Kuliner Jadi Produk Ekraf Paling Laku saat Penyelenggaraan MotoGP, Ini Kata Sandiaga Uno
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyelenggaraan MotoGP pada Maret 2022 tentu saja memiliki dampak yang luar biasa. Tidak hanya sektor pariwisata tapi juga ekonomi kreatif.
Hal itu dijabarkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Dia menyebut selama penyelenggaraan MotoGP terjadi dampak multiplier ekonomi yang dirasakan Nusa Tenggara Timur (NTB) dan juga seluruh provinsi indonesia.
Menurutnya kontribusi MotoGP terhadap kenaikan pendapatan domestik regional bruto NTB sebesar 1,46 year on year (yoy) dari sektor makanan dan minuman 1,4 persen dan transportasi penggunaan 0,74 persen.
“MotoGP juga memberi nilai tambah Indonesia sebesar Rp 4,5 triliun, di luar angka Rp 700-800 miliar yang kita perkiraan. Pertumbuhan ekonomi NTB triwulan satu tahun 2022 sebesar 7,7 persen sementara nasional di angka 5,01 persen,” tuturnya dalam Weekly Press Briefing (WPB), Senin (30/5/2022).
Sandiaga menambahkan peningkatan lapangan usaha yang didominasi oleh sektor parekraf, yaitu akomodasi, makan, dan minuman sebesar 22,29 persen dan transportasi 15,36 persen.
“Penumpang yang datang ke NTB naik signifikan dari angkutan udara 94,81 persen dan angkutan laut naik 74,91 persen termasuk saya karena saya naiknya melalui jalur laut. Saya datang dari Padang Bai menuju Bangsal,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Sandiaga Uno, Survei dampak ekonomi pada pelaksanaan MotoGP Mandalika terhadap pelaku usaha menunjukkan hasil yang membahagikan.
Peningkatan sebanyak 41 persen selama event MotoGP dimana 23 persennya berasal dari luar NTB. Sebanyak 59 persen pelaku usaha mendapat fasilitas dari pelaksanaan MotoGP, dan 40,5 persen mendapat bantuan dari pemerintah.
“Sebanyak 46 persen pelaku UMKM diantaranya merupakan ibu rumah tangga,” tambahnya.
Sandi mengatakan produk ekraf yang paling banyak dibeli oleh wisatawan adalah kuliner, kemudian disusul dengan kriya atau kerajinan tangan, dan fashion.
“Selama MotoGP, produk ekraf yang paling banyak laku adalah kuliner sebesar 50,34 persen. Kriya sebanyak 19,31 persen, fashion 15,86 persen, dan lainnya sebesar 14,48 persen. Terjadi pergeseran pendapatan yang dirasakan UMKM mulai dari Rp 5-50 juta rupiah,” paparnya.
Melihat tingginya dampak yang dirasakan para pelaku usaha di acara tersebut, Sandiaga berharap event Formula E yang digelar pada 4 Juni 2022 mendatang juga bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi masyarakat khususnya di Jakarta dan Jabodetabek.
“Berdasarkan data yang kami terima, dari 50 persen penjualan tiket ajang balap Formula E, sudah terjual oleh WNA sebanyak 14.800 tiket dari total 52.500 kursi yang disediakan,” tutup Sandiaga Uno.
Hal itu dijabarkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Dia menyebut selama penyelenggaraan MotoGP terjadi dampak multiplier ekonomi yang dirasakan Nusa Tenggara Timur (NTB) dan juga seluruh provinsi indonesia.
Menurutnya kontribusi MotoGP terhadap kenaikan pendapatan domestik regional bruto NTB sebesar 1,46 year on year (yoy) dari sektor makanan dan minuman 1,4 persen dan transportasi penggunaan 0,74 persen.
“MotoGP juga memberi nilai tambah Indonesia sebesar Rp 4,5 triliun, di luar angka Rp 700-800 miliar yang kita perkiraan. Pertumbuhan ekonomi NTB triwulan satu tahun 2022 sebesar 7,7 persen sementara nasional di angka 5,01 persen,” tuturnya dalam Weekly Press Briefing (WPB), Senin (30/5/2022).
Sandiaga menambahkan peningkatan lapangan usaha yang didominasi oleh sektor parekraf, yaitu akomodasi, makan, dan minuman sebesar 22,29 persen dan transportasi 15,36 persen.
“Penumpang yang datang ke NTB naik signifikan dari angkutan udara 94,81 persen dan angkutan laut naik 74,91 persen termasuk saya karena saya naiknya melalui jalur laut. Saya datang dari Padang Bai menuju Bangsal,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Sandiaga Uno, Survei dampak ekonomi pada pelaksanaan MotoGP Mandalika terhadap pelaku usaha menunjukkan hasil yang membahagikan.
Peningkatan sebanyak 41 persen selama event MotoGP dimana 23 persennya berasal dari luar NTB. Sebanyak 59 persen pelaku usaha mendapat fasilitas dari pelaksanaan MotoGP, dan 40,5 persen mendapat bantuan dari pemerintah.
“Sebanyak 46 persen pelaku UMKM diantaranya merupakan ibu rumah tangga,” tambahnya.
Sandi mengatakan produk ekraf yang paling banyak dibeli oleh wisatawan adalah kuliner, kemudian disusul dengan kriya atau kerajinan tangan, dan fashion.
“Selama MotoGP, produk ekraf yang paling banyak laku adalah kuliner sebesar 50,34 persen. Kriya sebanyak 19,31 persen, fashion 15,86 persen, dan lainnya sebesar 14,48 persen. Terjadi pergeseran pendapatan yang dirasakan UMKM mulai dari Rp 5-50 juta rupiah,” paparnya.
Melihat tingginya dampak yang dirasakan para pelaku usaha di acara tersebut, Sandiaga berharap event Formula E yang digelar pada 4 Juni 2022 mendatang juga bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi masyarakat khususnya di Jakarta dan Jabodetabek.
“Berdasarkan data yang kami terima, dari 50 persen penjualan tiket ajang balap Formula E, sudah terjual oleh WNA sebanyak 14.800 tiket dari total 52.500 kursi yang disediakan,” tutup Sandiaga Uno.
(hri)