Viral! Dokter di Jombang Potong Kepala Janin demi Selamatkan Nyawa Ibu, Tepatkah Tindakan Itu?

Rabu, 03 Agustus 2022 - 13:53 WIB
loading...
Viral! Dokter di Jombang Potong Kepala Janin demi Selamatkan Nyawa Ibu, Tepatkah Tindakan Itu?
Kisah seorang ibu di Jombang, Jawa Timur, yang harus merelakan anaknya meninggal dunia di rumah sakit viral di media sosial. Foto Ilustrasi/Getty Images
A A A
JOMBANG - Kisah seorang ibu di Jombang , Jawa Timur, yang harus merelakan anaknya meninggal dunia di rumah sakit viral di media sosial . Bahkan, bayi meninggal dalam keadaan kepala dipotong saat persalinan .

Duka mendalam tentu dirasakan si ibu dan keluarganya. Tapi, menurut informasi yang beredar, dokter melakukan tindakan pemotongan kepala janin dengan alasan keselamatan si ibu.

Ya, bayi tersebut diduga memiliki bahu yang lebar yang membuat dia tersangkut saat ingin dilahirkan. Karena bahu terlalu lebar, kepala bayi tersangkut. Selama 10 menit dilakukan berbagai upaya dan tidak ada progres yang bermakna, dokter memutuskan untuk memotong kepala janin.



Lantas, apakah tindakan memotong kepala janin ini tindakan yang etis dilakukan?

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Bekasi Timur dr Nina Martini Somad, SpOG, tindakan pemotongan kepala janin memang bukan hal yang lazim dikerjakan. Kejadian kasusnya sangat jarang.

"Tapi, dokter memang bisa melakukan tindakan itu demi menyelamatkan si ibu. Daripada kedua nyawa hilang, jadi harus dipilih salah satu," terang dr Nina saat dihubungi MNC Portal, Rabu (3/8/2022).

Pemotong leher janin sendiri dalam dunia medis disebut dengan dekapitasi. Ini adalah proses pemisahan atau pemenggalan leher janin, terutama pada letak lintang kasep untuk memperlancar kelahiran yang telah meninggal dalam kandungan.

"Tindakan memotong organ tubuh janin kadang dilakukan pada bayi yang sudah meninggal di dalam rahim, tapi akan dilahirkan secara normal. Tindakan ini biasanya diambil ketika diketahui bayi yang akan dilahirkan memiliki kondisi kepala hidrosefalus," papar dr Nina.



"Pengurangan volume kepala sendiri dilakukan dengan melubangi kepala bayi. Atau pada kasus lain bisa juga dengan memotong bagian janin. Ini dilakukan dokter dengan tujuan volume janin berkurang, sehingga persalinan normal bisa dilakukan. Ini namanya embriotomi," tambahnya.

Sebelumnya, pihak rumah sakit di mana kejadian ini terjadi sudah memberikan pernyataan resmi bahwa memang betul bahwa bayi yang viral itu dipotong kepalanya. Tapi, ada alasan yang mendasari keputusan tersebut.

Menurut pernyataan pihak rumah sakit, pembukaan lengkap sudah terjadi pada si ibu dan kepala janin sudah masuk ke dasar panggul. Itu kenapa persalinan normal diambil, terlebih kepala janin sudah keluar.

Tapi, ada kendala saat ingin mengeluarkan badan bayi. Alhasil, kepala bayi itu tersangkut selama 10 menit selagi tim medis melakukan serangkaian upaya mengeluarkan tubuh bayi tersebut. Karena bayi terjepit, ia pun meninggal dunia.

Tim medis lalu memprioritaskan keselamatan si ibu, karena kalau dipaksa persalinan normal, itu berisiko bagi si ibu mengalami robek jalan lahir dan kondisi buruk lain. Karena sebagian tubuh bayi sudah keluar, akhirnya untuk mengeluarkan seluruh tubuh bayi, tim medis melakukan tindakan pengangkatan bayi dengan operasi.

Bayi dari ibu ini pun dimakamkan dengan menyatukan organ tubuh yang terbagi dua. Kesedihan menyelimuti keluarga ini. Menurut kabar yang beredar, kondisi si ibu sudah mulai membaik meski masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)