Layanan Transportasi Mobile Bersaing Ketat

Selasa, 26 Mei 2015 - 09:27 WIB
Layanan Transportasi Mobile Bersaing Ketat
Layanan Transportasi Mobile Bersaing Ketat
A A A
Peminat layanan transportasi motor di Jakarta dinilai menjanjikan. Tak heran jika kemudian perusahaan seperti GrabTaxi mencetuskan layanan GrabBike, membuat persaingan di pasar aplikasi transportasi mobile semakin kompetitif.

Pekan lalu, aktris cantik Dian Sastrowardoyo, 33, mengunggah foto selfie duduk dibelakang ojek motor, lengkap dengan helm, pelindung rambut, serta masker. Dian yang menggunakan backpack tampak sedang buru-buru. ”Begitu mudahnya penyelamatan transportasi di hari semacet ini..,” katanya. Kemacetan memang jadi momok bagi masyarakat di kota besar seperti Jakarta.

Tidak heran jika jasa ojek motor dinilai sebagai moda transportasi paling masuk akal untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya dalam waktu yang jauh lebih cepat dibanding kendaraan roda empat. Ide untuk menciptakan jasa ojek motor yang nyaman, aman, serta memiliki tarif dan sistem yang pasti sudah dilakukan oleh Go-Jek sejak 2011.

Walau butuh lebih dari 4 tahun bagi perusahaan tersebut untuk merilis aplikasi mobile mereka, tapi saat ini Go-Jek terus menambah layanan. Misalnya saja fitur baru Go-Food untuk memesan makanan dari berbagai pilihan restoran yang disesuaikan dengan lokasi. Berlahan tapi pasti, warga Jakarta seolah mulai terbiasa untuk menggunakan layanan berbasis teknologi ini.

”Pemesanannya mudah, karena memakai aplikasi di smartphone. Sedangkan tarifnya terukur, tidak perlu tawar menawar lagi,” ujar Irawan, yang sejak 2 bulan terakhir ini aktif menggunakan Go-Jek.

Potensi Besar

Besarnya potensi akan layanan transportasi berbasis aplikasi ini membuat perusahaan pemesanan taksi asal Malaysia GrabTaxi merilis layanan serupa. Pekan lalu, mereka meluncurkan trial versi beta dari GrabBike. GrabBike mengambil posisi yang sama dengan Go-Jek. Menggunakan platform yang sama dengan GrabTaxi, GrabBike diharapkan dapat memenuhi berbagai kebutuhan transportasi warga Jakarta dalam satu aplikasi.

”Jakarta adalah kota ketiga yang mengoperasikan GrabBike, setelah Ho Chi Minh dan Hanoi di Vietnam,” ungkap VP Marketing GrabTaxi Holding Group Cheryl Goh. GrabTaxi, ungkap Goh, ingin menciptakan sistem transportasi aman dan efisien di Asia Tenggara. ”Ojek telah menjadi mode transportasi yang sangat populer di Indonesia,” paparnya.

Untuk fase beta, tempat penjemputan pengguna GrabBike masih terbatas di area Kuningan dan Setiabudi. Namun pengantaran dapat dilakukan ke seluruh wilayah Jakarta. ”Jaringan area penjemputan akan terus bertambah dalam minggu- minggu mendatang,” katanya. Hingga akhir Mei nanti, GrabBike menggratiskan layanan terbaru mereka.

Janjikan Keamanan

Apa keunggulan layanan GrabBike dibandingkan ojek motor biasa? Menurut Goh, fitur keamanan GrabBike serupa dengan GrabTaxi. ”Hal ini sangatlah penting karena kami ingin pengguna kami selalu merasa aman dan percaya,” katanya.

Fitur keamanan tersebut hadir lewat rute rute perjalanan yang dapat dilacak langsung. Begitupun dan identitas pengemudi (nama, plat nomor, nomor ponsel serta foto diri) yang dapat segera diketahui saat pengguna melakukan pemesanan. Pengguna juga dapat membagikan detail informasi perjalanan kepada orang-orang terdekatnya secara realtime melalui fungsi Share My Ride.

”Perjalanan tercatat di sistem kami. Apabila terjadi sesuatu, kami dapat melacak keberadaan taksi atau ojek secara mudah dan cepat,” kata Goh. ”Bahkan, GrabBike juga menawarkan asuransi medis bagi seluruh penumpang dan pengemudinya. Ini adalah pertama kalinya dilakukan oleh aplikasi transportasi mobile,” ia menambahkan.

Keberadaan GrabBike maupun Go-Jek tentu saja harus diapresiasi positif. Dengan adanya kompetisi, maka penyedia layanan akan terus meningkatkan fitur mereka.

Danang arradian
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7293 seconds (0.1#10.140)