Lesbumi Gelar Peringatan Wayang sebagai Pusaka Dunia

Senin, 03 November 2014 - 06:41 WIB
Lesbumi Gelar Peringatan Wayang sebagai Pusaka Dunia
Lesbumi Gelar Peringatan Wayang sebagai Pusaka Dunia
A A A
JAKARTA - Lembaga Seniman dan Budaya Muslimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi) menggelar peringatan 11 tahun pengukuhan wayang sebagai Adikarya Pusaka Kemanusiaan Dunia oleh Lembaga Kebudayaan PBB (UNESCO). Kegiatan tersebut diluncurkan pada acara Musyawarah nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama atau Munas dan Konbes NU di Jakarta, 1-2 November 2014.

Sejak tanggal 1 November sampai 6 Desember 2014, Lesbumi akan menggelar rangkaian kegiatan yang akan dipusatkan di Kompleks Pesantren Kaliopak Piyungan, Yogyakarta. Rangkaian peringatan ini, menurut Wakil Ketua Pengurus Pusat Lesbumi M. Jadul Maula, dilaksanakan atas bantuan dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang didukung berbagai lembaga, individu dan komunitas budaya yang peduli, serta secara khusus didukung oleh pucuk pimpinan NU yakni Rais Aam PBNU KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus).

“Peringatan Pengukuhan Wayang sebagai Pusaka Dunia akan dipusatkan di Pesantren Kaliopak Yogyakarta, dimulai dengan diskusi pendahuluan "Epos Mahabharata", lakon-lakon wayang Jawa dan Cultural Studies,” kata ketua panitia pengarah kegiatan itu.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 10 November bersama Ki Herman Sinung Janutama (Spiritualis Jawa di Yogyakarta), Dr. St. Sunardi (Dosen IRB, Univ Sanata Dharma Yogyakarta), dan Dr. Holland C. Taylor (Spiritualis dan Ahli Sastra Jerman dari Harvard University USA).

Kegiatan dilanjutkan dengan Seminar Nasional “Wayang dan Krisis Manusia Nusantara” bersama Prof. Dr. Sri Heddy Ahimsa Putra (UGM), Dr. Sindhunata SJ. (Majalah Basis), M. Jadul Maula (Pesantren Kaliopak) pada 17 November. Rais Aam PBNU KH Musthofa Bisri dijadwalkan menyampaikan pidato iftitah dalam seminar ini.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan hingga 6 Desember berturut-turut mulai dari kegiatan belajar bersama “Pesantren, Wayang, dan Jatidiri Bangsa”, pameran bentuk-bentuk dan komik wayang, lomba mewarnai dan dongeng wayang, wayang edukatif, pentas seni tradisi dan modern, dan pagelaran wayang kulit.

"Pagelaran Wayang Kulit diselenggarakan pada 6 Desember sebagai puncak acara, sekaligus penutup kegiatan pameran dan rangkaian event publik lainnya, akan digelar wayang kulit semalam suntuk, dengan lakon 'Ilange Pusaka Jamus Kalimasadha' dengan dalang Ki Gondo Suharno," pungkas Jadul Maula.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.5007 seconds (0.1#10.140)