Teh Membantu Meningkatkan Performa Otak
A
A
A
JAKARTA - Ketika Anda ingin bersantai, menyiapkan secangkir teh bisa menjadi pilihan sempurna. Tampaknya, relaksasi bukan hanya satu-satunya manfaat menikmati minuman ini karena teh bisa juga memperbaiki performa otak.
Menurut sebuah kajian terbaru, aktivitas neurologis meningkat sekitar 1,5 jam setelah Anda minum secangkir teh hitam atau teh hijau. Aktivitas ini juga termasuk proses terkait memori dan pembuatan keputusan.
Belum jelas bahan mana yang bertanggung jawab atas efek ini. Tapi, kajian sebelumnya mengindikasikan peran penting yang dimainkan antioksidan flavonoid—yang tidak terpengaruh dengan penambahan susu. Senyawa ini diduga membantu mengendalikan peradangan, mempromosikan fungsi pembuluh darah dan membatasi penyumbatan di arteri.
Pada kajian terbaru ini, periset di Newcastle University meneliti pola gelombang otak untuk mencari tahu efek teh terhadap berbagai fungsi neurologis. Dalam kajian ini, delapan sukarelawan diminta minum secangkir teh hijau atau hitam sebelum aktivitas otak mereka diukur.
Elektroda yang dipasang ke kepala mereka menemukan tiga tipe gelombang otak yang meningkat dalam waktu satu jam—alfa, beta dan theta. Ada peningkatan signifikan dalam gelombang theta antara 30 menit—1 jam setelah minum teh.
Kajian yang dipublikasikan di Nutritional Neuroscience itu memaparkan, teh hitam dan hijau merangsang aktivitas yang terkait perbaikan fungsi kognitif itu. Peningkatan juga terjadi pada gelombang alfa dan beta—yang terkait kewaspadaan, memori dan alasan logis.
“Teh diasosiasikan dengan banyak manfaat mental, seperti peningkatan perhatian, kejernihan pikiran dan relaksasi,” ujar pemimpin kajian ini, Edward Okello, direktur eksekutif Medicinal Plant Research Group di Newcastle University yang dikutip Daily Mail.
Dia menambahkan, penemuan ini memberikan bukti lebih lanjut atas manfaat minuman ini. “Peningkatan signifikan pascakonsumsi dalam gelombang theta mungkin adalah indikasi peran teh dalam fungsi kognitif, kewaspadaan dan perhatian,” imbuh dia.
Riset sebelumnya juga menunjukkan minum 3—4 cangkir teh sehari bisa mengurangi peluang terkena serangan jantung. Minuman ini juga membantu mencegah diabetes tipe 2 dan memperlambat perkembangan penyakit begitu mulai.
Antioksidan yang dikandungnya terbukti bisa menghentikan efek tertentu penuaan. Minum teh hitam secara reguler juga bisa menurunkan level stres. Teh putih membantu mencegah obesitas karena dia bisa mengurangi pertumbuhan sel lemak baru.
Sementara, minum teh chamomile bisa membantu melindungi tubuh terhadap kanker tiroid. Minum teh jenis ini 2—6 kali per minggu mengurangi peluang terkena kanker tiroid hingga 70% dan penyakit jinak lainnya hingga 84%. Dalam sebuah kajian, minum teh chamomile selama 30 tahun mengurangi risiko berkembangnya penyakit tiroid hingga 80%.
Menurut sebuah kajian terbaru, aktivitas neurologis meningkat sekitar 1,5 jam setelah Anda minum secangkir teh hitam atau teh hijau. Aktivitas ini juga termasuk proses terkait memori dan pembuatan keputusan.
Belum jelas bahan mana yang bertanggung jawab atas efek ini. Tapi, kajian sebelumnya mengindikasikan peran penting yang dimainkan antioksidan flavonoid—yang tidak terpengaruh dengan penambahan susu. Senyawa ini diduga membantu mengendalikan peradangan, mempromosikan fungsi pembuluh darah dan membatasi penyumbatan di arteri.
Pada kajian terbaru ini, periset di Newcastle University meneliti pola gelombang otak untuk mencari tahu efek teh terhadap berbagai fungsi neurologis. Dalam kajian ini, delapan sukarelawan diminta minum secangkir teh hijau atau hitam sebelum aktivitas otak mereka diukur.
Elektroda yang dipasang ke kepala mereka menemukan tiga tipe gelombang otak yang meningkat dalam waktu satu jam—alfa, beta dan theta. Ada peningkatan signifikan dalam gelombang theta antara 30 menit—1 jam setelah minum teh.
Kajian yang dipublikasikan di Nutritional Neuroscience itu memaparkan, teh hitam dan hijau merangsang aktivitas yang terkait perbaikan fungsi kognitif itu. Peningkatan juga terjadi pada gelombang alfa dan beta—yang terkait kewaspadaan, memori dan alasan logis.
“Teh diasosiasikan dengan banyak manfaat mental, seperti peningkatan perhatian, kejernihan pikiran dan relaksasi,” ujar pemimpin kajian ini, Edward Okello, direktur eksekutif Medicinal Plant Research Group di Newcastle University yang dikutip Daily Mail.
Dia menambahkan, penemuan ini memberikan bukti lebih lanjut atas manfaat minuman ini. “Peningkatan signifikan pascakonsumsi dalam gelombang theta mungkin adalah indikasi peran teh dalam fungsi kognitif, kewaspadaan dan perhatian,” imbuh dia.
Riset sebelumnya juga menunjukkan minum 3—4 cangkir teh sehari bisa mengurangi peluang terkena serangan jantung. Minuman ini juga membantu mencegah diabetes tipe 2 dan memperlambat perkembangan penyakit begitu mulai.
Antioksidan yang dikandungnya terbukti bisa menghentikan efek tertentu penuaan. Minum teh hitam secara reguler juga bisa menurunkan level stres. Teh putih membantu mencegah obesitas karena dia bisa mengurangi pertumbuhan sel lemak baru.
Sementara, minum teh chamomile bisa membantu melindungi tubuh terhadap kanker tiroid. Minum teh jenis ini 2—6 kali per minggu mengurangi peluang terkena kanker tiroid hingga 70% dan penyakit jinak lainnya hingga 84%. Dalam sebuah kajian, minum teh chamomile selama 30 tahun mengurangi risiko berkembangnya penyakit tiroid hingga 80%.
(alv)