Isra Festival Tawarkan Beragam Program Menarik buat Jamaah Umroh Kunjungi Destinasi Halal
loading...
A
A
A
Vice President Umrah, Hajj & Charter Business PT Garuda Indonesia Tbk Ubay Ihsandi mengatakan, pihaknya di tahun 2023 juga akan menambah layanan penerbangan dari 3 menjadi 5 kali tanpa transit di Bandara Soekarno Hatta, baik dari Subaraya, Ujung Pandang, dan Kertajati (Jawa Barat).
“Dengan penambahan frekuensi penerbangan, kami berharap tidak ada kenaikan harga yang cukup signifikan karena faktor penentunya seperti harga fuel, kurs nilai tukar di Arab Saudi maupun di Indonesia. Mudah-mudahan kita bisa push lakukan efisiensi sehingga seat bisa lebih banyak terjual dan harga jual bisa lebih kompetitif,” tutur Ubay Ihsandi.
Ketua Umum Himpuh Budi Darmawan mengatakan, tipikal jamaah Indonesia, terutama di daerah dan lansia, lebih nyaman pergi secara rombongan yang notabene membutuhkan jasa penyelenggara haji dan umrah yang terpercaya untuk melayani segala kebutuhan ibadah mereka.
Kendati, pemerintah masih memberikan kewenangan penuh untuk Penyelenggara Ibadah Umroh (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) mengelola umroh, Budi Darmawan mengimbau pelaku usaha tetap proaktif beradaptasi dan kreatif membangun jaringan dengan industri terkait di Saudi.
Budi mengakui, kebijakan Saudi berdampak pada pasar yang makin cair dan dinamis. Maka itu, pelaku bisnis harus siap menghadapi risiko kondisi supply demand di sana.
"Seperti saat ini saja, ada kenaikan harga yang begitu signifikan yang berkaitan dengan akomodasi di Saudi Arabia, baik di Mekkah maupun Madinah. Dulu, terkait adanya perubahan di lapangan, kita masih bisa bernegosiasi dengan negara-negara di Asia Tenggara, tapi sekarang kita diberi kebebasan oleh pemerintah Arab Saudi untuk mencari mahtab yang terbaik bagi jamaah dari Indonesia," katanya.
“Dengan penambahan frekuensi penerbangan, kami berharap tidak ada kenaikan harga yang cukup signifikan karena faktor penentunya seperti harga fuel, kurs nilai tukar di Arab Saudi maupun di Indonesia. Mudah-mudahan kita bisa push lakukan efisiensi sehingga seat bisa lebih banyak terjual dan harga jual bisa lebih kompetitif,” tutur Ubay Ihsandi.
Ketua Umum Himpuh Budi Darmawan mengatakan, tipikal jamaah Indonesia, terutama di daerah dan lansia, lebih nyaman pergi secara rombongan yang notabene membutuhkan jasa penyelenggara haji dan umrah yang terpercaya untuk melayani segala kebutuhan ibadah mereka.
Kendati, pemerintah masih memberikan kewenangan penuh untuk Penyelenggara Ibadah Umroh (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) mengelola umroh, Budi Darmawan mengimbau pelaku usaha tetap proaktif beradaptasi dan kreatif membangun jaringan dengan industri terkait di Saudi.
Budi mengakui, kebijakan Saudi berdampak pada pasar yang makin cair dan dinamis. Maka itu, pelaku bisnis harus siap menghadapi risiko kondisi supply demand di sana.
"Seperti saat ini saja, ada kenaikan harga yang begitu signifikan yang berkaitan dengan akomodasi di Saudi Arabia, baik di Mekkah maupun Madinah. Dulu, terkait adanya perubahan di lapangan, kita masih bisa bernegosiasi dengan negara-negara di Asia Tenggara, tapi sekarang kita diberi kebebasan oleh pemerintah Arab Saudi untuk mencari mahtab yang terbaik bagi jamaah dari Indonesia," katanya.
(tsa)