Mengenal Budaya Bersulang ala Korea lewat Program Miracle K-Spirit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di Korea Selatan, budaya bersulang, terutama minuman beras fermentasi dan makgeollim, identik dengan perayaan kebahagiaan dan mempererat hubungan sosial. Itu sebabnya, penduduk Korea Selatan akan merayakan keberhasilan, perayaan tradisional, dan hari istimewa dengan mengonsumsi minuman fermentasi tradisional Korea.
Tidak hanya itu, ketika ingin mempererat hubungan dengan teman, rekan kerja, dan keluarga, biasanya mereka juga mengonsumsi minuman tersebut.
Dalam budaya Korea, menuangkan minuman untuk orang lain adalah tanda penghormatan dan keramahan yang bisa memperkuat hubungan antarindividu.
Minuman beras fermentasi yang diperkenalkan dalam pameran ini adalah Hwayo, minuman yang terbuat dari 100% fermentasi beras organik dan air murni, tanpa campuran apa pun. Oleh karena itu, kandungan alkoholnya masih bisa dibilang cukup rendah.
Selain itu, apabila diminum dalam jumlah yang terbatas, minuman beras fermentasi yang dibuat dari beras organik sebenarnya juga punya efek baik untuk kesehatan. Misalnya efek relaksasi, melancarkan peredaran darah, hingga baik untuk pencernaan.
Kebiasaan untuk mencampurkan minuman, khususnya minuman beras fermentasim, juga bukan praktik yang asing di Korea Selatan. Untuk beberapa orang, rasa minuman beras fermentasi murni bisa terlalu kuat, sehingga boleh dicampur dengan soda atau jus buah agar rasanya menjadi lebih ringan.
Pencampuran minuman fermentasi juga bisa menciptakan rasa minuman yang lebih menarik dan membuat suasana jadi makin menyenangkan.
Mencampur minuman beras fermentasi membuatnya lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing orang, baik dalam hal rasa maupun intensitas alkohol.
Budaya itu diperkenalkan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT) Center dalam pameran pangan terbesar se-Indonesia, SIAL Interfood 2024 di JI EXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 13-16 November 2024.
Pada acara tersebut, aT Center menyiapkan booth khusus bernama Miracle K-Spirit untuk mempromosikan minuman fermentasi berbahan dasar beras, seperti minuman beras fermentasi dan makgeolli (arak beras)k. Di booth ini, para pengunjung dapat mencoba delapan jenis cocktail dengan bahan dasar minuman beras fermentasi dan makgeolli yang dibuat langsung oleh content creator sekaligus bartender Leonardy Leo.
Chief Representative Korea Agro-Trade Center Lee Seung Hoon mengungkapkan, Miracle K Spirit adalah program yang memperkenalkan budaya berkumpul dan bersulang minuman beras fermentasi tradisional Korea.
"Budaya minum ini sendiri sudah melekat sebagai budaya Korea Selatan yang dikenal seluruh dunia, termasuk Indonesia. Belum lagi penyebaran budaya minum alkohol dari Korea Selatan ini dibantu dengan pesatnya penyebaran K-Pop dan K-Drama ke seluruh dunia," kata Lee.
Sementara, aT Center menghadirkan 24 perusahaan ekspor makanan unggulan dalam booth Korea Pavilion dalam SIAL Interfood. Di sana pengunjung dapat mencoba berbagai produk seperti stroberi, pir, kimchi, ginseng, makanan kesehatan, minuman, saus, kudapan, dan rumput laut, yang mencerminkan tren ekspor terbaru serta karakteristik pasar.
Tidak hanya itu, ketika ingin mempererat hubungan dengan teman, rekan kerja, dan keluarga, biasanya mereka juga mengonsumsi minuman tersebut.
Dalam budaya Korea, menuangkan minuman untuk orang lain adalah tanda penghormatan dan keramahan yang bisa memperkuat hubungan antarindividu.
Minuman beras fermentasi yang diperkenalkan dalam pameran ini adalah Hwayo, minuman yang terbuat dari 100% fermentasi beras organik dan air murni, tanpa campuran apa pun. Oleh karena itu, kandungan alkoholnya masih bisa dibilang cukup rendah.
Selain itu, apabila diminum dalam jumlah yang terbatas, minuman beras fermentasi yang dibuat dari beras organik sebenarnya juga punya efek baik untuk kesehatan. Misalnya efek relaksasi, melancarkan peredaran darah, hingga baik untuk pencernaan.
Kebiasaan untuk mencampurkan minuman, khususnya minuman beras fermentasim, juga bukan praktik yang asing di Korea Selatan. Untuk beberapa orang, rasa minuman beras fermentasi murni bisa terlalu kuat, sehingga boleh dicampur dengan soda atau jus buah agar rasanya menjadi lebih ringan.
Pencampuran minuman fermentasi juga bisa menciptakan rasa minuman yang lebih menarik dan membuat suasana jadi makin menyenangkan.
Mencampur minuman beras fermentasi membuatnya lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing orang, baik dalam hal rasa maupun intensitas alkohol.
Budaya itu diperkenalkan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT) Center dalam pameran pangan terbesar se-Indonesia, SIAL Interfood 2024 di JI EXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 13-16 November 2024.
Pada acara tersebut, aT Center menyiapkan booth khusus bernama Miracle K-Spirit untuk mempromosikan minuman fermentasi berbahan dasar beras, seperti minuman beras fermentasi dan makgeolli (arak beras)k. Di booth ini, para pengunjung dapat mencoba delapan jenis cocktail dengan bahan dasar minuman beras fermentasi dan makgeolli yang dibuat langsung oleh content creator sekaligus bartender Leonardy Leo.
Chief Representative Korea Agro-Trade Center Lee Seung Hoon mengungkapkan, Miracle K Spirit adalah program yang memperkenalkan budaya berkumpul dan bersulang minuman beras fermentasi tradisional Korea.
"Budaya minum ini sendiri sudah melekat sebagai budaya Korea Selatan yang dikenal seluruh dunia, termasuk Indonesia. Belum lagi penyebaran budaya minum alkohol dari Korea Selatan ini dibantu dengan pesatnya penyebaran K-Pop dan K-Drama ke seluruh dunia," kata Lee.
Sementara, aT Center menghadirkan 24 perusahaan ekspor makanan unggulan dalam booth Korea Pavilion dalam SIAL Interfood. Di sana pengunjung dapat mencoba berbagai produk seperti stroberi, pir, kimchi, ginseng, makanan kesehatan, minuman, saus, kudapan, dan rumput laut, yang mencerminkan tren ekspor terbaru serta karakteristik pasar.
(tdy)