; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Ifan Seventeen Selalu Lakukan Ini Tiap 23 Desember untuk Kenang Rekannya yang Meninggal karena Tsunami
loading...
Ifan Seventeen mengaku selalu melakukan hal yang sama setiap tanggal 23 Desember untuk mengenang rekannya yang meninggal karena tsunami Tanjung Lesung. Foto/Instagram Ifan Seventeen
A
A
A
JAKARTA - Ifan Seventeen mengaku selalu melakukan hal yang sama setiap tanggal 23 Desember untuk mengenang rekannya yang meninggal karena tsunami Tanjung Lesung. Mereka adalah Bani, Herman dan Andi.
Untuk melepas rindu dengan ketiga rekannya itu, Ifan mengaku selalu membacakan Yasin dan menggelar pengajian khusus untuk mengirimkan doa. Kegiatan ini selalu dilakuan Ifan setiap tahunnya.
"Biasanya setiap 23 Desember gue selalu yasinan, gua mendoakan mereka. Atau gua gelar pengajianlah. Sendiri dan sama keluarga," kata Ifan saat ditemui awak media di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Nggak sama keluarga player Seventeen ya karena posisinya beda-beda. Biasanya gue sama keluarga," sambungnya.
Di sisi lain, Ifan masih menjalin komunikasi dengan keluarga ketiga rekannya itu. Hingga saat ini, keluarga yang ditinggalkan pun masih berjuang menyambung hidup dengan caranya masing-masing.
"Mereka sudah berusaha sama kehidupannya masing-masing. Cuma ya tegur sapa aja, tanya kabar, gitu-gitu aja," jelas Ifan.
Seperti diketahui, tiga personel Seventeen yaitu M Awal Purbani (bass), Herman Sikumbang (gitar), Windu Andi Darmawan (drum), ditemukan meninggal dunia dalam bencana tsunami di pantai Tanjung Lesung, Banten, pada 23 Desember 2018.
Road manager Seventeen, Oki Wijaya ikut menjadi korban tsunami malam itu. Selain itu, istri Ifan, Dylan Sahara yang malam itu menemani suaminya manggung, juga ditemukan meninggal dunia. Satu-satunya personel Seventeen yang selamat adalah Ifan selaku vokalis.
Untuk melepas rindu dengan ketiga rekannya itu, Ifan mengaku selalu membacakan Yasin dan menggelar pengajian khusus untuk mengirimkan doa. Kegiatan ini selalu dilakuan Ifan setiap tahunnya.
"Biasanya setiap 23 Desember gue selalu yasinan, gua mendoakan mereka. Atau gua gelar pengajianlah. Sendiri dan sama keluarga," kata Ifan saat ditemui awak media di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Nggak sama keluarga player Seventeen ya karena posisinya beda-beda. Biasanya gue sama keluarga," sambungnya.
Di sisi lain, Ifan masih menjalin komunikasi dengan keluarga ketiga rekannya itu. Hingga saat ini, keluarga yang ditinggalkan pun masih berjuang menyambung hidup dengan caranya masing-masing.
"Mereka sudah berusaha sama kehidupannya masing-masing. Cuma ya tegur sapa aja, tanya kabar, gitu-gitu aja," jelas Ifan.
Seperti diketahui, tiga personel Seventeen yaitu M Awal Purbani (bass), Herman Sikumbang (gitar), Windu Andi Darmawan (drum), ditemukan meninggal dunia dalam bencana tsunami di pantai Tanjung Lesung, Banten, pada 23 Desember 2018.
Road manager Seventeen, Oki Wijaya ikut menjadi korban tsunami malam itu. Selain itu, istri Ifan, Dylan Sahara yang malam itu menemani suaminya manggung, juga ditemukan meninggal dunia. Satu-satunya personel Seventeen yang selamat adalah Ifan selaku vokalis.
(dra)
Explore More