Kurma,The Super Fruit Ramadan

Minggu, 21 Juni 2015 - 09:37 WIB
Kurma,The Super Fruit Ramadan
Kurma,The Super Fruit Ramadan
A A A
Bulan Ramadan telah tiba. Hidangan khas Ramadan pun mulai ramai. Dari sekian macam makanan, ada satu yang identik dengan bulan puasa, yakni kurma. Kurma adalah tanaman palma dalam genus Phoenix.

Buahnya dapat dimakan. Walaupun tempat asalnya tidak diketahui karena telah sejak lama dibudidayakan, kemungkinan tanaman ini berasal dari tanah sekitar Teluk Persia. Kurma telah menjadi makanan pokok di Timur Tengah selama ribuan tahun lamanya. Pohon kurma diyakini berasal dari sekitar Teluk Persia dan telah dibudidayakan sejak zaman kuno dari Mesopotamia ke prasejarah Mesir, kemungkinan pada awal 4000 SM.

Bangsa Mesir kuno menggunakan buahnya untuk dibuat menjadi anggur kurma dan memakannya pada saat panen. Ada bukti arkeologi budi daya kurma di bagian Arab timur pada tahun 6000 SM. (Alvarez-Mon 2006). Pada zaman selanjutnya, orang Arab menyebarluaskan kurma di sekitar selatan dan barat daya Asia, bagian utara Afrika, Spanyol, dan Italia.

Kurma diperkenalkan di Meksiko dan California, di sekitar Mission San Ignacio, oleh bangsa Spanyol pada tahun 1765. Buah yang dihasilkan pohon kurma dikenal sebagai buah kurma. Bentuk buahnya lonjong-silinder dengan panjang 3-7 cm, berdiameter 2-3 cm, dan ketika masih muda warnanya merah cerah ke kuning terang, tergantung dari jenisnya. Kurma memiliki biji tunggal yang ukuran panjangnya sekitar 2-2,5 cm dan tebalnya 6-8 mm.

Buah kurma dikelompokkan menjadi tiga golongan utama, yaitu lunak (contohnya barhee , halaw , khadrawy , medjool ), semikering (contohnya dayri , deglet noor , zahidi ), dan kering (contohnya thoory ). Jenis buah ini tergantung pada kandungan glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Kurma matang dibagi menjadi empat golongan.

Adapun nama-nama tersebut dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan penamaan Arab, yaitu kimri (muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari). Setiap 100 gram kurma segar dapat mengandung sumber vitamin C dan energi sebesar 230 kcal. Air yang terkandung dalam kurma relatif sedikit dan hal ini tidak menjadikannya jauh lebih pekat pada saat proses pengeringan berlangsung meskipun vitamin C-nya akan hilang.

Kurma merupakan tanaman tradisional yang penting di Turki, Irak, Arab, Afrika Utara sampai Maroko. Di negara-negara Islam, kurma dan yoghurt atau susu adalah makanan tradisional yang utama untuk berbuka puasa pada saat bulan Ramadan. Kurma juga diproses menjadi berbentuk dadu, pasta (yang disebut “ajwa”), olesan, sirup kurma atau “madu” yang disebut dibs atau rub di Libya, bubuk (gula kurma), cuka ataupun alkohol.

Inovasi olahan terbaru, antara lain kurma berlapis cokelat dan produk-produk seperti jus kurma bersoda, yang digunakan di beberapa negara-negara yang mayoritas muslim sebagai sampanye versi nonalkohol untuk acara-acara khusus dan waktu keagamaan seperti bulan Ramadan. Kurma juga dapat dikeringkan, ditumbuk, dan dicampur dengan gandum untuk membentuk bahan baku bergizi.

Kurma kering dimakan oleh unta, kuda, dan anjing di Sahara. Di Nigeria utara, kurma dan lada ditambahkan ke dalam bir asli yang diyakini membuatnya untuk mengurangi mabuk. Menurut sebuah studi oleh Al- Shahib dan Marshall, dalam banyak hal, kurma dapat dianggap sebagai makanan yang hampir ideal, memberikan berbagai nutrisi penting, dan manfaat kesehatan yang potensial.

Kurma adalah sumber yang sangat baik untuk diet kalium. Kandungan gula pada kurma yang telah matang sekitar 80%; sisanya terdiri dari protein, serat, dan elemen termasuk boron, kobalt, tembaga, magnesium, mangan, dan seng. Di India dan Pakistan, Afrika Utara, Ghana, dan Pantai Gading, pohon kurma disadap untuk diambil getah manisnya, yang dikonversi menjadi gula kelapa (yang dikenal sebagai jaggery atau gur ), sirup gula atau minuman beralkohol.

Kurma memiliki kandungan tannin yang tinggi dan secara medis digunakan sebagai “deterjen” (memiliki daya pembersihan) dan astringent pada usus yang bermasalah. Kurma dapat diberikan untuk sakit tenggorokan, pilek, penyakit selesema bronkial, meringankan demam dan sejumlah keluhan lainnya dalam bentuk infus, ramuan, sirup atau pasta. Satu keyakinan tradisional mengatakan bahwa kurma dapat menetralkan keracunan alkohol.

Bubuk biji juga digunakan dalam beberapa obat-obatan tradisional. Kurma merupakan makanan kecil yang kaya vitamin. Mulai vitamin A, B6, kalium dan natrium alami, zinc, hingga magnesium. Kandungan nutrisi pada kurma ini sangat bermanfaat untuk tubuh orang yang berpuasa. Karena saat berpuasa, seseorang cenderung mengonsumsi makanan rendah nutrisi, seperti gorengan dan lain-lainnya.

Untuk itu, dengan mengonsumsi kurma, gula alami yang terkandung di dalamnya akan memberikan satu energi instan yang diperlukan untuk Anda melakukan kegiatan pada bulan Ramadan, termasuk salat malam. Manfaat lain dari kurma adalah membantu melancarkan pencernaan. Sebab, kurma juga diketahui sebagai pencahar ringan dan mencegah terjadinya sembelit.

Hal itu cukup umum dialami orang berpuasa karena perubahan mendadak dalam gaya hidup selama bulan Ramadan. Kurma memiliki rasa manis yang khas sehingga buah ini bisa menjadi penghasil energi yang banyak berkurang karena seharian menahan diri dari makan dan minum. Hebatnya lagi, dengan mengonsumsi beberapa butir kurma ketika berbuka puasa, ternyata bisa menjadikan perut lebih cepat merasa kenyang sehingga kita terhindar dari mengonsumsi makanan dan minuman berlebih saat berbuka tersebut.

Kandungan zat gula yang cukup tinggi pada kurma yang mencapai 75% - 87% sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pemulihan stamina tubuh dengan cepat. Kandungan zat gulanya yang berbentuk fruktosa sekitar 45% dan yang berbentuk glukosa kurang lebih 55%. Kandungan zat-zat lainnya di dalam kurma yang berkhasiat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, antara lain mengandung mineral, protein, lemak, dan beberapa vitamin seperti vitamin B2, B12, dan juga vitamin A.

Dengan begitu, banyaknya kandungan vitamin dan mineral penting dalam buah kurma, maka tidak salah jika mengonsumsi kurma setelah berpuasa memang sangat membantu kesehatan dan juga kebugaran tubuh. Manfaat buah kurma bagi kebugaran dan kesehatan tubuh ketika berpuasa di antaranya menstabilkan kadar keasaman darah.

Buah kurma memang dipercaya mempunyai kandungan yang berkhasiat untuk menyeimbangkan dan menstabilkan kadar keasaman darah yang biasanya cenderung mengalami peningkatan saat seseorang berbuka puasa. Peningkatan keasaman tersebut, biasanya meningkat seiring makanan yang kita konsumsi saat berbuka puasa, seperti karbohidrat dan daging.

Itulah pentingnya mengonsumsi kurma lebih awal sebelum mengonsumsi makanan lainnya ketika berbuka puasa. Kurma sebagai sumber energi. Karena kandungan glukosanya cukup tinggi, buah kurma bisa menjadi sumber energi yang bisa membuat kebugaran tubuh kembali lebih cepat setelah menjalani ibadah puasa seharian.

Dengan mengonsumsi secara teratur buah kurma saat berbuka, kondisi kebugaran tubuh bisa lebih cepat pulih. Namun, bagi para penderita diabetes yang akan mengonsumsi kurma sebagai hidangan awalnya, dianjurkan untuk tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsinya karena glukosa dalam kurma memang sangat berbahaya bagi penderita diabetes.

SYLVANIA OKTYVANI USDOKO
Email: agnessylvania@gmail.com
Twitter: @agnessylvn
Alumni DCT and Culinary Arts Academy Switzerland
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5816 seconds (0.1#10.140)