Bisnis Sambil Berdiet Mayo

Senin, 08 Juni 2015 - 08:25 WIB
Bisnis Sambil Berdiet Mayo
Bisnis Sambil Berdiet Mayo
A A A
DIET mayo kini tengah naik daun. Jika mayoritas pelaku diet untuk menurunkan berat badan ini hanya berkonsentrasi sebagai pengonsumsi menu diet, ada pula yang kreatif dengan berbisnis katering diet mayo.

Diet mayo adalah diet yang dipopulerkan oleh Mayo Clinic di Amerika Serikat. Diet ini dirancang dengan mengatur pola makan sehari-hari dengan makanan tinggi protein, rendah kalori, tanpa karbohidrat, dan tanpa garam.

Pelopornya mengklaim, pelaku diet mayo bisa menurunkan berat badannya sebanyak 6-8 kg hanya dalam waktu 13 hari. Waktu 13 hari adalah waktu satu kali pelaksanaan program diet mayo, yang hanya perlu dilakukan satu tahun sekali. Karena diet penurunan berat badan yang praktis ini, tak heran banyak orang yang tertarik mencoba diet tersebut. Tak terkecuali Ayu Sari Ratna Dewanti. Awalnya, Ratna mengaku ikut menjajal diet mayo dan berhasil menurunkan berat badan hingga 7 kg.

Setelah itu, dia lalu terpikir untuk memulai bisnis katering diet mayo. Terbukti, bisnisnya laris manis diikuti puluhan konsumen, meski baru dimulai pada akhir 2014. Sehariharinya, Ratna pun sibuk dengan urusan katering ini. Misalnya saja sore itu, Ratna mencoba menghubungi supplier ayam potong dari telepon genggamnya. Begitu tersambung, dia lalu memesan 40 potong dada dan paha ayam fillet . Begitu salah satu cara Ratna mempersiapkan bahan untuk usaha yang sedang digelutinya.

“Untuk besok, kebetulan menunya ayam. Setiap hari ganti terus menunya,” ujar dia saat ditemui di rumahnya Jalan Petasikan II Gang Tegal Ayu Nomor 2 Jimbaran, Badung, Bali. Pagi sebelumnya, ada dua menu yang telah disajikan untuk 30 konsumen Mbah Galang Catering miliknya ini. Untuk makan siang, menu yang disajikan sayuran berupa selada, wortel dan jagung, telur, keju dan buah desert berupa pepaya. Sementara untuk menu makan malam hanyalah buah stroberi, anggur, ditambah yoghurt. Tepat jam tiga pagi, Ratna sudah terbangun untuk memulai usaha yang digelutinya ini.

Dibantu dua orang asisten, Ratna bersama kakak iparnya dan tetangga rumah lalu bergelut di dapur. Jam sembilan pagi, menu pun telah matang dan katering pun sudah siap diantar dua kurir ke alamat masingmasing konsumen. “Menu siang dan malam diantar sekali pengiriman. Untuk menu malam aku cari yang awet,” ujar Ratna yang lulusan D1 Pariwisata ini.

Ratna mengaku memulai bisnis katering diet mayo tanpa disengaja karena awalnya dia cuma iseng melayani katering umum di tempatnya bekerja di salah satu vila di kawasan Uluwatu. Kala itu, konsumennya sebatas teman-teman sekerja. Oleh salah satu temannya, Ratna lalu disarankan mencoba membuka katering diet Mayo. Penasaran akan hal itu, dia lantas mencoba mencari informasi mengenai diet Mayo dan menunya lewat browsing . “Aku pun tertarik. Awalnya yang ikut cuma 5-10 orang,” tutur perempuan asli Denpasar ini.

Ratna pun rajin mengunggah karyanya lewat media sosial, baik blog yang dibikinnya, Facebook, maupun Instagram . Dibantu juga promosi dari teman-temannya, akhirnya makin banyak peminat yang bergabung. Hingga Mei, Ratna telah memiliki 30 konsumen yang turut bergabung ke dalam program diet mayo ala Mbah Galang. “Selain teman sendiri, ada juga perempuan yang obesitas, bahkan juga kaum sosialita,” sebut perempuan 34 tahun ini.

Dalam sebulan, Ratna membuka satu hingga dua kali program diet mayo. Sekali program, dia harus menyiapkan menu diet selama 13 hari yang telah terjadwal. Tentu menu yang disajikan tanpa nasi, garam, dan air es sebagaimana aturan diet mayo. Dalam sekali program diet mayo, Ratna mematok harga Rp1.300.000 untuk satu orang. Dengan jumlah konsumen yang ada sekarang ini, hasilnya pun cukup menggiurkan. “Masih untung 50% setelah dipotong biaya operasional,” ungkap dia.

Dia juga mengaku senang dengan testimoni sejumlah kliennya yang mengatakan berat badannya turun cukup drastis. “Pada hari keempat mengikuti program, mereka rata-rata merasakan kepala pusing, lemas, dan sebagainya. Namun setelah mengikuti program, berat badannya turun lima kilogram. Aku sendiri turun sampai tujuh kilo,” imbuh Ratna.

Dengan bisnisnya yang terus berkembang, Ratna akhirnya memutuskan berhenti dari pekerjaan sebagai operator di vila. Ratna pun berkeinginan mengembangkan bisnisnya, salah satunya dengan membuka katering sehat untuk anak.

Miftachul chusna
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4162 seconds (0.1#10.140)