ke masalalu yang sepertinya akan menjadi aksi yang hebat dan juga ketegangan dramatis.
“Idenya adalah si tangan kanan, setelah disuruh membunuh semua politikus dan polisi dan membersihkan semuanua, akan menelepon bos besar di Tokyo dan seperti ‘Goto akan jadi gila. Ini gila, apa yang harus kulakukan?’ telepon dari markas adalah, ‘Jaga dia, tetap dekati dia, kita akan kirim orang untuk menyelesaikannya, dan kalau kamu lakuka itu untuk kita, kamu bisa mengambil alih bisnisnya.’ Serangan itu salah, itu adalah skuad pembunuh dari Jepang yang datang dan menyingkirkan Goto. Goto tidak tahu kalau tangan kanannya telah mengkhianati dia dan menjebaknya di serangan itu,” ujar Gareth.
Di sinilah semuanya berubah. Alih-alih meniru apa yang telah dilakukan di dua film sebelumnya, sekuel ini membawa semuanya ke lokasi yang benar-benar baru, yaitu hutan. Gareth mengatakan, dia terinspirasi dari film klasik Arnold Schwarzenegger, Predator. Hutan itu ada di kawasan Jawa Barat.
“Mereka kemudian bersembunyi ke hutan di Jawa Barat. Goto mengatur pertemuan dengan bos mafia tua (yang diperankan) Christine Hakim, yang telah melatih pembunuh di hutan. Dia memberikan perlindungan untuk Goto karena masa lalu mereka, dia adalah yang memperkenalkan Goto ke Jakarta kali pertama. Idenya adalah skuad pembunuh Jepang yang biasanya beroperasi di jalanan Tokyo tiba-tiba harus menghadapi lahan di hutan, seperti Predator. Milisia Christine ini, anak-anak gerilyawan ini, mengatasi instrusi orang Jepang ini di tanah mereka. Saya tidak mengerjakan semuanya, tapi pada beberapa titik, putra Goto akan mati, dia akan menyadari kalau tangan kanannyalah yang mengkhianati dia dan mereka akan menghadapi tradisional untuk menghadapinya. Dan Goto dan geng gerilya yang terdiri atas pembunuh Indonesia ini akan kembali ke Tokyo untuk mengatasi orang yang memerintahkan membunuh Goto,” tutur Gareth.
Pertanyaannya adalah apakah The Raid 3 akan dibuat? Ini akan menjadi salah satu situasi jangan pernah bilang tidak pernah. Namun, penggemar tak perlu menahan napasnya. Seperti yang dikatakan Gareth, sepertinya kapal ini akan berlayar karena dia sudah pindah ke proyek lain.
Sutradara Joe Carnahan sedang mengembangkan remake The Raid bersama Frank Grillo. Proyek ini sudah diubah menjadi konsep asli dan masih dikembangkan tapi tidak lagi menjadi remake The Raid 2011. Dengan begitu, sepertinya semuanya tidak utak atik.
Lihat Juga: Sukses di Bioskop, Film Lampir Sabet Penghargaan Internasional! Streaming di Vision+ Sekarang
Gareth mengejutkan para penggemar film dengan The Raid yang dirilis pada 2011. Film yang dibintangi para aktor asli Indonesia, seperti Iko Uwais, Joe Taslim, Donny Alamsyah, Yayan Ruhian dan lain-lain ini berhasil memenangkan kritik. Sekuelnya, The Raid 2: Berandal, juga tak kalah seru. Sayang, seri ketigaya tidak diwujudkan Gareth.
Dikutip dari Movie Web, saat bicara di Empire Spoiler Special Podcast, Gareth mengungkapkan detil tentang apa yang ingin dia ceritakan di The Raid 3. Sayang, bagi para penggemar serial ini, film ini tidak akan berfokus pada Rama yang diperankan Iko Uwais. The Raid 3 akan berfokus pada salah satu karakter pendukung dari The Raid 2. Film ketiga ini juga akan beririsan dengan film kedua dalam adegan pembukanya dan menyinggung salah satu adegan khusus di film yang dirilis pada 2014, yang berfokus pada sepasukan pembunuh Jepang yang dikirim ke Jakarta untuk menyingkirkan Bos Goto (Kenichi Endō).
Menurut Gareth, Cerita ini akan kembali ke waktu di The Raid 2 ketika Goto Gang, geng Jepang, menggelar pertemuan dan Goto bilang ke tangan kanannya (Kazuki Kitamura) untuk mengatasinya, menyingkirkan setiap polisi dan politikus korup yang ada di daftar mereka dan memulai dengan yang baru. The Raid 3 akan dimulai dengan Rama(Iko Uwais) keluar dari gedung itu setelah membunuh semua orang dan bilang, “Nggak, aku selesai.” Dia pergi ke Bunawar (Cok Simbara), yang menantinya di mobil, dia masuk dan pergi.
“Dan, kalian ada bersama geng Jepang ini, yang seperti, ‘Apa yang harus kita lakukan sekarang? Semua orang mati, nggak ada yang bisa kita bunuh.’ Mereka masuk mobil, dan ketika mereka sedang berkendara, tiba-tiba mobil lain menghadang mereka dan menabrak mereka. Goto, putranya dan tangan kanannya adalah yang selamat dari serangan itu dan itu dipotong ke kredit dan disebut The Raid 3,” papar Gareth.
Yang menarik, itu hanyalah setup. Gareth tidak berhenti di sini karena dia merencanakan apa yang akan terjadi film itu. Gareth akan mengajak penonton ke masalalu yang sepertinya akan menjadi aksi yang hebat dan juga ketegangan dramatis.
“Idenya adalah si tangan kanan, setelah disuruh membunuh semua politikus dan polisi dan membersihkan semuanua, akan menelepon bos besar di Tokyo dan seperti ‘Goto akan jadi gila. Ini gila, apa yang harus kulakukan?’ telepon dari markas adalah, ‘Jaga dia, tetap dekati dia, kita akan kirim orang untuk menyelesaikannya, dan kalau kamu lakuka itu untuk kita, kamu bisa mengambil alih bisnisnya.’ Serangan itu salah, itu adalah skuad pembunuh dari Jepang yang datang dan menyingkirkan Goto. Goto tidak tahu kalau tangan kanannya telah mengkhianati dia dan menjebaknya di serangan itu,” ujar Gareth.
Di sinilah semuanya berubah. Alih-alih meniru apa yang telah dilakukan di dua film sebelumnya, sekuel ini membawa semuanya ke lokasi yang benar-benar baru, yaitu hutan. Gareth mengatakan, dia terinspirasi dari film klasik Arnold Schwarzenegger, Predator. Hutan itu ada di kawasan Jawa Barat.
“Mereka kemudian bersembunyi ke hutan di Jawa Barat. Goto mengatur pertemuan dengan bos mafia tua (yang diperankan) Christine Hakim, yang telah melatih pembunuh di hutan. Dia memberikan perlindungan untuk Goto karena masa lalu mereka, dia adalah yang memperkenalkan Goto ke Jakarta kali pertama. Idenya adalah skuad pembunuh Jepang yang biasanya beroperasi di jalanan Tokyo tiba-tiba harus menghadapi lahan di hutan, seperti Predator. Milisia Christine ini, anak-anak gerilyawan ini, mengatasi instrusi orang Jepang ini di tanah mereka. Saya tidak mengerjakan semuanya, tapi pada beberapa titik, putra Goto akan mati, dia akan menyadari kalau tangan kanannyalah yang mengkhianati dia dan mereka akan menghadapi tradisional untuk menghadapinya. Dan Goto dan geng gerilya yang terdiri atas pembunuh Indonesia ini akan kembali ke Tokyo untuk mengatasi orang yang memerintahkan membunuh Goto,” tutur Gareth.
Pertanyaannya adalah apakah The Raid 3 akan dibuat? Ini akan menjadi salah satu situasi jangan pernah bilang tidak pernah. Namun, penggemar tak perlu menahan napasnya. Seperti yang dikatakan Gareth, sepertinya kapal ini akan berlayar karena dia sudah pindah ke proyek lain.
Sutradara Joe Carnahan sedang mengembangkan remake The Raid bersama Frank Grillo. Proyek ini sudah diubah menjadi konsep asli dan masih dikembangkan tapi tidak lagi menjadi remake The Raid 2011. Dengan begitu, sepertinya semuanya tidak utak atik.
Lihat Juga: Sukses di Bioskop, Film Lampir Sabet Penghargaan Internasional! Streaming di Vision+ Sekarang
(alv)