Bertambah, Jumlah Anak Meninggal Diduga Hepatitis Akut Jadi 6 Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jumlah anak yang meninggal dunia diduga akibat hepatitis akut bertambah dua. Dengan pertambahan tersebut, total anak yang meninggal kini berjumlah enam orang.
Sebanyak dua anak di Sumatera dilaporkan meninggal setelah menunjukkan gejala hepatitis akut. Dinas Kesehatan Solok, Sumatera Barat, melaporkan seorang bayi berusia 2 bulan diduga terkonfirmasi penyakit ini dan meninggal.
Beberapa jam kemudian, seorang anak berusia 2 tahun di Medan, Sumatera Utara, dinyatakan meninggal dunia. Pasien tersebut juga dilaporkan memiliki gejala merujuk pada hepatitis misterius.
"Tapi, untuk memastikan pasien ini terinfeksi hepatitis misterius, kami harus melakukan tes di Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara Ismail Lubis dikutip dari Coconuts Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pemerintah telah mendeteksi 15 kasus dugaan hepatitis akut sejak 27 April 2022. Saat ini, pemerintah tengah bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara lain yang terkena dampak untuk menentukan penyebab penyakit.
Menkes Budi dalam paparannya juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya orang tua, agar memastikan kebersihan anak-anaknya. Rajin cuci tangan dan tidak makan sembarangan, serta tidak menggunakan alat makan bersamaan adalah upaya pencegahan yang bisa dilakukan.
WHO sendiri menjelaskan bahwa prevalensi kasus penyakit misterius ini banyak menyerang anak-anak berusia antara 1 bulan hingga 16 tahun. Namun paling tinggi kasusnya pada anak usia di bawah 10 tahun,
Hingga saat ini hepatitis akut belum diketahui penyebabnya. Namun, para ahli masih meyakini secara teori bahwa adenovirus diduga menjadi penyebabnya mengingat banyak pasien penyakit ini yang positif adenovirus.
Sebanyak dua anak di Sumatera dilaporkan meninggal setelah menunjukkan gejala hepatitis akut. Dinas Kesehatan Solok, Sumatera Barat, melaporkan seorang bayi berusia 2 bulan diduga terkonfirmasi penyakit ini dan meninggal.
Beberapa jam kemudian, seorang anak berusia 2 tahun di Medan, Sumatera Utara, dinyatakan meninggal dunia. Pasien tersebut juga dilaporkan memiliki gejala merujuk pada hepatitis misterius.
"Tapi, untuk memastikan pasien ini terinfeksi hepatitis misterius, kami harus melakukan tes di Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara Ismail Lubis dikutip dari Coconuts Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pemerintah telah mendeteksi 15 kasus dugaan hepatitis akut sejak 27 April 2022. Saat ini, pemerintah tengah bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara lain yang terkena dampak untuk menentukan penyebab penyakit.
Menkes Budi dalam paparannya juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya orang tua, agar memastikan kebersihan anak-anaknya. Rajin cuci tangan dan tidak makan sembarangan, serta tidak menggunakan alat makan bersamaan adalah upaya pencegahan yang bisa dilakukan.
WHO sendiri menjelaskan bahwa prevalensi kasus penyakit misterius ini banyak menyerang anak-anak berusia antara 1 bulan hingga 16 tahun. Namun paling tinggi kasusnya pada anak usia di bawah 10 tahun,
Hingga saat ini hepatitis akut belum diketahui penyebabnya. Namun, para ahli masih meyakini secara teori bahwa adenovirus diduga menjadi penyebabnya mengingat banyak pasien penyakit ini yang positif adenovirus.
(dra)