Jalan-Jalan Sambil Nulis
A
A
A
Kecintaan terhadap traveling menyatukan komunitas yang berusia tiga tahun ini. Sebagai tempat para travel blogger berbagi informasi dan kisah perjalanan, sekaligus memajukan pariwisata Indonesia, menjadi tujuan utama Travel Bloggers Indonesia (TBI).
Awalnya bernama Indonesian Travel Bloggers, namun sejak Oktober 2013 komunitas ini resmi berganti nama menjadi TBI. Beranggotakan sekitar 61 orang dari berbagai profesi dan latar belakang yang tersebar di berbagai wilayah di Nusantara. Beberapa anggota menetap di luar negeri seperti Singapura dan Inggris. Meski begitu, mereka tetap berusaha kompak di dunia maya lewat beberapa kegiatan rutin seperti #Posbar atau Posting Bareng, yaitu para anggota menuangkan opini/cerita dalam satu tema yang sudah ditentukan dalam blognya masing-masing.
Setiap dua minggu sekali pada hari Selasa, giliran mereka disatukan melalui #IDTC (Indonesia Travel Chat), yaitu sebuah forum diskusi traveling lewat Twitter dengan tema tertentu. Tak hanya solid di jejaring sosial, anggota TBI pun mempunyai agenda off air. “Beberapa bulan belakangan kami didaulat menjadi narasumber talkshow mengenai traveling di stasiun radio Jakarta.
Kami juga mengembangkan #TBIShare, acara meet up antar-blogger, di sini setiap blogger bisa berbagi info untuk meningkatkan kualitas travel blog dan juga mengampanyekan tulisan perjalanan yang bertanggung jawab,” tutur Farchan Noor Rachman, selaku admin di situs resmi komunitas ini, www.travelbloggersindonesia. com. Dilanjutkannya, #TBIShare perdana diadakan pada 28 Februari lalu dengan tema “Video Workshop”.
”Semua acara #TBIShare terbuka untuk umum dan tidak memungut bayaran. Bahkan, jika beruntung, hadirin bisa mendapat doorprize,” imbuh Firsta Yunida yang juga menjabat admin. Kegiatan #TBIShare hingga Desember ke depan rencananya tetap melaksanakan kegiatan rutin dan ingin memfokuskan diri dalam mengangkat tema, antara lain pe ngenalan SEO, how-to-travel-photography, dan how-to-monetizeyour- blog.
Memiliki kecintaan yang sama terhadap kegiatan traveling, tentunya masing-masing anggota mempunyai pengalaman pribadi yang sulit dilupakan. Tracy Chong misalnya, pemilik www.peekholidays.com ini menuturkan pengalaman traveling yang pa ling berkesan baginya ketika ke Korea Selatan selama lima hari. Saat itu dia bepergian solo dan buta bahasa Korea. Tracy hampir tersesat sewaktu perjalanan ke perkebunan teh yang letaknya kurang lebih tiga jam perjalanan dengan bus dari Kota Seoul.
Meski begitu, dia mengaku cukup menikmati bepergian seorang diri karena dapat mengatur agenda sendiri serta berbaur dengan solo traveler yang lain. Kebanyakan anggota TBI sudah menginjak berbagai provinsi di Indonesia. ”Tentunya kami senang menjelajah, tak hanya Indonesia, juga mancanegara. Kalau mancanegara mungkin sudah lebih dari 10 negara. Kesulitan utamanya pasti adaptasi budaya karena kultur yang berbeda,” kenang Farchan. TBI masih siap menampung cerita dari berbagai petualang lainnya.
Dengan tangan terbuka mereka mengajak para traveler untuk bergabung menyusul beberapa syarat yang ditentukan.
Di antaranya usia blog minimal enam bulan dan dominan tentang travel, baik itu di Indonesia maupun luar negeri, blogger merupakan warga negara Indonesia atau apabila duo/grup salah satunya adalah WNI, isi blog dapat membawa kesadaran akan kegiatan bepergian yang bertanggung jawab, menarik, unik, gampang dinavigasi, tidak ada plagiarisasi, tidak didominasi oleh unsur “jualan” produk/ jasa, dan tidak SARA. Tertarik bergabung
Sri noviarni
Awalnya bernama Indonesian Travel Bloggers, namun sejak Oktober 2013 komunitas ini resmi berganti nama menjadi TBI. Beranggotakan sekitar 61 orang dari berbagai profesi dan latar belakang yang tersebar di berbagai wilayah di Nusantara. Beberapa anggota menetap di luar negeri seperti Singapura dan Inggris. Meski begitu, mereka tetap berusaha kompak di dunia maya lewat beberapa kegiatan rutin seperti #Posbar atau Posting Bareng, yaitu para anggota menuangkan opini/cerita dalam satu tema yang sudah ditentukan dalam blognya masing-masing.
Setiap dua minggu sekali pada hari Selasa, giliran mereka disatukan melalui #IDTC (Indonesia Travel Chat), yaitu sebuah forum diskusi traveling lewat Twitter dengan tema tertentu. Tak hanya solid di jejaring sosial, anggota TBI pun mempunyai agenda off air. “Beberapa bulan belakangan kami didaulat menjadi narasumber talkshow mengenai traveling di stasiun radio Jakarta.
Kami juga mengembangkan #TBIShare, acara meet up antar-blogger, di sini setiap blogger bisa berbagi info untuk meningkatkan kualitas travel blog dan juga mengampanyekan tulisan perjalanan yang bertanggung jawab,” tutur Farchan Noor Rachman, selaku admin di situs resmi komunitas ini, www.travelbloggersindonesia. com. Dilanjutkannya, #TBIShare perdana diadakan pada 28 Februari lalu dengan tema “Video Workshop”.
”Semua acara #TBIShare terbuka untuk umum dan tidak memungut bayaran. Bahkan, jika beruntung, hadirin bisa mendapat doorprize,” imbuh Firsta Yunida yang juga menjabat admin. Kegiatan #TBIShare hingga Desember ke depan rencananya tetap melaksanakan kegiatan rutin dan ingin memfokuskan diri dalam mengangkat tema, antara lain pe ngenalan SEO, how-to-travel-photography, dan how-to-monetizeyour- blog.
Memiliki kecintaan yang sama terhadap kegiatan traveling, tentunya masing-masing anggota mempunyai pengalaman pribadi yang sulit dilupakan. Tracy Chong misalnya, pemilik www.peekholidays.com ini menuturkan pengalaman traveling yang pa ling berkesan baginya ketika ke Korea Selatan selama lima hari. Saat itu dia bepergian solo dan buta bahasa Korea. Tracy hampir tersesat sewaktu perjalanan ke perkebunan teh yang letaknya kurang lebih tiga jam perjalanan dengan bus dari Kota Seoul.
Meski begitu, dia mengaku cukup menikmati bepergian seorang diri karena dapat mengatur agenda sendiri serta berbaur dengan solo traveler yang lain. Kebanyakan anggota TBI sudah menginjak berbagai provinsi di Indonesia. ”Tentunya kami senang menjelajah, tak hanya Indonesia, juga mancanegara. Kalau mancanegara mungkin sudah lebih dari 10 negara. Kesulitan utamanya pasti adaptasi budaya karena kultur yang berbeda,” kenang Farchan. TBI masih siap menampung cerita dari berbagai petualang lainnya.
Dengan tangan terbuka mereka mengajak para traveler untuk bergabung menyusul beberapa syarat yang ditentukan.
Di antaranya usia blog minimal enam bulan dan dominan tentang travel, baik itu di Indonesia maupun luar negeri, blogger merupakan warga negara Indonesia atau apabila duo/grup salah satunya adalah WNI, isi blog dapat membawa kesadaran akan kegiatan bepergian yang bertanggung jawab, menarik, unik, gampang dinavigasi, tidak ada plagiarisasi, tidak didominasi oleh unsur “jualan” produk/ jasa, dan tidak SARA. Tertarik bergabung
Sri noviarni
(ars)