Banyak Fitur, Minim Pengguna
A
A
A
APLIKASI Facebook Messenger diklaim memiliki 600 juta pengguna secara global. Tapi, mengapa layanan chatting tersebut terkesan sepi peminat dibandingkan WhatsApp, Line, BBM, atau WeChat?
Begitu mengunduh layanan Facebook Messenger, saya menyadari bahwa tidak ada teman yang sedang online. Tentu ini aneh mengingat pengguna Facebook di Indonesia sangatlah aktif. Ternyata, ada beberapa alasan yang saya duga menjadi pemicunya. Alasan pertama, karena aplikasi ini cukup banyak memakan memori saat berjalan di background.
Sedikit banyak berdampak pada konsumsi baterai. Kedua, Facebook Messenger datang belakangan, disaat BlackBerry Messenger (BBM), WhatsApp, Line, Kakao Talk, dan WeChat sudah sangat populer. Rasanya pengguna tidak butuh satu aplikasi tambahan yang fiturnya mirip, atau bahkan tidak semenarik yang sudah ada. Faktor ketiga Facebook Messenger tidak dikampanyekan semasif promosi yang dilakukan WeChat, Line, atau Kakao Talk.
Jadi, aplikasi ini tidak kemana-mana. Keempat, pengguna aplikasi Facebook mobile rasanya lebih suka berkomentar melalui jejaring sosial tersebut dibandingkan harus chatting lewat Facebook Messenger. Lagi-lagi, salah satunya karena tidak ada teman mereka yang sedang aktif menggunakan aplikasi yang sama.
Cahyandaru kuncorojati
Begitu mengunduh layanan Facebook Messenger, saya menyadari bahwa tidak ada teman yang sedang online. Tentu ini aneh mengingat pengguna Facebook di Indonesia sangatlah aktif. Ternyata, ada beberapa alasan yang saya duga menjadi pemicunya. Alasan pertama, karena aplikasi ini cukup banyak memakan memori saat berjalan di background.
Sedikit banyak berdampak pada konsumsi baterai. Kedua, Facebook Messenger datang belakangan, disaat BlackBerry Messenger (BBM), WhatsApp, Line, Kakao Talk, dan WeChat sudah sangat populer. Rasanya pengguna tidak butuh satu aplikasi tambahan yang fiturnya mirip, atau bahkan tidak semenarik yang sudah ada. Faktor ketiga Facebook Messenger tidak dikampanyekan semasif promosi yang dilakukan WeChat, Line, atau Kakao Talk.
Jadi, aplikasi ini tidak kemana-mana. Keempat, pengguna aplikasi Facebook mobile rasanya lebih suka berkomentar melalui jejaring sosial tersebut dibandingkan harus chatting lewat Facebook Messenger. Lagi-lagi, salah satunya karena tidak ada teman mereka yang sedang aktif menggunakan aplikasi yang sama.
Cahyandaru kuncorojati
(ars)