Sosialisasi Sadar Wisata di Simalungun dan Toba, Ini Harapan Kemenparekraf
loading...
A
A
A
Frans menambahkan bahwa kekuatan pariwisata saat ini berada di wilayah pedesaan, sehingga hal paling mendasar dan diperlukan dalam mewujudkan pariwisata berkualitas adalah standar pelayanan sebagai tuan rumah.
Sementara itu, sosialisasi sadar wisata menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kampanye sadar wisata yang diinisiasi Kemenparekraf dan didukung Bank Dunia, serta menyasar sebanyak 65 desa wisata pada 2022 dan 90 Desa Wisata di 2023.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Florida Pardosi mengatakan, selama ini sadar wisata telah lama menjadi landasan pengembangan kepariwisataan dengan pilar utama Sapta Pesona.
"Namun perbedaannya dengan kampanye sadar wisata kali ini adalah program dilakukan secara lengkap, komprehensif, lebih kekinian dan adaptif sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan adanya elemen pelayanan prima dan CHSE," paparnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, M Fikri Fanani Damanik berharap para pelaku pariwisata yang telah dididik nantinya dapat menjadi contoh dan inspirasi dalam pengembangan pariwisata desa.
Wilayah Simalungun yang terdiri dari 32 kecamatan, lanjut dia, memperoleh banyak berkah dengan dianugerahi banyak potensi wisata alam yang luar biasa, mulai dari kebun kopi, hingga wilayah perbukitan yang indah dengan pohon-pohon pinus.
Baca juga: Waspada! Kemenkes Ungkap Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 Mirip Flu
Sedangkan Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba, Rusti Hutapea berharap, dengan adanya edukasi terkait sadar wisata, setiap warga desa yang ada di wilayahnya dapat melayani wisatawan layaknya keluarga. "Mari kita sambut wisatawan itu layaknya tulang dan nan tulang (keluarga)," kata dia.
Sementara itu, sosialisasi sadar wisata menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kampanye sadar wisata yang diinisiasi Kemenparekraf dan didukung Bank Dunia, serta menyasar sebanyak 65 desa wisata pada 2022 dan 90 Desa Wisata di 2023.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Florida Pardosi mengatakan, selama ini sadar wisata telah lama menjadi landasan pengembangan kepariwisataan dengan pilar utama Sapta Pesona.
"Namun perbedaannya dengan kampanye sadar wisata kali ini adalah program dilakukan secara lengkap, komprehensif, lebih kekinian dan adaptif sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan adanya elemen pelayanan prima dan CHSE," paparnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, M Fikri Fanani Damanik berharap para pelaku pariwisata yang telah dididik nantinya dapat menjadi contoh dan inspirasi dalam pengembangan pariwisata desa.
Wilayah Simalungun yang terdiri dari 32 kecamatan, lanjut dia, memperoleh banyak berkah dengan dianugerahi banyak potensi wisata alam yang luar biasa, mulai dari kebun kopi, hingga wilayah perbukitan yang indah dengan pohon-pohon pinus.
Baca juga: Waspada! Kemenkes Ungkap Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 Mirip Flu
Sedangkan Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba, Rusti Hutapea berharap, dengan adanya edukasi terkait sadar wisata, setiap warga desa yang ada di wilayahnya dapat melayani wisatawan layaknya keluarga. "Mari kita sambut wisatawan itu layaknya tulang dan nan tulang (keluarga)," kata dia.
(nug)