Momentum Musik Religi
A
A
A
Ramadan menjadi momentum tepat bagi beberapa musisi untuk merilis album religi karena peminatnya cukup banyak. Tak heran, banyak penyanyi solo, duo, atau grup band menunggu kesempatan itu.
Tak terkecuali musisi yang concern dengan lagu-lagu religi. Gigi termasuk band yang melihat peluang besar pada saat Ramadan untuk merilis album religi. Kali ini band yang sudah malang melintang di industri musik selama 21 tahun ini mengeluarkan album “Mohon Ampun”. Kelompok musik pop-rock ini cukup produktif merilis album religi. Lagu-lagu mereka memang diminati.
Album “Raih Kemenangan” misalnya, mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Penjualannya cukup sukses. Meski Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramadhan (bass), dan Gusti Hendy (drum) tidak menyebut angka penjualannya, dari jadwal manggung mereka ke berbagai daerah sangat padat. “Awal ketertarikan kami membuat lagu bernapaskan Islam ini pada 12 tahun lalu.
Kami mendengar banyak banget lagu religi di Indonesia. Terutama sih lagu milik Bimbo. Kayaknya kalau belum dengar lagu-lagu Bimbo, rasanya belum (masuk bulan) puasa. Nah, kita merasa sudah menjadi kewajiban untuk terus memberikan karya-karya baru kepada masyarakat,” ujar Armand seusai peluncuran album “Mohon Ampun” di restoran cepat saji di kawasan Kemang, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tahun ini, Gigi berusaha mengulang sukses Ramadan sebelumnya dengan album “Mohon Ampun”. Vokalis berusia 44 tahun ini mengaku, “Mohon Ampun” merupakan lagu lama yang dinyanyikan Vina Panduwinata, tapi diaransemen ulang dengan gaya Gigi. “Sementara lagu lainnya, yaitu lagu religi terbaik yang pernah Gigi nyanyikan selama 12 tahun mengeluarkan album religi,” ujarnya.
Selain menggarap album “Mohon Ampun”, Gigi juga membantu proses pembuatan album kompilasi religi yang menghadirkan deretan musisi bertalenta. Musisi yang bekerja sama ini, yakni Tompi (Bawakan Ramadhan Datang ), band Wali (Ya Allah ), Afgan (Ku Mohon ), Rossa (Takkan Berpaling Darimu ), Derai (Tuhan Selalu Ada ), Rijabbas feat Alya Dhanisya (Kuberdiri dan Merenung ), Eros Tjokro (Ketika Tangan dan Kaki Tuhan Berkata ), band Armada (Berdoa Untuk Semua ), Virzha Idol (Thalaal Badru Alyna ), Ungu (Dia Maha Sempurna ), dan Warna (Kau Selalu Ada ).
Sementara Opick sudah tidak asing lagi. Lagu-lagunya memberi warna ketika Ramadan. Hampir setiap bulan suci itu, dia tidak pernah absen menelurkan karya bernapaskan religi. Beragam terobosan dilakukan Opick memasukkan lagu berirama Arab dengan racikan aransemen musik khas Turki serta rampak gendang Minangkabau yang dipadukan dengan lirik-lirik salawat.
Pasangan suami-istri Dwiki Dharmawan dan Ita Purnamasari ikut memanfaatkan momen Ramadan dengan mengeluarkan album religi. Menurut Ita, momen Ramadan merupakan saat yang tepat untuk menuangkan perjalanan spiritualnya lewat lantunan suara indahnya dan tembang-tembang religi. Ita mengaku, bulan Ramadan merupakan saat yang tepat untuk menuangkan kisah spiritualnya yang dirasakannya dalam album religi.
Tahun ini Ita memberi judul albumnya “Spiritual Journey”. Di dalamnya menyajikan cover lagulagu religi lawas yang cukup dekat di telinga masyarakat. Ita yang sudah tiga kali membuat album religi ini memasukkan satu lagu yang dipopulerkan grup nasyid Snada berjudul Taubat . Namun, lagu dengan konsep akapela ini diaransemen ulang Dwiki Dharmawan dengan aransemen full music. “Saat pertama kali recording lagu Taubat, hati saya begitu tersentuh.
Saya enggak tahu, tiba-tiba mata berkaca-kaca. Pas denger lagu itu langsung ingin bertaubat. Liriknya memang sangat menyentuh hati,” ujar Ita. Sementara Dwiki mengaku, album religi yang digarapnya ini ingin mengekspresikan perjalanan spiritual dirinya bersama sang istri melalui lagu dan musik. “Bagi kami, musik itu bukan sekadar kesenangan atau entertainment.
Musik merupakan perjalanan spiritual, apa pun kami curahkan dalam musik,” kata Dwiki. Rumi Azies, perwakilan Swara Sangkar Emas selaku distributor penjualan CD melalui gerai restoran cepat saji KFC mengatakan, peminat dan pasar album religi masih bagus karena setiap Ramadan, pasti ada album religi dan yang terpenting ada pembelinya.
“Menjelang puasa sampai Lebaran atau kurun waktu 1,5 bulan, menjadi magnet bagi album religi. Album tersebut akan menjadi prioritas pertama untuk penjualan. Angkanya bisa mencapai 200.000-an kopi, belum dihitung dengan tempat penjualan yang lain,” kata Rummy.
Thomasmanggalla
Tak terkecuali musisi yang concern dengan lagu-lagu religi. Gigi termasuk band yang melihat peluang besar pada saat Ramadan untuk merilis album religi. Kali ini band yang sudah malang melintang di industri musik selama 21 tahun ini mengeluarkan album “Mohon Ampun”. Kelompok musik pop-rock ini cukup produktif merilis album religi. Lagu-lagu mereka memang diminati.
Album “Raih Kemenangan” misalnya, mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Penjualannya cukup sukses. Meski Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramadhan (bass), dan Gusti Hendy (drum) tidak menyebut angka penjualannya, dari jadwal manggung mereka ke berbagai daerah sangat padat. “Awal ketertarikan kami membuat lagu bernapaskan Islam ini pada 12 tahun lalu.
Kami mendengar banyak banget lagu religi di Indonesia. Terutama sih lagu milik Bimbo. Kayaknya kalau belum dengar lagu-lagu Bimbo, rasanya belum (masuk bulan) puasa. Nah, kita merasa sudah menjadi kewajiban untuk terus memberikan karya-karya baru kepada masyarakat,” ujar Armand seusai peluncuran album “Mohon Ampun” di restoran cepat saji di kawasan Kemang, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tahun ini, Gigi berusaha mengulang sukses Ramadan sebelumnya dengan album “Mohon Ampun”. Vokalis berusia 44 tahun ini mengaku, “Mohon Ampun” merupakan lagu lama yang dinyanyikan Vina Panduwinata, tapi diaransemen ulang dengan gaya Gigi. “Sementara lagu lainnya, yaitu lagu religi terbaik yang pernah Gigi nyanyikan selama 12 tahun mengeluarkan album religi,” ujarnya.
Selain menggarap album “Mohon Ampun”, Gigi juga membantu proses pembuatan album kompilasi religi yang menghadirkan deretan musisi bertalenta. Musisi yang bekerja sama ini, yakni Tompi (Bawakan Ramadhan Datang ), band Wali (Ya Allah ), Afgan (Ku Mohon ), Rossa (Takkan Berpaling Darimu ), Derai (Tuhan Selalu Ada ), Rijabbas feat Alya Dhanisya (Kuberdiri dan Merenung ), Eros Tjokro (Ketika Tangan dan Kaki Tuhan Berkata ), band Armada (Berdoa Untuk Semua ), Virzha Idol (Thalaal Badru Alyna ), Ungu (Dia Maha Sempurna ), dan Warna (Kau Selalu Ada ).
Sementara Opick sudah tidak asing lagi. Lagu-lagunya memberi warna ketika Ramadan. Hampir setiap bulan suci itu, dia tidak pernah absen menelurkan karya bernapaskan religi. Beragam terobosan dilakukan Opick memasukkan lagu berirama Arab dengan racikan aransemen musik khas Turki serta rampak gendang Minangkabau yang dipadukan dengan lirik-lirik salawat.
Pasangan suami-istri Dwiki Dharmawan dan Ita Purnamasari ikut memanfaatkan momen Ramadan dengan mengeluarkan album religi. Menurut Ita, momen Ramadan merupakan saat yang tepat untuk menuangkan perjalanan spiritualnya lewat lantunan suara indahnya dan tembang-tembang religi. Ita mengaku, bulan Ramadan merupakan saat yang tepat untuk menuangkan kisah spiritualnya yang dirasakannya dalam album religi.
Tahun ini Ita memberi judul albumnya “Spiritual Journey”. Di dalamnya menyajikan cover lagulagu religi lawas yang cukup dekat di telinga masyarakat. Ita yang sudah tiga kali membuat album religi ini memasukkan satu lagu yang dipopulerkan grup nasyid Snada berjudul Taubat . Namun, lagu dengan konsep akapela ini diaransemen ulang Dwiki Dharmawan dengan aransemen full music. “Saat pertama kali recording lagu Taubat, hati saya begitu tersentuh.
Saya enggak tahu, tiba-tiba mata berkaca-kaca. Pas denger lagu itu langsung ingin bertaubat. Liriknya memang sangat menyentuh hati,” ujar Ita. Sementara Dwiki mengaku, album religi yang digarapnya ini ingin mengekspresikan perjalanan spiritual dirinya bersama sang istri melalui lagu dan musik. “Bagi kami, musik itu bukan sekadar kesenangan atau entertainment.
Musik merupakan perjalanan spiritual, apa pun kami curahkan dalam musik,” kata Dwiki. Rumi Azies, perwakilan Swara Sangkar Emas selaku distributor penjualan CD melalui gerai restoran cepat saji KFC mengatakan, peminat dan pasar album religi masih bagus karena setiap Ramadan, pasti ada album religi dan yang terpenting ada pembelinya.
“Menjelang puasa sampai Lebaran atau kurun waktu 1,5 bulan, menjadi magnet bagi album religi. Album tersebut akan menjadi prioritas pertama untuk penjualan. Angkanya bisa mencapai 200.000-an kopi, belum dihitung dengan tempat penjualan yang lain,” kata Rummy.
Thomasmanggalla
(bbg)