8 Karakter Guru Anime yang Keras terhadap Muridnya

Para guru anime dikenal melatih protege mereka untuk menjadi pahlawan paling menonjol di serial mereka. Para guru ini dengan disiplin melatih para muridnya ini untuk menguasai keterampilan yang mereka butuhkan untuk masa depan mereka. Tapi, metode mereka kadang dirasa terlalu keras.

Para guru terbaik di anime ini dikenal melakukan pendekatan yang keras tapi pas dalam mengajar. Mereka menempatkan para murid mereka menghadapi hambatan sulit. Tapi, cara ini selalu membuahkan hasil pada akhirnya.

Para guru ini tentu punya alasan tersendiri mengapa mereka menyuruh para muridnya melakoni latihan keras seperti itu. Meski terkadang muridnya suka mengeluh, tapi pada akhirnya mereka akan sadar kalau pelatihan yang diberikan guru mereka itu memang berguna. Siapa saja karakter guru anime yang dikenal keras pada murid mereka? Mengutip CBR, berikut ulasannya!

Baca Juga :

10 Anime Seinen Paling Gelap, Penuh Kekerasan dan Kelam

8. Biscuit Krueger — Hunter x Hunter

^{Foto: Pinterest}

Biscuit memulai dengan berusaha masuk ke pertemanan Gon dan Killua. Tapi, dia malah menjadi sosok orangtua bagi mereka. Dia menginstruksikan kedua orang itu untuk menyelesaikan tugas yang sulit dengan membuata mereka menggali jalan ke kota berikutnya untuk meningkatkan kemampuan Nen mereka.

Biscuit selalu mendorong mereka ke batasan mereka dan memaksa mereka mendorong batasan mereka sendiri. Dia tidak tahan ketika ada orang yang punya potensi malah menyia-yiakannya. Ketika mengasah Nen, tidak ada mentor yang lebih baik ketimbang Biscuit.

7. Izumi Curtis — Fullmetal Alchemist

^{Foto: Pinterest}

Izumi adalah alkemis yang mempelajari sendiri kemampuannya. Dia percaya kalau pendekatan langsung selalu menjadi cara terbaik untuk mempelajari hal baru. Dia memaksa dirinya melampaui batasannya sementara mempelajari alkimia. Dia pun menuntut muridnya agar melakukan pendekatan yang sama.

Izumi mungkin seorang mentor yang keras. Tapi, dia punya hati emas dan akan melakukan apa pun demi melindungi muridnya, meski dia lebih suka mereka belajar bagaimana menyelamatkan diri mereka sendiri. Izumi muncul sebagai orang yang sangat agresif dan tidak segan mengolok-olok orang agar mereka mundur. Tapi, tidak bisa diragukan kalau dia juga orang yang peduli yang menikmati membantu mereka yang benar-benar membutuhkan.

6. Riko Aida — Kuroko's Basketball

^{Foto: Kuroko no Basuke Wiki – Fandom}

Riko membuat tim basket Seirin menjalani pelatihan brutal. Ini termasuk memaksa tim itu berlatih basket di pantai tanpa dribbling. Meski awalnya terlihat tidak masuk akal dan sulit, itu sebenarnya sangat masuk akal karena tim itu tidak bisa melompat dengan baik.

Tim itu segan dan hormat kepadanya. Kalau ada orang yang mengkhianatinya, Riko mengancam menambah menu pelatihan mereka sehari-hari. Meski terlihat kalau dia menyiksa para cowok ini untuk bersenang-senang, Riko sebenarnya ingin Seirin membaik dan menjadi teman dekat semua anggota.

5. Sakonji Urokodaki — Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba

^{Foto: Kimetsu no Yaiba Wiki – Fandom}

Urokodaki adalah pensiunan Hashira Air. Dia melatih Giyu Tomioka dan mewariskan posisinya kepadanya. Dia juga melatih Tanjiro karena rujukan Giyu. Urokodaki membuat Tanjiro melakukan dua tahun pelatihan berat. Itu termasuk lari turun naik gunung yang penuh jebakan mengancam nyawa dan membelah sebuah batu besar.

Sementara melatih Tanjiro, Urokodaki juga melakukan segala yang dia bisa untuk menekan rasa lapar iblis Nezuko. Dia membantunya melihat kalau manusia adalah teman dan iblis adalah musuh. Dia masih menjadi salah satu sekutu terdeka mereka dan bahkan membantu kedua bersaudara itu lolos dari vonis mati ketika mereka menghadapi Hashira dan pemimpin Korps Pembasmi Iblis.

4. Shota Aizawa — My Hero Academia

^{Foto: CBR}

Aizawa punya harapan tinggi kepada para muridnya. Dia terkenal suka mengeluarkan murid. Tapi, dia kemudian memasukkan mereka kembali begitu mereka merasakan seperti apa rasanya kehilangan semua yang telah mereka usahakan.

Menyebutnya sadis itu sah-sah saja. Tapi, lebih realistis kalau mengatakan, dia memperlakukan siswanya dengan cinta yang keras. Aizawa mungkin mengintimidasi dan terlihat dingin. Tapi, dia akan melakukan apa pun untuk melindungi muridnya.

3. Kishibe — Chainsaw Man

^{Foto: Anime-Corner}

Chainsaw Man adalah serial shounen baru yang memecah klise genre itu. Serial ini tidak punya busur pelatihan seperti ratusan shounen lain. Tapi, Kishibe masih menjadi sosok guru bagi Denji dan Power.

Kishibe terlihat seperti orang yang berjarak, dingin, dan jarang memperlihatkan emosi. Dia benci iblis dan demit, tapi meminggirkan praduganya itu untuk melatih mereka. Kishibe akhirnya melihat mereka sebagai teman dan mengungkapkan keprihatinan atas keselamatan mereka. Dia bahkan merawat kucing Power.

2. Kento Nanami — Jujutsu Kaisen

^{Foto: Otakukart}

Dibandingkan dengan kepribadian Satoru Gojo yang cuek dan santai, sepertinya Kento sudah menjadi nihilistik di usia tuanya. Tapi, Satoru lebih tua setahun darinya. Kento meninggalkan SMA Jujutsu untuk sementara waktu dan menjadi seorang karyawan. Tapi, pada akhirnya, dia kembali ke dunia sihir setelah menyimpulkan kalau terkungkung di dalam kubikel itu bodoh.

Kento membahas tentang kenyataan keras orang dewasa, menyebutnya sebagai serangkaian ketidaknyamanan tanpa akhir yang merampok jiwa muda orang. Kento peduli dengan kondisi Yuji dan tidak ingin melihatnya menyia-nyiakan masa mudanya demi dunia penyihir jujutsu. Dia mungkin muncul sebagai orang yang cuek dan acuh tak acuh, tapi sebenarnya, dia peduli pada muridnya itu.

Baca Juga :

7 Anime dengan Murid Pindahan yang Ternyata Overpowered

1. Kakashi Hatake — Naruto

^{Foto: Share It Now}

Kakashi adalah cowok keren sesungguhnya. Banyak penggemar yang bakalan suka kalau punya guru seperti dia di kehidupan nyata. Dia muncul seperti orang bosan dan selalu harus ada di tempat lain. Tapi, Kakashi sebenarnya peduli dengan mengajari murid-muridnya dan ingin agar mereka menyadari semua potensinya.

Kakashi tidak pernah memberikan jalan mudah bagi Naruto, Sasuke, dan Sakura. Setiap pelatihan memaksa para muridnya itu untuk mendorong batasan kemampuan mereka. Ini sering menyebabkan mereka menghabiskan seluruh hari mereka berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. Meski kekuatan itu penting, Kakashi ingin agar protégé-nya memahami nilai kerja tim di atas segalanya.