Terlibat di Konser Puisi Gurindam Kata Raga, Paramitha Rusady: Sangat Bahagia dan Bangga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Artis Paramitha Rusady mengaku bahagia bisa terlibat dalam acara yang diinisiasi oleh Perkumpulan Rumah Seni Asnur atau PERRUAS berupa konser puisi Gurindam Kata Raga yang digelar di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Acara ini menjadi salah satu acara puncak pada rangkaian agenda Festival Gurindam 2022 yang dihelat sebagai cara untuk terus menggemakan pertunjukan seni panggung teater. Bagi Paramitha konser ini sangat menarik karena bercerita tentang raga yang senantiasa mengingatkannya.
"Saya sangat bahagia dan bangga, puisi-puisi yang dibawakan juga sangat menyentuh, banyak bercerita tentang raga, bagaimana kita memanfaatkan raga kita dengan baik, tubuh kita adalah kendaraan, dan pengendara yang baik akan mengendarai kendaraanya dengan baik," ujarnya, Kamis (22/12/2022)
Adapun konsep konser Gurindam Kata Raga ini cukup spektakuler dengan durasi 1 jam lebih menggabungkan berbagai media seni, seperti pembacaan puisi, tari, gerak teaterikal, lagu, musik, hingga teknik video mapping yang pertama kali di dunia. Sehingga dalam pembacaan puisi ini berhasil membuat penonton terpukau.
Tak kalah menariknya dalam konser kali ini Asrizal juga melibatkan maestro syair dari Siak Sri Indrapura, Winda Harniati, penyanyi Glow Rosa dan dosen sekaligus akademisi musik perempuan Betawi pertama bergelar doctor di bidang musik Tuti Tarwiyah Adi.
"Gurindam ini adalah akarnya sastra, konser puisi Multimedia Gurindam Kataraga. Puisi dan gurindam menyampaikan makna dan hakekat raga diuntai kata menggugah jiwa dan mencerahkan," ujarnya usai pergelaran.
Pada opening Konser Puisi Multimedia Kata Raga karya Pelopor Penyair Multimedia, Asrizal Nur tergambarkan panggung gelap, suara hening, lalu terdengar suara detak jantung perlahan layar terbuka, tampak di layar besar animasi plasenta proses kelahiran seorang manusia.
Pada sisi kiri kanan panggung dua kain bercahaya kemerahan tampak manusia menggeliat di dalamnya ingin keluar, bagai kelahiran manusia ke dunia.
Sedangkan di pentas kain terhampar di dalamnya muncul pula orang-orang seperti plasenta kehidupan yang baru saja mengeluarkan manusia ke dunia yang fana.
Acara ini menjadi salah satu acara puncak pada rangkaian agenda Festival Gurindam 2022 yang dihelat sebagai cara untuk terus menggemakan pertunjukan seni panggung teater. Bagi Paramitha konser ini sangat menarik karena bercerita tentang raga yang senantiasa mengingatkannya.
"Saya sangat bahagia dan bangga, puisi-puisi yang dibawakan juga sangat menyentuh, banyak bercerita tentang raga, bagaimana kita memanfaatkan raga kita dengan baik, tubuh kita adalah kendaraan, dan pengendara yang baik akan mengendarai kendaraanya dengan baik," ujarnya, Kamis (22/12/2022)
Adapun konsep konser Gurindam Kata Raga ini cukup spektakuler dengan durasi 1 jam lebih menggabungkan berbagai media seni, seperti pembacaan puisi, tari, gerak teaterikal, lagu, musik, hingga teknik video mapping yang pertama kali di dunia. Sehingga dalam pembacaan puisi ini berhasil membuat penonton terpukau.
Tak kalah menariknya dalam konser kali ini Asrizal juga melibatkan maestro syair dari Siak Sri Indrapura, Winda Harniati, penyanyi Glow Rosa dan dosen sekaligus akademisi musik perempuan Betawi pertama bergelar doctor di bidang musik Tuti Tarwiyah Adi.
"Gurindam ini adalah akarnya sastra, konser puisi Multimedia Gurindam Kataraga. Puisi dan gurindam menyampaikan makna dan hakekat raga diuntai kata menggugah jiwa dan mencerahkan," ujarnya usai pergelaran.
Pada opening Konser Puisi Multimedia Kata Raga karya Pelopor Penyair Multimedia, Asrizal Nur tergambarkan panggung gelap, suara hening, lalu terdengar suara detak jantung perlahan layar terbuka, tampak di layar besar animasi plasenta proses kelahiran seorang manusia.
Pada sisi kiri kanan panggung dua kain bercahaya kemerahan tampak manusia menggeliat di dalamnya ingin keluar, bagai kelahiran manusia ke dunia.
Sedangkan di pentas kain terhampar di dalamnya muncul pula orang-orang seperti plasenta kehidupan yang baru saja mengeluarkan manusia ke dunia yang fana.
(hri)