15.000 Pekerja dan Pelaku Wisata Yogyakarta Dapat Bantuan Sembako
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA- Sebanyak 15.000 pekerja dan pelaku wisata di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta yang terdampak pandemi Covid-19 mendapatkan bantuan berupa paket sembako dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Bantuan berupa paket sembako secara simbolis diserahkan oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X di Gedung Wana Bhakti Yasa.
Rizki Handayani mengatakan, pariwisata merupakan sektor yang paling pertama terdampak COVID-19. Dan DIY yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan turut mengalami imbasnya, dimana banyak pekerja pariwisata di DIY yang terkena imbasnya.
"Dengan bantuan ini diharapkan dapat membantu pelaku pariwisata khususnya di Yogyakarta dan sekitarnya yang sangat terdampak akibat adanya pandemi COVID-19," kata Rizki dalam siaran persnya, Sabtu (25/4).
Tiap paket sembako berisi beras 5 kg, gula 2 kg, kecap manis 550 ml, minyak goreng 2 liter, tepung terigu 1 kg, sarden 1 kaleng, mie instan 10 bungkus sebagai bentuk bantuan dari kerja sama Kemenparekraf dengan PT. Indofood Sukses Makmur, dan abon sebagai bentuk bantuan dari Badan Otorita Borobudur yang merupakan perwakilan Kemenparekraf di wilayah Jawa Tengah.
Polda DIY menyatakan akan mendukung penuh proses distribusi bantuan hingga sampai ke penerima yakni para pekerja dan pelaku pariwisata yang diusulkan sebagai penerima bantuan oleh Dinas Pariwisata DIY.
Dalam penyaluran bantuan, kata Rizki Handayani, pihaknya dibantu oleh Dinas Pariwisata DIY yang akan menyerahkannya kepada 15.000 lebih pekerja pariwisata di Yogyakarta yang terdampak. Yakni mereka yang terkena PHK maupun unpaid leave lebih dari tiga pekan. Nantinya distribusi bantuan turut dikawal oleh pihak dari Polda DIY dan Polres se-DIY.
Rizki menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap Polda DIY dan Dinas Pariwisata DIY atas dukungan penuh dalam penyaluran bantuan tersebut. Kemenparekraf telah melakukan realokasi anggaran untuk penanganan dampak dari COVID-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan akan terus dikembangkan.
Bantuan berupa paket sembako secara simbolis diserahkan oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X di Gedung Wana Bhakti Yasa.
Rizki Handayani mengatakan, pariwisata merupakan sektor yang paling pertama terdampak COVID-19. Dan DIY yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan turut mengalami imbasnya, dimana banyak pekerja pariwisata di DIY yang terkena imbasnya.
"Dengan bantuan ini diharapkan dapat membantu pelaku pariwisata khususnya di Yogyakarta dan sekitarnya yang sangat terdampak akibat adanya pandemi COVID-19," kata Rizki dalam siaran persnya, Sabtu (25/4).
Tiap paket sembako berisi beras 5 kg, gula 2 kg, kecap manis 550 ml, minyak goreng 2 liter, tepung terigu 1 kg, sarden 1 kaleng, mie instan 10 bungkus sebagai bentuk bantuan dari kerja sama Kemenparekraf dengan PT. Indofood Sukses Makmur, dan abon sebagai bentuk bantuan dari Badan Otorita Borobudur yang merupakan perwakilan Kemenparekraf di wilayah Jawa Tengah.
Polda DIY menyatakan akan mendukung penuh proses distribusi bantuan hingga sampai ke penerima yakni para pekerja dan pelaku pariwisata yang diusulkan sebagai penerima bantuan oleh Dinas Pariwisata DIY.
Dalam penyaluran bantuan, kata Rizki Handayani, pihaknya dibantu oleh Dinas Pariwisata DIY yang akan menyerahkannya kepada 15.000 lebih pekerja pariwisata di Yogyakarta yang terdampak. Yakni mereka yang terkena PHK maupun unpaid leave lebih dari tiga pekan. Nantinya distribusi bantuan turut dikawal oleh pihak dari Polda DIY dan Polres se-DIY.
Rizki menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap Polda DIY dan Dinas Pariwisata DIY atas dukungan penuh dalam penyaluran bantuan tersebut. Kemenparekraf telah melakukan realokasi anggaran untuk penanganan dampak dari COVID-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan akan terus dikembangkan.
(wid)