Justin Timberlake Kantongi Rp1,4 Triliun dari Jual Katalog Lagu
loading...
A
A
A
LONDON - Penyanyi yang namanya dikenal pada era 1990-an, Justin Timberlake diketahui menjual keseluruhan katalog lagunya, beberapa waktu lalu.
Namanya melejit melalui boyband NSYNC , Justin juga meraup sukses saat bersolo karier. Terbukti, penyanyi kelahiran 31 Januari 1981 itu telah meluncurkan 5 album dan puluhan single.
Sementara, bukan tanpa alasan Justin menjual katalog lagunya kepada sebuah manajemen baru yang bersedia menaunginya, Hipgnosis Song Management.
Baca juga: Mini Album Teranyar The Boyz Sukses Puncaki Chart Album Harian Oricon
Sebagaimana menukil Entertainment Weekly, Sabtu (28/5/2022), kontrak itu diketahui membuat Hipgnosis harus merogoh kocek sebesar USD100 juta alias Rp1,4 triliun demi membeli ratusan lagu yang ditulis Justin.
Hipgnosis sendiri merupakan sebuah perusahaan swasta yang didirikan mantan musisi Merck Mercuriadis asal Kanada. Memiliki banyak pengalaman di industri musik, Hipgnosis juga menaungi beberapa nama artis besar dunia sekelas Neil Young, Lindsay Buckingham, dan band Red Hot Chili Peppers.
"Aku bangga bisa menjadi artis baru Hipgnosis. Merck Mercuriadis adalah sosok yang sangat menghargai artis dan karya. Dia selalu mendukung penulis lagu dalam tiap karya mereka," ujar Justin.
"Ini adalah permulaan sebuah hubungan yang luar biasa," imbuhnya.
Justin Timberlake sendiri sejatinya bukan musisi pertama yang menjual katalog lagunya. Sebelumnya, terdapat sejumlah nama lain, seperti Bruno Mars, Ryan Tedder, bahkan Bob Dylan dan Bruce Spingsteen. Mereka melakukan hal yang sama demi bergabung dengan manajemen atau label yang diinginkan.
Sayangnya, menjual katalog lagu tak selamanya merupakan keputusan tepat. Taylor Swift, misalnya, sempat menjual katalog lagunya kepada Scooter Braun, kini menyesal. Pasalnya, itu membuatnya harus merilis ulang album Fearless dan Red tahun lalu.
Baca juga: Arief Muhammad Ajari Mesut Ozil Makan Nasi Padang Pakai Tangan, Netizen: Betapa Beruntungnya Ozil
Akankah Justin bernasib sama seperti Taylor, atau malah sebaliknya?
Namanya melejit melalui boyband NSYNC , Justin juga meraup sukses saat bersolo karier. Terbukti, penyanyi kelahiran 31 Januari 1981 itu telah meluncurkan 5 album dan puluhan single.
Sementara, bukan tanpa alasan Justin menjual katalog lagunya kepada sebuah manajemen baru yang bersedia menaunginya, Hipgnosis Song Management.
Baca juga: Mini Album Teranyar The Boyz Sukses Puncaki Chart Album Harian Oricon
Sebagaimana menukil Entertainment Weekly, Sabtu (28/5/2022), kontrak itu diketahui membuat Hipgnosis harus merogoh kocek sebesar USD100 juta alias Rp1,4 triliun demi membeli ratusan lagu yang ditulis Justin.
Hipgnosis sendiri merupakan sebuah perusahaan swasta yang didirikan mantan musisi Merck Mercuriadis asal Kanada. Memiliki banyak pengalaman di industri musik, Hipgnosis juga menaungi beberapa nama artis besar dunia sekelas Neil Young, Lindsay Buckingham, dan band Red Hot Chili Peppers.
"Aku bangga bisa menjadi artis baru Hipgnosis. Merck Mercuriadis adalah sosok yang sangat menghargai artis dan karya. Dia selalu mendukung penulis lagu dalam tiap karya mereka," ujar Justin.
"Ini adalah permulaan sebuah hubungan yang luar biasa," imbuhnya.
Justin Timberlake sendiri sejatinya bukan musisi pertama yang menjual katalog lagunya. Sebelumnya, terdapat sejumlah nama lain, seperti Bruno Mars, Ryan Tedder, bahkan Bob Dylan dan Bruce Spingsteen. Mereka melakukan hal yang sama demi bergabung dengan manajemen atau label yang diinginkan.
Sayangnya, menjual katalog lagu tak selamanya merupakan keputusan tepat. Taylor Swift, misalnya, sempat menjual katalog lagunya kepada Scooter Braun, kini menyesal. Pasalnya, itu membuatnya harus merilis ulang album Fearless dan Red tahun lalu.
Baca juga: Arief Muhammad Ajari Mesut Ozil Makan Nasi Padang Pakai Tangan, Netizen: Betapa Beruntungnya Ozil
Akankah Justin bernasib sama seperti Taylor, atau malah sebaliknya?
(nug)