JMF 2022 Ingin Gemakan Musik Melayu di Kalangan Milenial

Selasa, 09 Agustus 2022 - 17:53 WIB
loading...
JMF 2022 Ingin Gemakan...
Setelah vakum selama 2 tahun, promotor musik Gita Cinta Production kembali menggelar Jakarta Melayu Festival (JMF) edisi ke 10, pada hari kemerdekaan Indonesia ke-77, yaitu tanggal 17 Agustus 2022. Foto/Thomas Manggalla/Sindonews
A A A
JAKARTA - Setelah vakum selama 2 tahun, promotor musik Gita Cinta Production kembali menggelar Jakarta Melayu Festival (JMF) edisi ke 10. Pagelaran budaya Melayu yang identik dengan konser musik ini digelar di Beach City Entertainment Center Taman Impian Jaya Ancol, tepat pada hari kemerdekaan Indonesia ke-77, yaitu tanggal 17 Agustus 2022.

Produser JMF 2022 Geisz Chalifah mengatakan bahwa JMF tahun 2022 mengusung tema Teurimong Geunaseh. Teurimong geunaseh diambil dari bahasa Aceh yang berarti terima kasih, ditujukan kepada mereka yang menjadi garda terdepan saat menangani Covid-19 di Indonesia khususnya Jakarta.

“Kegiatan ini bukan hanya sekedar perhelatan konser musik biasa tapi gerakan untuk semakin mengenalkan budaya melayu dan kami ingin memperlihatkan kepada semua orang penonton bahwa kita konsisten untuk mengangkat budaya melayu akar budaya tradisional Indonesia," kata Produser JMF 2022 Geisz Chalifah, dalam jumpa pers Jakarta Melayu Festival di restoOmbak Laut, Ancol, Jakarta Utara, Senin, (8/8/2022).

Menurut Geisz, dalam festival itu beberapa perwakilan publik akan diberikan penghargaan oleh tim JMF. Mereka di antaranya, Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Jaya, Persatuan Perawat Nasional Indonesia DKI Jakarta, Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia DKI Jakarta, sopir ambulans gawat darurat, pemulasaran jenazah, dan petugas pemakaman.



Penghargaan itu akan diserahkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang nantinya juga akan memberikan pidato kebangsaan di acara puncak Jakarta Melayu Festival 2022.

“Saya ingin mengapresiasi budaya Melayu yang buat saya ini sesuatu yang luar biasa terlebih lagi waktu penyelenggaraan tepat di hari kemerdekaan Indonesia,” ucapnya.

Geisz pun menegaskan, kegiatan kali ini berbeda dari JMF di tahun-tahun sebelumnya karena masih berdampingan dengan masa pandemi. "Jadi JMF meskipun layaknya konser pada umumnya, penikmat musik juga akan dipantau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan di lokasi kegiatan," ucapnya.

Salah satu musisi penampil Erie Susan mengaku senang bisa terlibat dalam festival melayu ini karena menurutnya budaya melayu yang merupakan akar dari budaya Indonesia menjadi ciri khas yang begitu mengakar kepada musik Indonesia

“Senang sekali bisa terlibat dalam konser ini untuk semua berunsur melayu atau Indonesia banget pasti akan support selalu dan buat saya budaya Melayu kuat bukan hanya ke indonesia tapi juga sarat dengan nilai kesantunan dan unsur ke Indonesiaan dalam musik melayu,” ucap Erie Susan.

Pengisi acara lain Shena Malsiana dari kalangan musisi muda pun mengapresiasi adanya gelaran Jakarta Melayu Festival ini sebagai usaha untuk menumbuhkan rasa bangga bahwa dirinya sebagai musisi berdarah melayu yang bisa lebih mengetahui sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap musik melayu.

“Jadi awalnya gak tau beda dangdut dan melayu setelah ikuti Jakarta Melayu Festival ini belajar dari senior dan tak menyadari kalo gue berdarah melayu karena orang Bengkulu dan Palembang. Kalo musik melayu biasa kan orang tau wali ada yang lebih akar melayu lagi dan ini original musik melayu gak hanya sekadar tapi ini roots akarnya musik budaya Indonesia,” sebut alumnus X Factor Indonesia musim pertama ini.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2283 seconds (0.1#10.140)