Ini 3 Kategori Tari Bali yang Belum Banyak Diketahui
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penari dan Pelatih Tari Legong Ni Ketut Putri Minangsari mengatakan, tari Bali terbagi menjadi tiga bagian yaitu Tari Wali, Tari Bebali, dan Tari Balih-Balihan. Masing-masing tarian memiliki makna serta penempatan yang berbeda saat ingin ditampilkan.
"Jadi dibagi dalam kategori," kata Ni Ketut Putri dalam Podcast Aksi Nyata bersama Partai Perindo, Rabu (4/1/2023).
Tari Wali merupakan salah satu jenis tarian yang disakralkan. Tidak bisa sembarangan tempat ataupun momen jika ingin mementaskannya, dan hanya di waktu-waktu tertentu tari ini bisa diadakan.
"Tari Wali itu tarian sakral yang tidak bisa dipentaskan di luar acara keagamaan. Pendet sebenarnya tari sakral, yaitu tradisi tari yang dimainkan ibu-ibu pada saat upacara," terangnya.
Selanjutnya adalah Tari Bebali. Tarian ini merupakan jenis sekuler, sehingga dapat dipertunjukkan di berbagai pentas dan tak hanya di kegiatan sakral keagamaan.
"Termasuk Legong yang saya ajarkan. Jadi Tari Bebali itu tari-tarian yang bisa dipentaskan untuk entertainment, untuk pertunjukan," ujar Ni Ketut Putri.
Terakhir adalah Tari Balih-Balihan. Jenis tarian ini biasanya tidak ada kaitan dengan unsur agama, dan lebih bersifat sekuler. Setiap pertunjukannya dapat dilakukan di depan atau luar pura, karena tidak ada keterikatan dengan kesakralan dalam budaya Bali.
Lebih lanjut Ni Ketut Putri mengatakan bahwa setiap tarian memiliki cerita tersendiri. Dengan begitu penonton yang menyaksikannya seperti sedang didongengkan melalui gerakan-gerakan tari.
"Jadi dibagi dalam kategori," kata Ni Ketut Putri dalam Podcast Aksi Nyata bersama Partai Perindo, Rabu (4/1/2023).
Tari Wali merupakan salah satu jenis tarian yang disakralkan. Tidak bisa sembarangan tempat ataupun momen jika ingin mementaskannya, dan hanya di waktu-waktu tertentu tari ini bisa diadakan.
"Tari Wali itu tarian sakral yang tidak bisa dipentaskan di luar acara keagamaan. Pendet sebenarnya tari sakral, yaitu tradisi tari yang dimainkan ibu-ibu pada saat upacara," terangnya.
Selanjutnya adalah Tari Bebali. Tarian ini merupakan jenis sekuler, sehingga dapat dipertunjukkan di berbagai pentas dan tak hanya di kegiatan sakral keagamaan.
"Termasuk Legong yang saya ajarkan. Jadi Tari Bebali itu tari-tarian yang bisa dipentaskan untuk entertainment, untuk pertunjukan," ujar Ni Ketut Putri.
Terakhir adalah Tari Balih-Balihan. Jenis tarian ini biasanya tidak ada kaitan dengan unsur agama, dan lebih bersifat sekuler. Setiap pertunjukannya dapat dilakukan di depan atau luar pura, karena tidak ada keterikatan dengan kesakralan dalam budaya Bali.
Lebih lanjut Ni Ketut Putri mengatakan bahwa setiap tarian memiliki cerita tersendiri. Dengan begitu penonton yang menyaksikannya seperti sedang didongengkan melalui gerakan-gerakan tari.
(tsa)