Perkenalkan Potensi Wisata Sumbawa
A
A
A
Punya lokasi berdekatan dengan Lombok dan Bali tak lantas membuat Sumbawa menjadi incaran para wisatawan.
Karena itulah Komunitas Adventurous Sumbawa mencoba memperkenalkan potensi wisata besar di pulau ini kepada masyarakat luas. Adalah Takwa Sajidin yang menjadi penggagas lahirnya komunitas ini. Bersama sekelompok temannya, dia menjadikan Komunitas Adventurous Sumbawa sebagai sarana untuk mempromosikan keindahan dan potensi wisata di Sumbawa.
”Kami baru berdiri setahun lalu, April 2014. Namun, sudah sekitar 5 tahun saya bersama seorang partner mengeksplorasi wilayah Sumbawa dan memperkenalkannya lewat media sosial dan situs,” ucap Takwa. Takwa melihat pariwisata di Sumbawa masih seperti mati suri. Adapun yang dikenal masyarakat masih seputar Pulau Moyo yang pernah disinggahi Pangeran Charles dan mendiang Putri Diana. Padahal, masih banyak tempat menarik di Sumbawa, seperti Teluk Saleh yang bisa dibilang sebagai jantung wisata Sumbawa.
Takwa mengatakan, Sumbawa dari segi keindahan alam juga terbilang lebih natural dan lebih luas daripada Lombok maupun Bali. Namun, animo masyarakat terbilang masih minim. Ini karena informasi tentang pariwisata Sumbawa juga minim, bahkan untuk khalayak lokal Sumbawa sendiri. ”Karena itulah, lewat Adventurous Sumbawa, kami ingin menguak potensi pariwisata Sumbawa,” katanya.
Kegiatan komunitas ini banyak tertuju pada mengeksplorasi, menganalisis, dan mengklasifikasi potensi wisata yang ada di Sumbawa. Mereka juga kerap kali membuat acara promosi Sumbawa dan melatih orang-orang yang tertarik belajar menjadi pramuwisata. Setiap bulannya pun, Komunitas Adventurous Sumbawa melakukan kopi darat dengan anggotanya yang berasal dari wilayah Sumbawa Barat, Timur, dan Tengah.
Di acara ini mereka kerap berbagi informasi tempat wisata terbaru di Sumbawa. Para anggotanya yang aktif sekitar 60-80 orang merupakan gabungan dari berbagai profesi. Dosen, kalangan mahasiswa, maupun swasta. Dengan keterlibatan berbagai sumber daya manusia (SDM), komunitas ini pun sudah dipercaya untuk me ngorganisir rombongan kapal pesiar dari Bali dan luar negeri.
Harapan ke depan, Komunitas Adventurous Sumbawa ingin agar pemerintah setempat lebih peduli dan dapat lebih harmonis dengan pihak swadaya seperti komunitas peduli pariwisata.
”Menurut kami event promosi yang dibuat pemda seperti Festival Moyo belum begitu berhasil, padahal sudah menyerap anggaran begitu banyak. Kami melihat perlu adanya sinergitas antara pemda dengan masyarakat dan swadaya seperti kami,” kata Takwa.
Dyah ayu pamela
Karena itulah Komunitas Adventurous Sumbawa mencoba memperkenalkan potensi wisata besar di pulau ini kepada masyarakat luas. Adalah Takwa Sajidin yang menjadi penggagas lahirnya komunitas ini. Bersama sekelompok temannya, dia menjadikan Komunitas Adventurous Sumbawa sebagai sarana untuk mempromosikan keindahan dan potensi wisata di Sumbawa.
”Kami baru berdiri setahun lalu, April 2014. Namun, sudah sekitar 5 tahun saya bersama seorang partner mengeksplorasi wilayah Sumbawa dan memperkenalkannya lewat media sosial dan situs,” ucap Takwa. Takwa melihat pariwisata di Sumbawa masih seperti mati suri. Adapun yang dikenal masyarakat masih seputar Pulau Moyo yang pernah disinggahi Pangeran Charles dan mendiang Putri Diana. Padahal, masih banyak tempat menarik di Sumbawa, seperti Teluk Saleh yang bisa dibilang sebagai jantung wisata Sumbawa.
Takwa mengatakan, Sumbawa dari segi keindahan alam juga terbilang lebih natural dan lebih luas daripada Lombok maupun Bali. Namun, animo masyarakat terbilang masih minim. Ini karena informasi tentang pariwisata Sumbawa juga minim, bahkan untuk khalayak lokal Sumbawa sendiri. ”Karena itulah, lewat Adventurous Sumbawa, kami ingin menguak potensi pariwisata Sumbawa,” katanya.
Kegiatan komunitas ini banyak tertuju pada mengeksplorasi, menganalisis, dan mengklasifikasi potensi wisata yang ada di Sumbawa. Mereka juga kerap kali membuat acara promosi Sumbawa dan melatih orang-orang yang tertarik belajar menjadi pramuwisata. Setiap bulannya pun, Komunitas Adventurous Sumbawa melakukan kopi darat dengan anggotanya yang berasal dari wilayah Sumbawa Barat, Timur, dan Tengah.
Di acara ini mereka kerap berbagi informasi tempat wisata terbaru di Sumbawa. Para anggotanya yang aktif sekitar 60-80 orang merupakan gabungan dari berbagai profesi. Dosen, kalangan mahasiswa, maupun swasta. Dengan keterlibatan berbagai sumber daya manusia (SDM), komunitas ini pun sudah dipercaya untuk me ngorganisir rombongan kapal pesiar dari Bali dan luar negeri.
Harapan ke depan, Komunitas Adventurous Sumbawa ingin agar pemerintah setempat lebih peduli dan dapat lebih harmonis dengan pihak swadaya seperti komunitas peduli pariwisata.
”Menurut kami event promosi yang dibuat pemda seperti Festival Moyo belum begitu berhasil, padahal sudah menyerap anggaran begitu banyak. Kami melihat perlu adanya sinergitas antara pemda dengan masyarakat dan swadaya seperti kami,” kata Takwa.
Dyah ayu pamela
(ars)