WHO Ungkap Asal Usul Cacar Monyet, Penyakit yang Menyebar di Eropa

Jum'at, 20 Mei 2022 - 10:29 WIB
loading...
WHO Ungkap Asal Usul Cacar Monyet, Penyakit yang Menyebar di Eropa
Cacar monyet tengah menyebar di negara Eropa. WHO mengungkap asal usul cacar monyet, merupakan virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan). Foto/Netec
A A A
JAKARTA - Cacar monyet tengah menyebar di negara Eropa . Penyakit ini dilaporkan telah terdeteksi di Inggris, Portugal hingga Spanyol. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengungkap asal usul dari cacar monyet, yang mana merupakan virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan).

Penyakit ini memiliki gejala yang sangat mirip dengan yang terlihat pada pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah. Cacar monyet terutama terjadi di Afrika Tengah dan Barat, seringkali di dekat hutan hujan tropis dan semakin sering muncul di daerah perkotaan.

Virus cacar monyet adalah virus DNA beruntai ganda yang termasuk dalam genus orthopoxvirus dari keluarga poxviridae. Ada dua clade genetik yang berbeda dari virus monkeypox, clade Afrika Tengah (Congo Basin) dan clade Afrika Barat.

Dilansir dari situs WHO, Jumat (20/5/2022), Congo Basin secara historis menyebabkan penyakit yang lebih parah dan dianggap lebih menular. Pembagian geografis antara dua clade sejauh ini berada di Kamerun, satu-satunya negara di mana kedua clade virus telah ditemukan.


Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terhadap virus cacar monyet. Ini termasuk tupai tali, tupai pohon, tikus berkantung Gambia, dormice, dan spesies lainnya. Masih ada ketidakpastian tentang sejarah cacar monyet dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi bagaimana sirkulasi virus dipertahankan di alam.

Cacar monyet manusia pertama kali diidentifikasi menginfeski manusia pada 1970 di Republik Demokratik Kongo pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di wilayah di mana cacar telah dieliminasi pada 1968. Sejak itu, sebagian besar kasus telah dilaporkan dari pedesaan, daerah hutan hujan, khususnya di Republik Demokratik Kongo.

Kasus cacar monyet pada manusia semakin banyak dilaporkan dari seluruh Afrika Tengah dan Barat. Sejak 1970, kasus cacar monyet telah dilaporkan pada manusia di 11 negara Afrika meliputi Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.

Penularan dari hewan ke manusia (zoonotik) dapat terjadi dari kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa dari hewan yang terinfeksi. Di Afrika, bukti infeksi cacar monyet telah ditemukan di banyak hewan termasuk tupai tali, tupai pohon, tikus rebus Gambia, dormice, berbagai spesies monyet dan lain-lain.



Reservoir alami cacar monyet belum diidentifikasi, meskipun hewan pengerat adalah yang paling mungkin. Makan daging yang tidak dimasak dengan baik dan produk hewani lainnya dari hewan yang terinfeksi merupakan faktor risiko yang mungkin. Orang yang tinggal di atau dekat kawasan hutan berisiko memiliki paparan tidak langsung atau tingkat rendah terhadap hewan yang terinfeksi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1423 seconds (0.1#10.140)