5 Film yang Dibintangi Mieke Wijaya, Terbaru Ayat-Ayat Cinta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mieke Wijaya tercatat telah membintangi banyak judul film selama kariernya di dunia hiburan Tanah Air. Terjun ke dunia akting sejak era 50-an, terbaru Mieke diketahui bermain dalam film Ayat-Ayat Cinta yang dirilis pada 2008.
Bahkan kemampuan akting Mieke sudah diakui. Hal tersebut terbukti dari sejumlah penghargaan bergengsi yang berhasil disabetnya sejak era 1960 dan 1970-an.
Adapun penghargaan tersebut di antaranya adalah piala Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 1967 untuk film Gadis Kerudung Putih dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di FFI 1975 untuk film Ranjang Pengantin.
Ibunda Nia Zulkarnaen ini dikabarkan meninggal dunia hari ini, Selasa (3/5/2022). Mieke menghembuskan napas terakhirnya di usia 82 tahun. Kabar duka ini beredar di kalangan awak media lewat pesan singkat.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiiun. Telah meninggal dunia Mama, Nenek, kami tercinta Hj. MIEKE WIDJAJA. Hari Selasa, 3 Mei 2022 jam 19.30 dalam usia 82 tahun," tulis pesan tersebut dikutip pada Selasa (3/5/2022).
Berikut lima film yang dibintangi Mieke Wijaya seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Tiga Dara (1956)
Tiga Dara merupakan film komedi musikal yang dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak. Disutradarai oleh Usmar Ismail, film ini menceritakan tentang tiga bersaudari yaknin Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya) dan Nenny (Indriati Iskak).
Mereka dibesarkan oleh nenek mereka (Fifi Young) di Jakarta setelah ibu mereka meninggal dunia. Ketiganya juga tinggal bersama ayah mereka, Sukandar (Hassan Sanusi). Namun sang ayah terlalu sibuk dalam pekerjaannya sehingga tidak memberikan perhatian kepada anak-anaknya.
2. Bing Slamet Koboi Cengeng (1974)
Bing Slamet Koboi Cengeng disutradarai oleh Nya Abbas Akup. Menjadi film terakhir Bing Slamet sebelum meninggal dunia pada 17 Desember 1974, film ini menceritakan Bing menerima surat dari komplotan bandit yang berisi ancaman keselamatan anaknya, Vivi (Vivi Sumanti).
Kemudian dia mengadakan kontrak kerjasama dengan Eddy Sud si jago tembak, dan Bing juga berlatih menggunakan pistol. Sherif Ateng lalu mengerahkan warga kota dan memaksa Bing agar tak membayar tebusan. Terungkap otak penculikan ternyata Eddy Sud dan Vivi berhasil dibebaskan.
3. Kembang Semusim (1980)
Disutradarai oleh MT Risyaf, Kembang Semusim mengisahkan 15 tahun lalu Farida (Mieke Wijaya) bercerai dengan suaminya. Mirna (Marissa Haque), satu-satunya anak Farida tinggal bersama neneknya di Sumatera, karena Farida mengawini Wijaya (Rachmat Hidayat).
Dia seorang duda dengan dua anak. Suatu saat Mirna ingin menemui keluarga ibunya, ternyata disambut dingin. Pacar Mirna, Rusdi (Rano Karno) juga dipacari oleh saudara tirinya, anak bawaan Wijaya. Namun, mereka saling terbuka dan saling memahami, Mirna bertemu kembali dangan Rusdi.
4. Roro Mendut (1983)
Roro Mendut merupakan film drama tragedi romantis yang disutradarai oleh Ami Prijono. Berlatar pada abad ke-17 di Kesultanan Mataram, Roro Mendut (Meriam Bellina) adalah seorang wanita muda cantik dan salah satu rampasan kekayaan dari Kadipaten Pati yang diboyong ke Mataram setelah berakhirnya perang antara Kesultanan Mataram dengan Pati.
Karena kemenangan gemilang tersebut, Sultan Agung berkenan menghadiahkan semua hasil rampasan perang itu kepada Tumenggung Wiroguno (W.D. Mochtar), panglima perangnya yang berhasil memimpin penumpasan pemberontakan Kadipaten di pantai utara Jawa pada abad-17 tersebut.
5. Ayat-Ayat Cinta (2008)
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diadaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy berjudul sama, Ayat-Ayat Cinta menceritakan kisah cinta dengan latar belakang agama, terutama Islam, dalam kehidupan. Fahri bin Abdullah Shiddiq (Fedi Nuril) adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al-Azhar.
Dia harus berkutat dengan berbagai macam impiannya dan kesederhanaan hidup di Mesir. Dia bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua impian dijalani Fahri dengan penuh antusias kecuali menikah. Dia tidak mengenal pacaran sebelum menikah. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini, neneknya, ibunya dan saudara perempuannya.
Bahkan kemampuan akting Mieke sudah diakui. Hal tersebut terbukti dari sejumlah penghargaan bergengsi yang berhasil disabetnya sejak era 1960 dan 1970-an.
Adapun penghargaan tersebut di antaranya adalah piala Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 1967 untuk film Gadis Kerudung Putih dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di FFI 1975 untuk film Ranjang Pengantin.
Ibunda Nia Zulkarnaen ini dikabarkan meninggal dunia hari ini, Selasa (3/5/2022). Mieke menghembuskan napas terakhirnya di usia 82 tahun. Kabar duka ini beredar di kalangan awak media lewat pesan singkat.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiiun. Telah meninggal dunia Mama, Nenek, kami tercinta Hj. MIEKE WIDJAJA. Hari Selasa, 3 Mei 2022 jam 19.30 dalam usia 82 tahun," tulis pesan tersebut dikutip pada Selasa (3/5/2022).
Berikut lima film yang dibintangi Mieke Wijaya seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Tiga Dara (1956)
Tiga Dara merupakan film komedi musikal yang dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak. Disutradarai oleh Usmar Ismail, film ini menceritakan tentang tiga bersaudari yaknin Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya) dan Nenny (Indriati Iskak).
Mereka dibesarkan oleh nenek mereka (Fifi Young) di Jakarta setelah ibu mereka meninggal dunia. Ketiganya juga tinggal bersama ayah mereka, Sukandar (Hassan Sanusi). Namun sang ayah terlalu sibuk dalam pekerjaannya sehingga tidak memberikan perhatian kepada anak-anaknya.
2. Bing Slamet Koboi Cengeng (1974)
Bing Slamet Koboi Cengeng disutradarai oleh Nya Abbas Akup. Menjadi film terakhir Bing Slamet sebelum meninggal dunia pada 17 Desember 1974, film ini menceritakan Bing menerima surat dari komplotan bandit yang berisi ancaman keselamatan anaknya, Vivi (Vivi Sumanti).
Kemudian dia mengadakan kontrak kerjasama dengan Eddy Sud si jago tembak, dan Bing juga berlatih menggunakan pistol. Sherif Ateng lalu mengerahkan warga kota dan memaksa Bing agar tak membayar tebusan. Terungkap otak penculikan ternyata Eddy Sud dan Vivi berhasil dibebaskan.
3. Kembang Semusim (1980)
Disutradarai oleh MT Risyaf, Kembang Semusim mengisahkan 15 tahun lalu Farida (Mieke Wijaya) bercerai dengan suaminya. Mirna (Marissa Haque), satu-satunya anak Farida tinggal bersama neneknya di Sumatera, karena Farida mengawini Wijaya (Rachmat Hidayat).
Dia seorang duda dengan dua anak. Suatu saat Mirna ingin menemui keluarga ibunya, ternyata disambut dingin. Pacar Mirna, Rusdi (Rano Karno) juga dipacari oleh saudara tirinya, anak bawaan Wijaya. Namun, mereka saling terbuka dan saling memahami, Mirna bertemu kembali dangan Rusdi.
4. Roro Mendut (1983)
Roro Mendut merupakan film drama tragedi romantis yang disutradarai oleh Ami Prijono. Berlatar pada abad ke-17 di Kesultanan Mataram, Roro Mendut (Meriam Bellina) adalah seorang wanita muda cantik dan salah satu rampasan kekayaan dari Kadipaten Pati yang diboyong ke Mataram setelah berakhirnya perang antara Kesultanan Mataram dengan Pati.
Karena kemenangan gemilang tersebut, Sultan Agung berkenan menghadiahkan semua hasil rampasan perang itu kepada Tumenggung Wiroguno (W.D. Mochtar), panglima perangnya yang berhasil memimpin penumpasan pemberontakan Kadipaten di pantai utara Jawa pada abad-17 tersebut.
5. Ayat-Ayat Cinta (2008)
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diadaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy berjudul sama, Ayat-Ayat Cinta menceritakan kisah cinta dengan latar belakang agama, terutama Islam, dalam kehidupan. Fahri bin Abdullah Shiddiq (Fedi Nuril) adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al-Azhar.
Dia harus berkutat dengan berbagai macam impiannya dan kesederhanaan hidup di Mesir. Dia bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua impian dijalani Fahri dengan penuh antusias kecuali menikah. Dia tidak mengenal pacaran sebelum menikah. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini, neneknya, ibunya dan saudara perempuannya.
(dra)