Cerita Adinda Thomas Rasakan Halusinasi saat Naik Gunung

Senin, 11 Juli 2022 - 04:40 WIB
loading...
Cerita Adinda Thomas Rasakan Halusinasi saat Naik Gunung
Adinda Thomas tak asing dengan aktivitas naik gunung. Kegiatan tersebut sudah dilakoni oleh Adinda sejak masih duduk di bangku kuliah. Foto/Instagram Adinda Thomas
A A A
JAKARTA - Adinda Thomas tak asing dengan aktivitas naik gunung. Kegiatan tersebut sudah dilakoni oleh Adinda sejak masih duduk di bangku kuliah, tepatnya saat stres menghadapi skripsi.

Dari sekian pengalaman naik gunung yang pernah dijajal oleh bintang film KKN Desa Penari itu, ada salah satu yang masih membekas hingga kini. Adinda Thomas pernah mengalami halusinasi.

Peristiwa itu bermula saat Adinda dan teman-temannya memutuskan naik Gunung Salak di Bogor pada akhir pekan. Tanpa persiapan matang, Adinda dan rombongan tetap nekat naik gunung.

"Jadi kita baru siap-siap di Jumat, hanya bisa nginep satu malam. Karena rata-rata kerja kantoran jadi Senin harus kerja. Jumat kita baru kumpul, packing, ujung-ujungnya nggak tidur," cerita Adinda, dikutip dari kanal YouTube Hahaha TV, Minggu (10/7/2022).

Dalam kondisi tubuh kurang prima, Adinda dan teman-temannya justru dihadang beragam rintangan selama naik gunung. Hujan badai menerjang selama proses menuju puncak. Fisik dan mental seakan diserang habis-habisan. Mereka lantas mendirikan tenda. Di sinilah peristiwa halusinasi dialami oleh Adinda Thomas.

"Akhirnya kita buka tenda dadakan, di mana di Gunung Salak ada larangan buka tenda sembarangan. Halu-lah semua orang di dalam," katanya.

Menurut pengakuan Adinda, dirinya seakan mendengar keributan begitu hebat antara satu teman dengan teman lainnya ketika berada di dalam tenda.

"Aku merasa teman-teman aku berantem teriak-teriak 'lo masak dong', padahal nggak ada yang teriak-teriak," kisah Adinda.

Tapi, pada akhirnya rombongan naik gunung itu pun berhasil tertidur lelap. Saking lamanya tertidur, mereka bangun saat matahari sudah terik.

Adinda dan rombongan sepakat tak melanjutkan perjalanan ke puncak gunung. Mengingat kondisi fisik dan mental sudah tak lagi memungkinkan. "Kita semua kapok naik gunung tanpa tidur," imbuhnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1177 seconds (0.1#10.140)