Kolaborasi dengan HINDIA, RAN Rilis Single si Lemah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Grup musik RAN kembali merilis single teranyar bertajuk si Lemah. Single ini masih dalam rangkaian OMNE TRIUM PERFECTUM: The Series, konsep proyek terbaru RAN yang berarti “everything that comes in threes is perfect”.
Setelah sebelumnya dibuka oleh Ain’t Gonna Give Up yang ditulis oleh Rayi pada Agustus dan Saling Merindu oleh Asta pada Oktober 2019, kali ini giliran Nino yang menunjukkan flavour-nya melalui lagu si Lemah. Tak hanya bertiga, RAN juga mengajak HINDIA, nama panggung vokalis band Feast, Daniel Baskara Putra, untuk ikut ambil bagian.
Sosok Nino yang kritis terhadap banyak isu, tajam dalam menulis lirik, serta punya taste bermusik yang sangat unik dianggap sangat bisa mewakili kedalaman nyawa sekaligus menambah kekuatan lagu si Lemah. Untuk musiknya, proyek ini dinahkodai oleh Lale dan Ilman dari band Maliq & D’Essentials yang juga menjadi partner Nino dalam menciptakan banyak lagu hits.
"Ini mungkin lagu dengan lirik terdalam yang pernah saya ciptakan. Mencoba lebih kenal dengan musuh terbesar saya dengan berdiam diri sejenak di depan cermin. Dalam momen tersebut, saya coba membayangkan apa yang orang-orang pikirkan ketika beradu tatap dengan diri mereka sendiri. Sekuat-kuatnya hati seorang manusia, pasti akan lemah ketika dituntut mengakui kekurangannya," cerita Nino melalui aplikasi pesan yang dikirimkan kepada SINDOnews, belum lama ini.
Seperti disampaikan Nino, lagu ciptaannya ini berkisah tentang musuh terbesar manusia, yaitu diri sendiri. Si Lemah yang sering kali ditutup rapat, sengaja disembunyikan di lapisan terdalam dari kesadaran seseorang, dan tak ingin diperlihatkan namun sering kali mendominasi banyak keputusan. Si Lemah yang paling dibenci dan bahkan sulit diterima oleh dirinya sendiri. Seseorang yang bersedih karena terluka, lalu berpura-pura bahagia hanya akan membuat diri seolah tampak bahagia, tapi di dalamnya bisa semakin hampa.
"Lewat lagu ini kami ingin mengajak semua yang mendengarkan berdamai dan menemukan dirinya kembali. Self-acceptance bukan hal yang mudah. Tapi, apa yang kurang tentang kita mungkin saja indah di mata orang. Akan selalu ada tempat di mana keunikan kita dapat diterima. Semoga semua yang mendengarkan lagu ini terpanggil untuk menemukan jati diri, pulang dan kembali menjadi diri sendiri," timpal Rayi.
Melalui lagu ini, RAN bersama HINDIA ingin mengingatkan tentang pentingnya berhenti sejenak, berdamai, menghargai, dan menerima diri sendiri. Belajar mengurangi pura-pura, karena sesungguhnya hal tersebut sangat melelahkan.
"Karena bagi saya mengakui kelemahan itu sama dengan kuat. Berhenti berpura-pura. Be the best version of you. Terima semua yang Tuhan berikan pada kita. Bukan menutupinya," pungkas Nino.
Setelah sebelumnya dibuka oleh Ain’t Gonna Give Up yang ditulis oleh Rayi pada Agustus dan Saling Merindu oleh Asta pada Oktober 2019, kali ini giliran Nino yang menunjukkan flavour-nya melalui lagu si Lemah. Tak hanya bertiga, RAN juga mengajak HINDIA, nama panggung vokalis band Feast, Daniel Baskara Putra, untuk ikut ambil bagian.
Sosok Nino yang kritis terhadap banyak isu, tajam dalam menulis lirik, serta punya taste bermusik yang sangat unik dianggap sangat bisa mewakili kedalaman nyawa sekaligus menambah kekuatan lagu si Lemah. Untuk musiknya, proyek ini dinahkodai oleh Lale dan Ilman dari band Maliq & D’Essentials yang juga menjadi partner Nino dalam menciptakan banyak lagu hits.
"Ini mungkin lagu dengan lirik terdalam yang pernah saya ciptakan. Mencoba lebih kenal dengan musuh terbesar saya dengan berdiam diri sejenak di depan cermin. Dalam momen tersebut, saya coba membayangkan apa yang orang-orang pikirkan ketika beradu tatap dengan diri mereka sendiri. Sekuat-kuatnya hati seorang manusia, pasti akan lemah ketika dituntut mengakui kekurangannya," cerita Nino melalui aplikasi pesan yang dikirimkan kepada SINDOnews, belum lama ini.
Seperti disampaikan Nino, lagu ciptaannya ini berkisah tentang musuh terbesar manusia, yaitu diri sendiri. Si Lemah yang sering kali ditutup rapat, sengaja disembunyikan di lapisan terdalam dari kesadaran seseorang, dan tak ingin diperlihatkan namun sering kali mendominasi banyak keputusan. Si Lemah yang paling dibenci dan bahkan sulit diterima oleh dirinya sendiri. Seseorang yang bersedih karena terluka, lalu berpura-pura bahagia hanya akan membuat diri seolah tampak bahagia, tapi di dalamnya bisa semakin hampa.
"Lewat lagu ini kami ingin mengajak semua yang mendengarkan berdamai dan menemukan dirinya kembali. Self-acceptance bukan hal yang mudah. Tapi, apa yang kurang tentang kita mungkin saja indah di mata orang. Akan selalu ada tempat di mana keunikan kita dapat diterima. Semoga semua yang mendengarkan lagu ini terpanggil untuk menemukan jati diri, pulang dan kembali menjadi diri sendiri," timpal Rayi.
Melalui lagu ini, RAN bersama HINDIA ingin mengingatkan tentang pentingnya berhenti sejenak, berdamai, menghargai, dan menerima diri sendiri. Belajar mengurangi pura-pura, karena sesungguhnya hal tersebut sangat melelahkan.
"Karena bagi saya mengakui kelemahan itu sama dengan kuat. Berhenti berpura-pura. Be the best version of you. Terima semua yang Tuhan berikan pada kita. Bukan menutupinya," pungkas Nino.
(tsa)