Sepeda Listrik Rasa Lambo

Kamis, 21 Mei 2015 - 09:42 WIB
Sepeda Listrik Rasa Lambo
Sepeda Listrik Rasa Lambo
A A A
BAGAIMANA rasanya mengendarai sepeda listrik Italjet Ascot yang harganya bisa mencapai Rp50 juta itu? Apakah sensasinya sama ajaibnya dengan banderol harga yang dimiliki sepeda listrik tersebut?

“Berapa harganya? Rp50 juta? Mending Kawasaki Ninja dong,” kata seorang security Hotel Dharmawangsa, saat bertanya-tanya kepada KORAN SINDO di sela-sela test ride sepeda listrik asal Italia, Italjet Ascot, Rabu (13/5) lalu. Ya, Italjet Ascot memang memiliki harga yang fantastis.

Sepeda listrik yang sepintas penampilannya tidak jauh dengan sepeda motor klasik tersebut memang memiliki harga yang head to head dengan motor sport Jepang dengan kapasitas silinder 250 cc. Jadi, wajar jika seorang security langsung mengeluh karena banderol harga yang fantastis tersebut. Namun, konsumen yang disasar oleh PT Garansindo Interglobal (GIG), agen pemegang merek Italjet di Indonesia, sepeda listrik seperti Italjet Ascot ini memang bukan untuk orang kebanyakan.

Mereka lebih memilih segmen khusus yang memang tidak keberatan dengan harga namun peduli dengan kualitas. “Italjet itu seperti Lamborghini-nya sepeda,” ujar Muhammad Al Abdullah, CEO PT GIG. Nah, sekarang bagaimana rasanya mengendarai sepeda tersebut? Apakah sama ajaibnya dengan harga yang mereka tawarkan?

Pertama, tentu saja yang paling diapresiasi dari sepeda listrik Italjet Ascot adalah bentuknya yang bernilai seni tinggi. Kesan retro sangat terasa jika dilihat dari sasis berbahan alloy yang menggunakan desain melengkung. Aroma klasik semakin kental dengan penggunaan lampu depan, setang, suspensi, bel, dan jok yang mirip seperti sepera onthel dari Brooks England. Tidak sulit untuk mengendarai sepeda ini. Pertama-tama, aktifkan motor listrik dengan memutar kunci ke posisi “on”, seperti menyalakan kendaraan pada umumnya. Kunci terkoneksi langsung dengan baterai.

Setelah dinyalakan, display akan memunculkan beberapa indikator, di antaranya tenaga baterai, mode pengendaraan, dan kecepatan. Karena berlabel sepeda listrik, sepeda ini menggunakan tenaga listrik sebagai tenaga penggerak. Motor listriknya berdaya 36 volt x 250 w. Sementara sistem transmisi menggunakan NuVinci 360. Gearbox - nya terintegrasi dengan roda belakang. Namun, cara kerja sepeda ini beda dengan sepeda listrik biasa yang dapat tidak dikayuh hingga jarak tertentu.

Ketika dicoba baterai lithium ion 36 volt yang terbungkus bahan kulit cokelat itu bekerja layaknya tenaga induksi. Tenaga pada baterai mampu melajukan kendaraan berbobot 28 kilogram ini pada kecepatan 24 hingga 35 kilometer per jam. Jadi, begitu pedal sepeda dikayuh, tiba-tiba saja sepeda melesat lebih cepat. Inilah mengapa pengendara tak perlu sampai berkeringat mengayuh pedal. Ada lima mode yang dapat disetel oleh pengendara, yakni Eco, City, Tour, Power, dan Boost.

Setiap mode memiliki karakteristik sendiri. Eco bisa disetel jika trek yang akan dilintasi tidak ekstrem, seperti banyak tanjakan. Mode Eco juga menghemat konsumsi baterai—tenaga yang digunakan hanya 20%. Meski berdesain retro , Italjet Ascot cocok digunakan untuk aktivitas seharihari, tentunya bukan untuk jarak jauh.

Nah yang ada dalam pikiran adalah sepeda ini cocok bagi orang-orang yang tidak ingin berkeringat seperti layaknya orang bersepeda. Tentu saja keringat itu tidak akan membuat baju keren yang mereka kenakan basah kuyup selama bersepeda. Jadi, ingin bersepeda penuh gaya, sepertinya Italjet Ascot jadi jawabannya.

Wahyu sibarani
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5695 seconds (0.1#10.140)