Agar Dapat Bantuan, Pekerja Wisata Di Bali Bakal Didata

Senin, 27 April 2020 - 15:21 WIB
loading...
Agar Dapat Bantuan, Pekerja Wisata Di Bali Bakal Didata
Bantuan sembako dari Kemenparkraf untuk para pekerja wisata. Foto/Dok Kemenparkraf
A A A
BALI- Para pekerja dan pelaku pariwisata di Bali akan mendapat bantuan sembako tahap kedua dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkraf). Rencananya bantuan sembako tahap kedua ini sebanyak 11.000 paket, bagi mereka yang belum mendapat bantuan sembako pada tahap pertama yang berjumlah 8.600 paket.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa menjelaskan, bantuan paket sembako ini akan disosialisasikan kepada seluruh komponen pariwisata melalui asosiasi pariwisata yang ada agar menginformasikan kepada seluruh anggotanya sekaligus untuk mendata seluruh pekerja pariwisata yang belum memperoleh bantuan, agar nantinya bisa mendapatkan bantuan.

"Kedua, rapat juga membicarakan masalah kriteria calon yang berhak dan layak mendapatkan bantuan serta mekanisme yang akan diterapkan nanti dalam penyalurannya,"kata Astawa dalam siaran persnya, Senin (27/4).

Astawa menambahkan hal ini dilakukan agar tidak terjadi salah sasaran dalam pemberian bantuan. Dalam koordinasi sebelumnya, sudah didapat beberapa kesepakatan antara lain, pekerja yang nantinya akan diberikan bantuan adalah para pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja serta pekerja yang dirumahkan tanpa bayaran.

Untuk mendata calon penerima tersebut dalam rapat disepakati bahwa pendataan harus dilaksanakan lewat assosiasi pariwisata yang ada dan assosiasi pariwisata juga diminta untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kota. Jadi Pekerja Hotel dan restaurant akan didata oleh PHRI, pekerja Travel agent dan Biro Perjalanan akan didata oleh ASITA, Guide oleh HPI dan seterusnya. Agar tidak memakan waktu yang lama, maka para pekerja diharapkan segera berkoordinasi dengan assosiasi terkait sesuai perusahaan tempatnya bekerja, pungkasnya.

Menurut Ketua PHRI Kabupaten Badung, I.G.A.N Rai Surya Wijaya, sebagai pelaku pariwisata yang juga memiliki banyak pekerja, menyarankan agar bantuan yang disalurkan oleh Pemerintah agar sebisa mungkin tidak menimbulkan masalah. Hal yang dikhawatirkan Gung Rai, sapaan akram I.G.A N Rai Surya Wijaya, karena jumlah pekerja di sektor Pariwisata sangat banyak, ada 300 ribu di bidang hotel dan restaurant saja, di bidang transportasi ada 75 ribu, selain itu sektor industri, ada 360 ribu, sektor perdagangan ada 550 ribu totalnya ada 1.285.000.

Hal ini sangat tidak sebanding dengan bantuan yang dikucurkan yaitu 8.600 paket di tahap pertama dan rencana 11.000 paket untuk tahap kedua. Maka dari itu diperlukan mekanisme yang benar dalam penyalurannya agar tidak terjadi permasalahan di lapangan. Maka dari itu rapat ini dilaksanakan agar pembagian bisa dilakukan secepat dan setepat mungkin, paling lambat bulan Mei, sudah bisa dinikmati oleh para pekerja.

”Jangan sampai sekelas manager atau owner dari perusahan yang sampai menerima paket bantuan seperti ini. Jadi yang berhak menerima adalah orang yang di PHK atau orang yang dirumahkan tanpa bayaran," pungkasnya.
(wid)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0734 seconds (0.1#10.140)