Si Mungil yang Lincah
A
A
A
Suzuki merilis model terbaru bernama Celerio dengan dimensi yang kompak. Meski mengusung mesin 1.000 cc, mobil ini mampu memberikan sensasi berkendara yang menyenangkan.
Beragam fitur unggulan diusung city car ini. Harganya sedikit lebih mahal dibandingkan produk low cost green car (LCGC) yang beredar di pasar. Namun, Celerio dibekali dengan transmisi continuous variable transmission (CVT) dengan teknologianti-lock braking system (ABS) dan dual airbag . Di dalam kabin, pengemudi dan penumpang akan dimanjakan dengan jok yang empuk.
Pengemudi dengan postur tinggi tetap bisa nyaman berkendara. Sementara kabin penumpang belakang memiliki by safeweb"> room leg yang luas dengan jarak 173 mm. Kapasitas bagasi yang mencapai 254 liter cocok untuk membawa banyak barang. Saat tombol kunci diputar dan mesin menyala, suara yang dihasilkan oleh mesin K10B 3-silinder DOHC 1.000 cc terdengar halus. Respons kendaraan cukup agresif dengan akselerasi mantap saat dipacu hingga kecepatan 80 km/jam.
Transmisi continously variable transmission (CVT ) yang diusung Celerio membuat berkendara menjadi nyaman karena tidak ada hentakan saat perpindahan gigi transmisi. Dengan dibekali CVT, tidak ada perubahan torsi ketika gigi transmisi berpindah. Biasanya putaran mesin (rpm) akan turun saat perpindahan gigi transmisi, tapi pada Celerio posisi rpm konstan.
Di bagian tuas transmisi CVT, terdapat tombol sport jika pengemudi menginginkan kinerja yang lebih agresif. Celerio dengan CVT pas untuk kondisi perkotaan dengan lalu lintas padat karena tidak perlu injak kopling dan ganti gigi. Selain itu, Celerio dengan CVT lebih irit bahan bakar dengan konsumsi bahan bakar (BBM) 19,8 km/liter sementara manual 21,3 km/liter.
“Pada kecepatan yang sama, putaran mesin CVT lebih rendah sehingga lebih irit bahan bakar,” ujar Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Makmur. Saat dipacu di kecepatan 100 km/jam Celerio tetap stabil. Meski bodinya mungil, tak terasa adanya goyangan ataupun oleng saat melibas tikungan. Suspensi Celerio cukup nyaman saat melibas jalan dengan kontur berbatu.
Bahkan, saat melibas jalan berlubang dan bergelombang dengan kecepatan tinggi, suspensi MacPherson strut coil spring di depan dan Torsion beam coil spring di belakang mampu menaklukkannya. Saat ini Suzuki masih mengimpor Celerio dari Thailand sembari melihat perkembangan pasar dalam negeri sebelum memutuskan untuk memproduksinya di Indonesia.
“Jika Celerio diterima masyarakat, kemungkinan untuk memproduksi di Indonesia ada. Seperti halnya Suzuki Swift yang awalnya impor tapi kami bisa produksi di sini,” tutur Makmur.
Anton c
Beragam fitur unggulan diusung city car ini. Harganya sedikit lebih mahal dibandingkan produk low cost green car (LCGC) yang beredar di pasar. Namun, Celerio dibekali dengan transmisi continuous variable transmission (CVT) dengan teknologianti-lock braking system (ABS) dan dual airbag . Di dalam kabin, pengemudi dan penumpang akan dimanjakan dengan jok yang empuk.
Pengemudi dengan postur tinggi tetap bisa nyaman berkendara. Sementara kabin penumpang belakang memiliki by safeweb"> room leg yang luas dengan jarak 173 mm. Kapasitas bagasi yang mencapai 254 liter cocok untuk membawa banyak barang. Saat tombol kunci diputar dan mesin menyala, suara yang dihasilkan oleh mesin K10B 3-silinder DOHC 1.000 cc terdengar halus. Respons kendaraan cukup agresif dengan akselerasi mantap saat dipacu hingga kecepatan 80 km/jam.
Transmisi continously variable transmission (CVT ) yang diusung Celerio membuat berkendara menjadi nyaman karena tidak ada hentakan saat perpindahan gigi transmisi. Dengan dibekali CVT, tidak ada perubahan torsi ketika gigi transmisi berpindah. Biasanya putaran mesin (rpm) akan turun saat perpindahan gigi transmisi, tapi pada Celerio posisi rpm konstan.
Di bagian tuas transmisi CVT, terdapat tombol sport jika pengemudi menginginkan kinerja yang lebih agresif. Celerio dengan CVT pas untuk kondisi perkotaan dengan lalu lintas padat karena tidak perlu injak kopling dan ganti gigi. Selain itu, Celerio dengan CVT lebih irit bahan bakar dengan konsumsi bahan bakar (BBM) 19,8 km/liter sementara manual 21,3 km/liter.
“Pada kecepatan yang sama, putaran mesin CVT lebih rendah sehingga lebih irit bahan bakar,” ujar Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Makmur. Saat dipacu di kecepatan 100 km/jam Celerio tetap stabil. Meski bodinya mungil, tak terasa adanya goyangan ataupun oleng saat melibas tikungan. Suspensi Celerio cukup nyaman saat melibas jalan dengan kontur berbatu.
Bahkan, saat melibas jalan berlubang dan bergelombang dengan kecepatan tinggi, suspensi MacPherson strut coil spring di depan dan Torsion beam coil spring di belakang mampu menaklukkannya. Saat ini Suzuki masih mengimpor Celerio dari Thailand sembari melihat perkembangan pasar dalam negeri sebelum memutuskan untuk memproduksinya di Indonesia.
“Jika Celerio diterima masyarakat, kemungkinan untuk memproduksi di Indonesia ada. Seperti halnya Suzuki Swift yang awalnya impor tapi kami bisa produksi di sini,” tutur Makmur.
Anton c
(bbg)