Ide Akulturasi Kuliner Jadi Juara
A
A
A
WOMANPRENEUR Community (WPC) telah menyelesaikan penyelenggaraan Inspiring Womanprenenur Competition (IWPC) ke-4.
Puncak acara Grand Final IWPC berlangsung pada Minggu (24/5), di Auditorium Kantor Pusat Indosat. Dalam acara kali ini terdapat 12 finalis dari 70 peserta yang lolos dalam tahapan inkubator dan kompetisi pengembangan bisnis yang dilakukan selama tiga bulan. Mereka mengikuti 5 tahapan, di antaranya kelas pembekalan 1, 2, dan 3, serta dua kali mengikuti acara Woman Fair.
Menurut Irma Sustika selaku pendiri WPC, kompetisi ini bukanlah kompetisi yang menentukan dari jenis bisnis saja. Namun, para peserta juga dilihat perkembangannya dalam setiap bulan. Ada pula evaluasi untuk para peserta dari mentor bisnis profesional dalam kelas IWPC . “Yang dinilai adalah progress bisnis serta mental diri. Jadi, kami tidak menilai apakah bisnis mereka sudah besar, namun pada prosesnya,” kata Irma.
IWPC ke-4 diikuti oleh peserta yang berasal dari kota-kota besar Indonesia. Adapun finalis yang terpilih, dua peserta berasal dari Jabodetabek, Bandung, Semarang, dan Tarakan, Kalimantan. Kriteria bisnis yang ditekuni peserta pun beragam, mulai dari fashion , kuliner, jasa, aksesori, dan lainlain. “Kriteria produk yang penting inspiratif, kreatif, produktif, inovasi, serta empowering , di mana dapat memberdayakan lingkungan agar mereka dapat mentransfer ilmu dan membuka lapangan kerja baru untuk lingkungannya,” tambah Irma.
Pemenang IWPC ke-4 pun diumumkan pada akhir acara. Untuk juara pertama dimenangkan oleh Tri Utami, pemilik rumah makan Kedai Timteng Indonesia. Tri yang telah menekuni usaha kuliner selama dua tahun ini mempunyai keunikan dalam usahanya, yakni berani mengakulturasi dua budaya kuliner. “Karena kulturasi bagi saya bukan hanya lewat seni dan budaya saja, tapi juga bisa dari kuliner,” ujar perempuan yang telah mendirikan usahanya sejak November 2012.
Rencananya para pemenang IWPC diberikan kesempatan untuk menjual produknya di Womenpreneur Gallery, di Blok M Plaza dan akan mengikuti pameran di New York dan Chicago pada bulan Agustus dan September. “Setelah inkubator selesai, bukan berarti jalinan kerja sama antara WPC dan para peserta selesai. Kami membantu mendistribusi agar mereka mendapat kesempatan menjual produk mereka karena ini adalah awal memulai mengembangkan bisnis mereka,” tutur Irma.
Balqis eghnia
Puncak acara Grand Final IWPC berlangsung pada Minggu (24/5), di Auditorium Kantor Pusat Indosat. Dalam acara kali ini terdapat 12 finalis dari 70 peserta yang lolos dalam tahapan inkubator dan kompetisi pengembangan bisnis yang dilakukan selama tiga bulan. Mereka mengikuti 5 tahapan, di antaranya kelas pembekalan 1, 2, dan 3, serta dua kali mengikuti acara Woman Fair.
Menurut Irma Sustika selaku pendiri WPC, kompetisi ini bukanlah kompetisi yang menentukan dari jenis bisnis saja. Namun, para peserta juga dilihat perkembangannya dalam setiap bulan. Ada pula evaluasi untuk para peserta dari mentor bisnis profesional dalam kelas IWPC . “Yang dinilai adalah progress bisnis serta mental diri. Jadi, kami tidak menilai apakah bisnis mereka sudah besar, namun pada prosesnya,” kata Irma.
IWPC ke-4 diikuti oleh peserta yang berasal dari kota-kota besar Indonesia. Adapun finalis yang terpilih, dua peserta berasal dari Jabodetabek, Bandung, Semarang, dan Tarakan, Kalimantan. Kriteria bisnis yang ditekuni peserta pun beragam, mulai dari fashion , kuliner, jasa, aksesori, dan lainlain. “Kriteria produk yang penting inspiratif, kreatif, produktif, inovasi, serta empowering , di mana dapat memberdayakan lingkungan agar mereka dapat mentransfer ilmu dan membuka lapangan kerja baru untuk lingkungannya,” tambah Irma.
Pemenang IWPC ke-4 pun diumumkan pada akhir acara. Untuk juara pertama dimenangkan oleh Tri Utami, pemilik rumah makan Kedai Timteng Indonesia. Tri yang telah menekuni usaha kuliner selama dua tahun ini mempunyai keunikan dalam usahanya, yakni berani mengakulturasi dua budaya kuliner. “Karena kulturasi bagi saya bukan hanya lewat seni dan budaya saja, tapi juga bisa dari kuliner,” ujar perempuan yang telah mendirikan usahanya sejak November 2012.
Rencananya para pemenang IWPC diberikan kesempatan untuk menjual produknya di Womenpreneur Gallery, di Blok M Plaza dan akan mengikuti pameran di New York dan Chicago pada bulan Agustus dan September. “Setelah inkubator selesai, bukan berarti jalinan kerja sama antara WPC dan para peserta selesai. Kami membantu mendistribusi agar mereka mendapat kesempatan menjual produk mereka karena ini adalah awal memulai mengembangkan bisnis mereka,” tutur Irma.
Balqis eghnia
(ars)