Moloch Film Horor Belanda Ramaikan Gelaran World Cinema Week 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Melalui ajang festival film World Cinema Week, KlikFilm menghadirkan sutradara film Moloch bernama Nico Van Den Brink.
Moloch sendiri merupakan film bergenre horor tentang sekte yang mengorbankan nyawa.
Film ini mendapat apresiasi positif, dengan memenangkan Best Musik (Scoring) di ajang Dutch Film Festival 2022. Selain itu, film juga mendapat penghargaan di Melies d’ Argent Award di Brussel Internasional Fantastic Film Festival.
"Moloch ini bercerita tentang warisan dari keluarga saya. Saya dekat dengan Keluarga. Film bercerita tentang garis linear keluarga saya. Keluarga saya tidak membolehkan nonton horor. Tapi saya mulai curi-curi dengan baca buku. Ibu saya disitu mulai berimajinasi. Saat saya diperbolehkan saya mulai eksplorasi dengan berbagai film horor," ujar Nico dalam rilis yang diterima, Jumat (28/10/2022).
Selain itu, Nico juga menjelaskan, kalau Moloch merupakan film panjang perdananya. "Ini adalah film panjang pertama saya. Yang pasti membuat film panjang bukan hanya durasi tapi juga suatu ruang yang lebih luas lagi," jelasnya.
Nico van den Brink sendiri mulai belajar film di Universitas Amsterdam dan penyutradaraan di Akademi Film Belanda.
Sejak masa kanak-kanaknya, Nico sangat dipengaruhi oleh karya realis magis Belanda dan Flemish seperti Hubert Lampo dan Belcampo, tetapi juga oleh cerita hantu gothic Edgar Allan Poe, Shirley Jackson, Bram Stoker dan H.P. Lovecraft.
Sebelum membuat Molicg, Nico digembleng di Amerika Serikat oleh ikon-ikon horor seperti James Wan (The Conjuring, Insidious, SAW) dan Sam Raimi (Evil Mati, Drag Me To Nell). Bersama mereka, ia sedang mempersiapkan dua film fitur yang kisahnya didasarkan pada film pendek Belanda berjudul Het Juk (The Burden) dan Sweet Tooth. Judul terakhir diakuisisi oleh New Line Cinema, studio Hollywood di belakang film Nightmare On Elm Street, dan franchise Conjuring dan IT.
Moloch sendiri merupakan film bergenre horor tentang sekte yang mengorbankan nyawa.
Film ini mendapat apresiasi positif, dengan memenangkan Best Musik (Scoring) di ajang Dutch Film Festival 2022. Selain itu, film juga mendapat penghargaan di Melies d’ Argent Award di Brussel Internasional Fantastic Film Festival.
"Moloch ini bercerita tentang warisan dari keluarga saya. Saya dekat dengan Keluarga. Film bercerita tentang garis linear keluarga saya. Keluarga saya tidak membolehkan nonton horor. Tapi saya mulai curi-curi dengan baca buku. Ibu saya disitu mulai berimajinasi. Saat saya diperbolehkan saya mulai eksplorasi dengan berbagai film horor," ujar Nico dalam rilis yang diterima, Jumat (28/10/2022).
Selain itu, Nico juga menjelaskan, kalau Moloch merupakan film panjang perdananya. "Ini adalah film panjang pertama saya. Yang pasti membuat film panjang bukan hanya durasi tapi juga suatu ruang yang lebih luas lagi," jelasnya.
Nico van den Brink sendiri mulai belajar film di Universitas Amsterdam dan penyutradaraan di Akademi Film Belanda.
Sejak masa kanak-kanaknya, Nico sangat dipengaruhi oleh karya realis magis Belanda dan Flemish seperti Hubert Lampo dan Belcampo, tetapi juga oleh cerita hantu gothic Edgar Allan Poe, Shirley Jackson, Bram Stoker dan H.P. Lovecraft.
Sebelum membuat Molicg, Nico digembleng di Amerika Serikat oleh ikon-ikon horor seperti James Wan (The Conjuring, Insidious, SAW) dan Sam Raimi (Evil Mati, Drag Me To Nell). Bersama mereka, ia sedang mempersiapkan dua film fitur yang kisahnya didasarkan pada film pendek Belanda berjudul Het Juk (The Burden) dan Sweet Tooth. Judul terakhir diakuisisi oleh New Line Cinema, studio Hollywood di belakang film Nightmare On Elm Street, dan franchise Conjuring dan IT.
(hri)