Berdenting di Kassel Jerman, Rampak Genteng Majalengka Curi Perhatian Warga Setempat
loading...
A
A
A
KASSEL - Rampak Genteng yang dihelat di Kassel, Jerman, oleh penggiat seni Jatiwangi art Factory (JaF) sukses mencuri perhatian banyak orang. Hal itu terlihat dari antusiasme warga setempat yang ambil bagian dalam acara yang merupakan salah satu program dari Documenta Fifteen tersebut.
Direktur JaF Ahmad Sujai mengatakan, pihaknya menyediakan 150 bahan genteng untuk acara itu. "Dan itu terpakai semua. Mereka yang tidak mendapatkan genteng, tetap ikut, baik itu berdendang atau menggunakan benda lain," kata Jai, demikian dia biasa disapa.
Terkait peserta, Jai menjelaskan, lebih fokus kepada documenta lumbung member. Namun, di lapangan banyak juga warga setempat yang ikut ambil bagian dalam acara itu.
"Berbagai etnik juga ya. Karena documenta lumbung member ini kan dari berbagai benua," kata Jai.
"Alhamdulillah, ini bisa diterima juga di sini. Ini suatu kebanggaan bagi kami," lanjut dia.
Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana yang hadir langsung di Kassel tidak bisa menutupi kebahagiaannya. Tingginya animo masyarakat yang ambil bagian dalam Rampak Genteng, jelas dia, menunjukkan bahwa nilai-nilai lokal Majalengka mampu diterima di dunia internasional.
"Tidak hanya di Jatiwangi. Di sini pun, animo warga dunia cukup besar. Ini menunjukkan bahwa kalau kita sungguh-sungguh, hasil tidak akan mengingkari usaha. Ini luar biasa. Saya melihat langsung bagaimana antusiasme mereka mengikuti instruksi dari komposer, teman-teman JaF," beber dia.
Sementara, animo masyarakat dalam event tersebut terlihat dari tanggapan mereka setelah Rampak Genteng dilaksanakan. Tidak sedikit masyarakat yang mengaku terhibur dengan acara itu.
"It's good performance. Nice, very nice. Good, thanks," kata salah satu pengunjung yang mengaku datang dari Polandia.
Rampak Genteng dihelat di Museum Fridricianum Kassel sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Kemeriahan Rampak Genteng semakin terasa seiring dengan cuaca Kassel yang cukup cerah.
Direktur JaF Ahmad Sujai mengatakan, pihaknya menyediakan 150 bahan genteng untuk acara itu. "Dan itu terpakai semua. Mereka yang tidak mendapatkan genteng, tetap ikut, baik itu berdendang atau menggunakan benda lain," kata Jai, demikian dia biasa disapa.
Terkait peserta, Jai menjelaskan, lebih fokus kepada documenta lumbung member. Namun, di lapangan banyak juga warga setempat yang ikut ambil bagian dalam acara itu.
"Berbagai etnik juga ya. Karena documenta lumbung member ini kan dari berbagai benua," kata Jai.
"Alhamdulillah, ini bisa diterima juga di sini. Ini suatu kebanggaan bagi kami," lanjut dia.
Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana yang hadir langsung di Kassel tidak bisa menutupi kebahagiaannya. Tingginya animo masyarakat yang ambil bagian dalam Rampak Genteng, jelas dia, menunjukkan bahwa nilai-nilai lokal Majalengka mampu diterima di dunia internasional.
"Tidak hanya di Jatiwangi. Di sini pun, animo warga dunia cukup besar. Ini menunjukkan bahwa kalau kita sungguh-sungguh, hasil tidak akan mengingkari usaha. Ini luar biasa. Saya melihat langsung bagaimana antusiasme mereka mengikuti instruksi dari komposer, teman-teman JaF," beber dia.
Sementara, animo masyarakat dalam event tersebut terlihat dari tanggapan mereka setelah Rampak Genteng dilaksanakan. Tidak sedikit masyarakat yang mengaku terhibur dengan acara itu.
"It's good performance. Nice, very nice. Good, thanks," kata salah satu pengunjung yang mengaku datang dari Polandia.
Rampak Genteng dihelat di Museum Fridricianum Kassel sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Kemeriahan Rampak Genteng semakin terasa seiring dengan cuaca Kassel yang cukup cerah.
(tsa)