Suasana Ibadah Tutup Peti Rima Melati Berlangsung Khidmat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Suasana ibadah tutup peti Rima Melati berlangsung khidmat. Ibadah pelepasan ini digelar di GPIB Paulus, Jakarta Pusat, pada hari ini, Sabtu (25/6/2022).
Ibadah tutup peti hanya dihadiri oleh pihak keluarga dan kerabat saja. Terlihat keluarga yang hadir mengenakan busana putih melantunkan pujian.
Jenazah diberangkatkan dari Rumah Duka Sentosa Jakarta Pusat pukul 11.00 WIB dan sampai di GPIB sekitar pukul 11.15 WIB.
Dalam sesi pidato, salah satu putra Rima Melati, Aditya Tumbuan mengucapkan rasa terima kasih kepada keluarga dan kerabat yang telah memberikan dukungan. Aditya juga mengatakan jika sudah ikhlas melepas pergi sang ibunda.
"Kita semua sudah ikhlas. Kita semua bersedih, Tuhan menyayangi mamah," kata Aditya di GPIB Paulus, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2022).
Lebih lanjut, Aditya merasa bersyukur karena bisa menemani perjuangan dan detik-detik terakhir sang ibu. Baginya, Rima merupakan sosok yang kuat dan tidak ingin memperlihatkan rasa sakit di depan anaknya.
"Satu setengah bulan mama berjuang dari awal sampai sebelumnya meninggal. Mama terus berjuang, itu tipe mamah Rima, berjuang meski sakit tidak pernah memperlihatkan," jelas Aditya.
"Di situ juga saya sempat meminta maaf akan kesalahan-kesalahan saya yang pernah saya lakukan," tambahnya.
Sebagai seorang anak, Aditya juga meminta untuk memaafkan kesalahan sang ibu yang pernah dibuat selama masa hidupnya.
"Saya juga minta dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya, saya Aditya wakil dari keluarga jika masih ada kesalah pahaman ataupun utang piutang beliau mohon disampaikan ke saya," pungkasnya.
Rima Melati meninggal dunia pada Kamis, 23 Juni 2022 pukul 15.14 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Rima menghembuskan napas terakhirnya di usia 84 tahun setelah berjuang melawan penyakit ulkus dekubitus.
Menurut Aditya, sebelum mengidap ulkus dekubitus, sang ibu awalnya didiagnosa terkena infeksi dari luka di bagian punggung.
Ibadah tutup peti hanya dihadiri oleh pihak keluarga dan kerabat saja. Terlihat keluarga yang hadir mengenakan busana putih melantunkan pujian.
Jenazah diberangkatkan dari Rumah Duka Sentosa Jakarta Pusat pukul 11.00 WIB dan sampai di GPIB sekitar pukul 11.15 WIB.
Dalam sesi pidato, salah satu putra Rima Melati, Aditya Tumbuan mengucapkan rasa terima kasih kepada keluarga dan kerabat yang telah memberikan dukungan. Aditya juga mengatakan jika sudah ikhlas melepas pergi sang ibunda.
"Kita semua sudah ikhlas. Kita semua bersedih, Tuhan menyayangi mamah," kata Aditya di GPIB Paulus, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2022).
Lebih lanjut, Aditya merasa bersyukur karena bisa menemani perjuangan dan detik-detik terakhir sang ibu. Baginya, Rima merupakan sosok yang kuat dan tidak ingin memperlihatkan rasa sakit di depan anaknya.
"Satu setengah bulan mama berjuang dari awal sampai sebelumnya meninggal. Mama terus berjuang, itu tipe mamah Rima, berjuang meski sakit tidak pernah memperlihatkan," jelas Aditya.
"Di situ juga saya sempat meminta maaf akan kesalahan-kesalahan saya yang pernah saya lakukan," tambahnya.
Baca Juga
Sebagai seorang anak, Aditya juga meminta untuk memaafkan kesalahan sang ibu yang pernah dibuat selama masa hidupnya.
"Saya juga minta dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya, saya Aditya wakil dari keluarga jika masih ada kesalah pahaman ataupun utang piutang beliau mohon disampaikan ke saya," pungkasnya.
Rima Melati meninggal dunia pada Kamis, 23 Juni 2022 pukul 15.14 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Rima menghembuskan napas terakhirnya di usia 84 tahun setelah berjuang melawan penyakit ulkus dekubitus.
Menurut Aditya, sebelum mengidap ulkus dekubitus, sang ibu awalnya didiagnosa terkena infeksi dari luka di bagian punggung.
(dra)