Start it, Finish it
A
A
A
ANAK muda memang jagonya nongkrong. Tak terkecuali mahasiswa. Biasanya dari nongkrong inilah muncul ide atau sesuatu yang tak diduga-duga.
Misalkan komunitas PNJ Runners atau Politeknik Negeri Jakarta yang berada di Depok, Jawa Barat (Jabar). Berawal dari hobi nongkrong antara sesama penyuka lari, kemudian berkembang menjadi wadah khusus pencinta lari. Oktober tahun lalu menjadi saksi terbentuknya komunitas yang diisi sekitar 60-70 orang ini. Mayoritas anggota berjenis kelamin lelaki.
Namun, anggotanya tak hanya dari satu kampus politeknik, juga dari sekitaran Depok seperti Gunadarma dan kampus lainnya. Menurut pendiri sekaligus Captain PNJ Runners Andri Agustiawan, beberapa anggota yang ikut bergabung awalnya hanya ikut-ikutan. Mereka tidak suka berlari. Namun, lama-kelamaan jadi jatuh cinta dengan olahraga ini karena termotivasi oleh anggota yang lainnya. Layaknya kegiatan mahasiswa yang bersifat informal, komunitas ini tak banyak menargetkan sesuatu.
Semuanya berjalan lebih santai dan mengalir saja. “Kami tidak ingin komunitas ini jadi wadah resmi kampus karena kami tidak mau ribet dengan urusan formalitas. Semuanya santai saja yang penting have fun,” sebut Andri yang kini sudah memasuki kuliah semester 6 ini. Meski demikian, bukan berarti PNJ Runners tidak memiliki agenda rutin sama sekali. Setiap Kamis ada kegiatan bernama TER , yakni Thursday Evening Run .
Berkumpul setiap pukul 16.00 pada Kamis, para anggota berkumpul di kampus dan berlari di kawasan Depok dan sekitarnya. Lalu yang sekarang sedang berjalan adalah pembuatan baju kebesaran PNJ Runners. Mereka juga memiliki #PNJClinic , yakni broadcast message yang berisi motivasi atau cara berlari yang baik dan benar. Ini diadakan seminggu sekali setiap Kamis.
Temanya bisa bermacammacam yang biasanya diambil dari artikel di sebuah media online atau yang bisa disebarkan melalui media sosial. Temanya yang sesuai dengan kegiatan berlari. Misalnya pentingnya berolahraga, atau pentingnya pemanasan sebelum berlari. Atau tema-tema kesehatan umum lainnya seperti menghindari stres. Untuk ke depannya, PNJ Runners mencatat ada agenda pada 31 Mei, yakni Jakarta International 10K yang diselenggarakan dalam rangka ulang tahun Jakarta.
Kemudian lomba lari Fun Run , Pekan Rakyat Syariah 5K di Senayan pada 14 Juni mendatang. Lomba lari maraton Run For River 2015 di UI pada tanggal 6 September. Dan lomba lari maraton Jakarta Marathon 2015 di Monas pada 25 Oktober. Bagaimana dengan agenda lari yang terkenal seperti Bali Marathon atau Bromo Marathon dan ajang lainnya?
Andri mengatakan, pihaknya agak kesulitan mengikuti agenda terkenal ini karena masih berstatus sebagai mahasiswa. Mulai dari jadwal yang berbarengan dengan perkuliahan dan sulitnya mendapat izin dari dosen maupun kampus menjadi masalahnya. Belum lagi biaya untuk transportasi dan akomodasi ke arena lari. Kendati demikian, jargon kelompok, yaitu start it, finish it terus dipegang.
Tak hanya dalam kegiatan berlari yang artinya berawal dari garis start dan harus selesai di garis finish , juga lebih kompleks. Ini bisa dikaitkan dengan menjalani kehidupan haruslah bisa bertanggung jawab dengan penuh, termasuk dengan konsekuensi yang ada.
“Kalau sudah berani mulai, harus berani menyelesaikan. Begitulah kira-kira artinya,” celoteh lelaki kelahiran tahun 1993 ini. Namun, PNJ Runners belum memiliki situs khusus di medsos sehingga siapa pun yang ingin berkomunikasi bisa langsung datang ke kampus PNJ di Depok.
Susi susanti
Misalkan komunitas PNJ Runners atau Politeknik Negeri Jakarta yang berada di Depok, Jawa Barat (Jabar). Berawal dari hobi nongkrong antara sesama penyuka lari, kemudian berkembang menjadi wadah khusus pencinta lari. Oktober tahun lalu menjadi saksi terbentuknya komunitas yang diisi sekitar 60-70 orang ini. Mayoritas anggota berjenis kelamin lelaki.
Namun, anggotanya tak hanya dari satu kampus politeknik, juga dari sekitaran Depok seperti Gunadarma dan kampus lainnya. Menurut pendiri sekaligus Captain PNJ Runners Andri Agustiawan, beberapa anggota yang ikut bergabung awalnya hanya ikut-ikutan. Mereka tidak suka berlari. Namun, lama-kelamaan jadi jatuh cinta dengan olahraga ini karena termotivasi oleh anggota yang lainnya. Layaknya kegiatan mahasiswa yang bersifat informal, komunitas ini tak banyak menargetkan sesuatu.
Semuanya berjalan lebih santai dan mengalir saja. “Kami tidak ingin komunitas ini jadi wadah resmi kampus karena kami tidak mau ribet dengan urusan formalitas. Semuanya santai saja yang penting have fun,” sebut Andri yang kini sudah memasuki kuliah semester 6 ini. Meski demikian, bukan berarti PNJ Runners tidak memiliki agenda rutin sama sekali. Setiap Kamis ada kegiatan bernama TER , yakni Thursday Evening Run .
Berkumpul setiap pukul 16.00 pada Kamis, para anggota berkumpul di kampus dan berlari di kawasan Depok dan sekitarnya. Lalu yang sekarang sedang berjalan adalah pembuatan baju kebesaran PNJ Runners. Mereka juga memiliki #PNJClinic , yakni broadcast message yang berisi motivasi atau cara berlari yang baik dan benar. Ini diadakan seminggu sekali setiap Kamis.
Temanya bisa bermacammacam yang biasanya diambil dari artikel di sebuah media online atau yang bisa disebarkan melalui media sosial. Temanya yang sesuai dengan kegiatan berlari. Misalnya pentingnya berolahraga, atau pentingnya pemanasan sebelum berlari. Atau tema-tema kesehatan umum lainnya seperti menghindari stres. Untuk ke depannya, PNJ Runners mencatat ada agenda pada 31 Mei, yakni Jakarta International 10K yang diselenggarakan dalam rangka ulang tahun Jakarta.
Kemudian lomba lari Fun Run , Pekan Rakyat Syariah 5K di Senayan pada 14 Juni mendatang. Lomba lari maraton Run For River 2015 di UI pada tanggal 6 September. Dan lomba lari maraton Jakarta Marathon 2015 di Monas pada 25 Oktober. Bagaimana dengan agenda lari yang terkenal seperti Bali Marathon atau Bromo Marathon dan ajang lainnya?
Andri mengatakan, pihaknya agak kesulitan mengikuti agenda terkenal ini karena masih berstatus sebagai mahasiswa. Mulai dari jadwal yang berbarengan dengan perkuliahan dan sulitnya mendapat izin dari dosen maupun kampus menjadi masalahnya. Belum lagi biaya untuk transportasi dan akomodasi ke arena lari. Kendati demikian, jargon kelompok, yaitu start it, finish it terus dipegang.
Tak hanya dalam kegiatan berlari yang artinya berawal dari garis start dan harus selesai di garis finish , juga lebih kompleks. Ini bisa dikaitkan dengan menjalani kehidupan haruslah bisa bertanggung jawab dengan penuh, termasuk dengan konsekuensi yang ada.
“Kalau sudah berani mulai, harus berani menyelesaikan. Begitulah kira-kira artinya,” celoteh lelaki kelahiran tahun 1993 ini. Namun, PNJ Runners belum memiliki situs khusus di medsos sehingga siapa pun yang ingin berkomunikasi bisa langsung datang ke kampus PNJ di Depok.
Susi susanti
(ars)