Mengenal CPR, Pertolongan Pertama yang Dilakukan Tim Medis pada Tragedi Halloween Itaewon

Senin, 31 Oktober 2022 - 05:30 WIB
loading...
Mengenal CPR, Pertolongan Pertama yang Dilakukan Tim Medis pada Tragedi Halloween Itaewon
Tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan menyisakan duka dan cerita. Salah satunya, saat detik-detik petugas medis darurat dan para warga berusaha melakukan CPR. Foto/Ilustrasi/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan menyisakan duka dan cerita. Salah satunya, saat detik-detik petugas medis darurat dan para warga berusaha melakukan CPR pada orang-orang yang tergeletak di jalan-jalan karena sesak nafas.

Meski cukup banyak menimbulkan korban jiwa, pertolongan CPR tersebut disebut-sebut sebagai langkah yang tepat dan cepat agar para korban masih banyak yang bisa diselamatkan.

Lantas, apa itu pertolongan CPR? Dan bagaimana langkah-langkah melakukan CPR dalam keadaan gawat darurat? Berikut ulasannya.

Cardio pulmonary resuscitation (CPR) atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah langkah pertolongan medis pertama yang dapat dilakukan ketika menemukan kondisi darurat saat pasien tidak responsif atau tidak bernafas.



Prosedur CPR akan membantu mengembalikan kemampuan bernafas dan sirkulasi darah dalam tubuh sambil menunggu ambulance atau pertolongan medis tiba. Hal ini juga akan membuat organ tubuh tetap hidup dan berfungsi.

Meskipun tidak menjamin keselamatan seseorang 100 persen, paling tidak, resusitasi jantung paru akan meningkatkan keselamatan pasien dibandingkan tidak melakukannya sama sekali.

Lalu, bagaimana langkah-langkah untuk melakukan CPR?

1. Compression

Compression merupakan langkah penekanan dinding dada sebagai pijat jantung eksternal. Saat menemukan keduanya sudah tidak ada, resusitasi jantung paru sebaiknya dilakukan secepat mungkin karena setelah jantung berhenti, hanya ada beberapa menit sebelum organ dan otak mulai mengalami kerusakan.

Pada tahap ini, periksa apakah terlihat tanda-tanda pasien bernafas atau menunjukkan respons. Jika belum, Anda bisa melanjutkan proses kompresi dada hingga tenaga medis datang atau mulai mencoba membuka jalur nafas korban untuk memberikan nafas buatan.

2. Airways

Langkah ini biasanya dilakukan setelah tindakan kompresi. Untuk membuka jalur nafas korban, Anda bisa mencoba untuk mendongakkan kepalanya, lalu letakkan tangan Anda di dahirnya. Selanjutnya, angkat dagu pasien secara perlahan untuk membuka saluran nafas.

3. Breathing

Tahap ini merupakan pemberian nafas buatan dari mulut ke mulut. Setelah mengamankan saluran pernafasan korban, Anda bisa mulai memberikan nafas buatan. Namun, langkah ini hanya dilakukan apabila Anda sudah terlatih.

Pemberian nafas buatan bisa dilakukan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung, terutama jika mulut terluka parah atau tidak bisa dibuka.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)