Wanita Ini Habiskan 23 Jam di Tempat Tidur Gara-Gara Idap Alergi Gravitasi

Minggu, 04 September 2022 - 19:40 WIB
loading...
Wanita Ini Habiskan 23 Jam di Tempat Tidur Gara-Gara Idap Alergi Gravitasi
Lyndsi Johnson bisa jatuh pingsan 10 kali dalam satu hari akibat mengidap alergi gravitasi. Foto/Lyndsi Johnson/SWNS
A A A
JAKARTA - Alergi makanan, debu, obat, atau bulu hewan mungkin sudah sangat umum terjadi. Namun, pernahkah Anda mendengar adanya alergi gravitasi?

Ya, seorang wanita asal Amerika Serikat belakangan menjadi sorotan usai mengaku mengidap alergi gravitasi. Akibat alergi langka yang dialaminya itu, wanita bernama Lyndsi Johnson tersebut bisa jatuh pingsan sebanyak 10 kali dalam satu hari.

Melansir Independent, Minggu (4/9/2022), Johnson yang merupakan mantan mekanik diesel penerbangan untuk angkatan laut AS berusia 28 tahun harus menghabiskan hingga 23 jam di tempat tidur dan tidak bisa berdiri lebih dari tiga menit. Dia juga sering dipaksa duduk dengan kaki disilangkan untuk menghentikan rasa sakitnya dan hanya bisa bangun untuk makan atau mandi.

Johnson pertama kali mulai menderita sakit perut dan punggung pada Oktober 2015. Selama bertahun-tahun, kondisinya memburuk hingga dia muntah dan pingsan hingga 10 kali sehari. Dia akhirnya didiagnosis dengan sindrom takikardia postural (PoTS) pada Februari 2022, yang berarti setiap kali dia berdiri atau duduk, detak jantungnya meningkat. Johnson menyebut kondisinya ini sebagai alergi terhadap gravitasi.

“Saya alergi terhadap gravitasi, kedengarannya gila tapi itu benar. Saya tidak bisa berdiri lebih dari tiga menit tanpa merasa pingsan, sakit atau pingsan. Saya merasa jauh lebih baik jika saya berbaring," ujar Johnson.

Berkat pengobatan yang dijalaninya, dia sekarang pingsan tiga kali sehari, tetapi masih tidak bisa berbuat banyak untuk diri sendiri. Johnson pun harus bergantung pada sang suami, James, yang selalu setia merawatnya.

“Saya di tempat tidur sepanjang hari hingga 23 jam sehari. Saya tidak pernah berpikir bahwa pada usia 28 saya harus menggunakan kursi mandi. Aku tidak bisa meninggalkan rumah lagi. Tidak ada obatnya tetapi saya sangat bersyukur untuk James dan apa yang saya miliki,” kata Johnson.

Penyakit ini bermula saat Lyndsi Johnson bekerja sebagai pengawas di Angkatan Laut. Gejalanya berlanjut dan dia berjuang dengan rasa sakit kronis, tetapi dokter tidak dapat menemukan apa yang salah.

Pada Mei 2018, dia diberhentikan secara medis dari militer karena penyakitnya. Enam bulan kemudian dia mulai mengalami sakit perut yang parah dan muntah proyektil. “Sangat buruk sehingga saya berteriak kesakitan dan muntahnya seperti adegan di film The Exorcist,” tutur Johnson.

Johnson bahkan dirawat di rumah sakit beberapa kali selama beberapa tahun terakhir, tetapi dia diberi tahu bahwa mungkin kecemasannyalah yang menyebabkan gejala. Pada Oktober 2020, Johnson juga sempat pingsan di dalam lift saat dalam perjalanannya ke rumah sakit.

"Itu benar-benar menakutkan. Pingsan saya semakin parah dari sana. Saya pingsan di mana-mana, saya akan berbelanja di supermarket dan saya harus duduk karena saya merasa ingin pingsan. Saya bahkan pingsan setelah anjing saya menggonggong,” ungkapnya.

Johnson akhirnya harus berhenti mengemudi dan berjuang untuk membungkuk tanpa merasa pusing. Pasalnya, dia bisa muntah begitu banyak hingga jantungnya mulai mengalami interval QT yang berkepanjangan. Johnson pun akan berada di rumah sakit untuk pemantauan jantung.

“Saya akhirnya dapat berbicara dengan ahli jantung lain yang menyadari bahwa saya mungkin menderita PoTS," ucapnya.

Johnson menjalani tes kemiringan pada Februari 2022, yang mengukur detak jantung, tekanan darah, dan oksigen darah. Hasilnya, Johnson secara resmi didiagnosis menderita PoTS. “Saya sangat bersyukur akhirnya tahu apa yang salah dengan saya sehingga saya bisa dirawat,” katanya.

Johnson sekarang menggunakan beta blocker yang telah mengurangi pingsannya menjadi tiga kali sehari dan membantu mengatasi mualnya. Terlepas dari penyakitnya, Johnson hanya berharap untuk pindah dari flatnya ke rumah, sehingga dia dapat menghabiskan waktu di luar.

“Saya tidak bisa melakukan banyak hal yang dulu bisa saya lakukan, tetapi saya sudah menerimanya sekarang," tandas dia.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1111 seconds (0.1#10.140)