Keren! Film Avatar 2 Ternyata Terinspirasi dari Suku Bajo Asal Indonesia
loading...
A
A
A
Sekilas tentang Suku Bajo
Suku Bajo memiliki ketangguhan dalam mengarungi lautan sebagai bagian dari sejarah dan jatidiri masyarakat. Meskipun saat ini sebagian masyarakat suku Bajo tinggal di darat, tetapi ketergantungan suku ini terhadap laut belum hilang.
Suku Bajo dikenal sebagai pelaut ulung karena kehebatan mereka menjelajahi lautan. Di mana banyak suku Bajo yang dapat menyelam hingga kedalaman 70 meter di bawah permukaan laut hanya dengan satu tarikan napas.
Kehebatan suku Bajo ini menarik perhatian para ilmuwan dunia untuk melakukan penelitian. Salah satunya sekelompok peneliti dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley. Hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa limpa orang-orang suku Bajo lebih besar 50% dibandingkan rata-rata manusia. Sehingga produksi oksigen dalam darah orang Bajo akan lebih banyak, karena besarnya ukuran limpa tersebut.
Suku Bajo yang berkelana di laut hanya bermodalkan perahu kuno tanpa alat penunjuk arah apa pun dan mengandalkan posisi bintang.
Pada zaman dulu orang-orang suku Bajo terbiasa hidup di atas perahu dan secara nomaden. Namun kini ada juga masyarakat Bajo yang hidup dengan membangun rumah di atas laut dangkal sebagai tempat tinggal.
Keahlian menjelajah laut orang-orang suku Bajo didapatkan secara turun-temurun. Sejak kecil anak-anak suku Bajo sudah diajarkan cara memancing dan menyelam oleh orang tua mereka.
Para nelayan atau penyelam suku Bajo juga menggunakan cara-cara tradisional untuk berburu, seperti sebuah panah tradisional atau tombak tembak.
Suku Bajo memiliki ketangguhan dalam mengarungi lautan sebagai bagian dari sejarah dan jatidiri masyarakat. Meskipun saat ini sebagian masyarakat suku Bajo tinggal di darat, tetapi ketergantungan suku ini terhadap laut belum hilang.
Suku Bajo dikenal sebagai pelaut ulung karena kehebatan mereka menjelajahi lautan. Di mana banyak suku Bajo yang dapat menyelam hingga kedalaman 70 meter di bawah permukaan laut hanya dengan satu tarikan napas.
Kehebatan suku Bajo ini menarik perhatian para ilmuwan dunia untuk melakukan penelitian. Salah satunya sekelompok peneliti dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley. Hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa limpa orang-orang suku Bajo lebih besar 50% dibandingkan rata-rata manusia. Sehingga produksi oksigen dalam darah orang Bajo akan lebih banyak, karena besarnya ukuran limpa tersebut.
Suku Bajo yang berkelana di laut hanya bermodalkan perahu kuno tanpa alat penunjuk arah apa pun dan mengandalkan posisi bintang.
Pada zaman dulu orang-orang suku Bajo terbiasa hidup di atas perahu dan secara nomaden. Namun kini ada juga masyarakat Bajo yang hidup dengan membangun rumah di atas laut dangkal sebagai tempat tinggal.
Keahlian menjelajah laut orang-orang suku Bajo didapatkan secara turun-temurun. Sejak kecil anak-anak suku Bajo sudah diajarkan cara memancing dan menyelam oleh orang tua mereka.
Para nelayan atau penyelam suku Bajo juga menggunakan cara-cara tradisional untuk berburu, seperti sebuah panah tradisional atau tombak tembak.
(tsa)