Ulang Tahun

Jum'at, 22 Mei 2015 - 09:23 WIB
Ulang Tahun
Ulang Tahun
A A A
Hari ini saya ulang tahun, tapi jangan ditanya, ulang tahun yang ke berapa, malu deh saya. Berdekatan dengan ultah saya, sahabat saya, yang saya sudah anggap sebagai kakak, Xania, berulang tahun juga.

Jadi, kami selalu merayakan hanya antara kami berdua selama beberapa tahun terakhir ini. Saya selalu kagum sama “kakak” saya ini. Semua yang terbaik diberikan Tuhan kepadanya. Cantik dan intelektualnya sempurna. Saya sering menyebutnya jenius. Dia mempunyai kreativitas yang seakan tanpa batas.

Oh ya, yang selalu bikin saya iri kepadanya, dia punya suami yang begitu mengasihinya dan ibu yang sangat mendukung apa saja yang dia ingin capai dalam hidupnya. Setiap mengobrol dengan kakak saya ini, saya selalu merasa pengetahuan ini bertambah.

Dari mulai tempat hangout terbaru, sejumlah brandbaru yang sering luput dari radar saya, trick mix and match tercanggih yang rasanya tidak bakal pernah dipikirkan manusia normal, tapi hasilnya selalu keren banget, gaya hidup tercanggih yang sedang membuat kalangan socialite, beneransocialite bukan social**** , demam panas tinggi lebih parah dari demam berdarah atau chikungya.

Saya juga suka mengobrol yang “berbobot” dengannya walaupun sering hanya 5% dari bahan obrolan kami yang sebenarnya suka dengan gosipgosip tercanggih di negeri ini. Setiap hari ulang tahun, kami berdua, tidak pernah mencemaskan umur yang semakin bertambah. Xania semakin hari semakin cantik dan bersinar, intelektual yang terpancar di matanya adalah “strength point” dari kecantikannya.

Satu saja yang saya suka sebal, setiap kita foto “wefie” , saya selalu jelas terlihat gendut sekali di sampingnya yang superlangsing sekali dan sepertinya hal ini akan berlangsung selamanya. Ulang tahun ini terasa agak berbeda karena selama dua kali acara makan siang bersama, kami semangat banget mengobrol topik tentang “when we grow old”.

Kami berdua setuju kalau pada dasarnya kami tidak akan pernah bisa memutar kembali waktu yang sudah lewat. Tapi waktu yang semakin singkat ke depan membuat kami semakin bijak untuk memanfaatkannya dan menikmatinya. Ternyata kami sama, di umur yang sudah kepala empat , kami justru merasa lebih cantik dan sexy, mungkin karena memang semakin sedikit yang memuji, sehingga kalau sampai ada yang memuji, berarti itu memang kenyataan.

Kami berdua setuju jika sampai pada waktunya ada kerusakan di tubuh yang fana ini, let’s fix it to the experts. Kami berdua tidak antibedah plastik, malah sudah mulai memetakan dokter bedah plastik yang terbaik di negeri ini sehingga jika sudah ada kebutuhannya, kami sudah tahu harus ke mana. Kami berdua tidak bakalan kudet, a.k.a“kurang up date”, urusan make uptercanggih yang bisa menghambat penuaan dan mengoreksi semua yang sudah harus dikoreksi.

Harga tidak akan pernah jadi masalah karena high technologydiizinkan Tuhan ada untuk menolong perempuanperempuan cantik. Dan kami selalu setuju high technologyitu pasti mahal. Kalau murah, yang ada malah kami curiga dan sering jadi parnoduluan. Urusan fashion, wah jangan ditanya lagi deh. Kami berdua dan banyak temanteman seumuran, lebih genit dari gadis remaja.

Coba deh perhatikan, setiap ada acara, kami pasti sudah ribetbanget urusan “dc”, a.k.a dress code.Dan sesibuk apa pun, selalu ada waktu untuk mempersiapkannya walau sejujurnya kadang lebih sering terasa menyiksanya. Pantang kalah itu pasti! Buat saya dalam keseharian, semakin berumur, kenyamanan di atas segalanya. Beli sepatu bukan lagi karena brandatau modelnya yang lagi hits, tapi lebih karena kenyamanannya.

Berbeda dengan Xania yang masih sanggup pakai wedges17 cm. Saya selalu sedih karena harus menerima kenyataan tidak lagi sanggup pakai high heels15 cm dalam keseharian, tapi tetap ingin yang terbaik buat kaki yang sudah menopang tubuh yang berat ini selama lebih dari 40 tahun.

Menerima kenyataan tidak lagi bisa memakai pakaian yang terlalu terbuka karena semakin banyak yang harus ditutupi dan semakin mudah masuk angin, tapi tetap ingin cardigan cashmere yang paling cantik, nyaman, dan menghangatkan, sampai punya dalam banyak warna. Benda fashionyang wajib dibawa ke mana-mana jadi bertambah, jaket, cardigan, scarf,dan kadang kaus kaki.

Atas nama kenyamanan, perlahan kami tidak lagi membutuhkan lingerie sexyala La Perla karena tidak lagi kuat menahan dinginnya AC setiap malam dan malu terlihat lemaknya di manamana. Sekarang piyama katun Mark n Spencer sudah cukup. Semakin peduli akan kesehatan yang mahal harganya, urusan makan pun kami jadi semakin ribetkarena sangat memperhatikan semua yang masuk ke dalam tubuh.

Kami jadi semakin terobsesi sama sesuatu yang dulu tidak pernah terlintas sama sekali di benak kami, food technology, raw food diet, hydraulic pressed juice, atau apa-apalah. Obsesi menjaga kesehatan dan menjaga penampilan juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup kekinian, bikram yoga, pilates, 20 fit, hypoxi, bla… bla... bla… dan harga dan “penyiksaan” fisik yang ditimbulkan tidak pernah jadi masalah lagi, bahkan menjadi kenikmatan tersendiri.

Buat generasi saya dan Xania, berkonsumsi itu bukan lagi karena kami membutuhkan sesuatu semata, tapi karena kami semakin menghargai kehidupan yang singkat ini dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Membeli barang-barang yang terbaik juga karena kami menghargai pencapaian dalam hidup ini. Semua ini karena hidup yang indah, katanya hanya sekali walau saya tidak pernah berkeberatan kalau berkali-kali. I love youKakak Xania. Miss Jinjing.

Miss Jinjing
Konsultan Fashion
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4672 seconds (0.1#10.140)