Merawat Wajah dengan Skin Rejuvenation

Minggu, 05 Juli 2015 - 10:17 WIB
Merawat Wajah dengan Skin Rejuvenation
Merawat Wajah dengan Skin Rejuvenation
A A A
Hal yang sering dikhawatirkan banyak wanita adalah penuaan dini pada kulit. Salah satu perawatan kulit untuk mencegah penuaan kulit dengan melakukan skin rejuvenation (peremajaan kulit).

Namun, upaya ini harus dilakukan dengan cermat, yaitu dengan memperhatikan kondisi umum, kesehatan dan kebutuhan individu yang berbedabeda. Konsep ini dikenal dengan istilah individualized therapy . Menurut dr Sari Chairunnisa SpKK dari Klinik Spesialis Kulit Bamed Skin Care Jakarta, seseorang yang melakukan skin rejuvenation harus melakukan pemeriksaan kondisi kulit terlebih dahulu kepada para ahli.

“Penyeragaman metode ke semua individu akan menimbulkan risiko, baik medis maupun ketidakpuasan pada pasien,” tutur dr Sari di Hotel Dharmawangsa pada Jumat (3/7). Dia menuturkan, skin rejuvenation merupakan prosedur untuk mencegah, menghambat atau memperbaiki kulit yang sudah mulai berubah akibat bertambahnya usia dan mengembalikan ke keadaan kulit saat usia masih muda.

“Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh faktor intrinsik (dalam) dan ekstrinsik (luar). Faktor intrinsik adalah faktor penuaan, sedangkan faktor ekstrinsik paling banyak melibatkan sinar matahari,” sebut dr Sari. Skin rejuvenation dapat dicapai melalui berbagai modalitas. Dr Sari mengatakan, terdapat beberapa macam peremajaan kulit. Nah yang pertama, yaitu peremajaan harian yang dapat dilakukan dengan menggunakan krim perawatan wajah.

Selanjutnya peremajaan dengan metode peeling secara kimiawi/chemical peeling , maupun secara mekanis, seperti mikrodermabrasi. Tindakan ini bertujuan mengangkat lapisan kulit paling luar, untuk memicu pertumbuhan kulit yang baru dan lebih sehat sehingga kulit terlihat lebih muda dan cerah.

Sementara itu, peremajaan dengan modalitastermal (panas) dengan menggunakan perangkat radio frekuensi(RF) digunakan untuk menginduksi efek termal di kulit yang memicu produksi kolagen sehingga kulit akan tampak lebih muda dan kencang. Kemudian peremajaan dengan injeksi berupa botulinum toxin (botox) atau filler. Ada juga peremajaan secara bedah, yaitu dengan facelift atau mini facelif.

Adapun peremajaan lainnya, yaitu dengan menggunakan sinar/cahaya berupa laser atau intense pulse light (IPL). “Beberapa tips dalam memilih modalitas yang tepat dan efektif adalah membekali diri dengan pengetahuan mengenai berbagai modalitas skin rejuvenation dari berbagai sumber yang terpercaya dan melakukan program Skin Rejuvenation oleh dokter yang kompeten di bidangnya,” kata dr Sari.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dilansir Allure.com , ada beberapa modalitas skin rejuvenation terbaru yang diprediksi akan menjadi tren di dunia kecantikan dalam beberapa tahun mendatang. Salah satunya adalah dysport . Pada tahun 2009 FDA, Badan Administrasi Makanan dan Obat di Negeri Paman Sam telah menyetujui dysport (abobotulinumtoxinA ) untuk mengatasi kerutan di wajah.

Peneliti dari Maas Clinic dan University of California di San Francisco menemukan bahwa dysport bisa mengurangi kerutan dan meningkatkan penampilan yang secara signifikan menjadi lebih baik dibandingkan dengan botox . Hasil dari dysport juga terbukti lebih tahan lama sekitar enam bulan dibandingkan dengan botox.

Ada pula skin resurfacers, yaitu penembakan laser farksional CO2 yang efektif menghaluskan garis-garis halus, keriput, stretch mark , dan bekas luka. Metode ini memiliki masa penyembuhan yang jauh lebih cepat dan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan penggunaan laser intense pulse light. Menurut dr Sari, pemilihan metode peremajaan kulit harus disesuaikan dengan jenis kulit, usia, kebutuhan, bahkan aktivitas harian dari individu tersebut.

Dwi nur ratnaningsih
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0806 seconds (0.1#10.140)
pixels