Bijak Menggunakan Kantong Plastik

Minggu, 05 Juli 2015 - 11:43 WIB
Bijak Menggunakan Kantong Plastik
Bijak Menggunakan Kantong Plastik
A A A
SAAT ini berbagai komunitas berlomba untuk tidak lagi menggunakan kantong plastik sebagai wadah belanjaan mereka.

Earth hour yang digalakkan oleh berbagai komunitas membuat munculnya berbagai gerakan, termasuk gerakan Diet Kantong Plastik. Terbentuk pada awal 2013, Diet Kantong Plastik didirikan oleh kumpulan lembaga yang sebenarnya sudah lama bergerak di isu kampanye pengurangan penggunaan kantong plastik. Dengan tujuan besar yang sama, masing-masing lembaga berkomitmen untuk bersama-sama membuat working group skala nasional untuk memperbesar dampak tujuan yang dicitacitakan bersama, yang tidak lepas dari bantuan seluruh pihak pemangku kepentingan.

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik merupakan gerakan nasional yang mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. ”Kampanye Diet Kantong Plastik ini diharapkan dapat diterapkan di seluruh daerah di Indonesia supaya dari Sabang hingga Merauke terbebas dari bahaya buruk penggunaan kantong plastik yang tidak bijak,” ungkap Tiza Mafira, Cofounder Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.

Tiza melanjutkan, kampanye Diet kantong Plastik yang dilakukan komunitas ini bukanlah kampanye yang melarang penggunaan kantong plastik secara total karena pasti akan memiliki dampak sosial dan ekonomi yang secara sistematis perlu dipertimbangkan dengan baik. ”Kita perlu mengetahui pengaruh apabila kita menggunakan kantong plastik secara tidak bijak, dapat berdampak buruk untuk lingkungan dan manusia pada akhirnya,” lanjutnya.

Diet Kantong Plastik dapat mulai diterapkan kapan pun pada saat setiap orang berbelanja, melakukan perjalanan, bekerja, ataupun bermain dan dapat dimulai dari sekarang. Saat ini, sudah banyak juga pusat perbelanjaan atau bahkan toko yang mulai mengganti kantong plastik mereka dengan bahan yang lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

Komunitas ini sudah banyak melakukan kampanye dan sosialisasi untuk mengurangi pemakaian kantong plastik. Berbagai kegiatan yang dilakukan, di antaranya uji coba penerapan SOP Diet Kantong Plastik di Circle K Indonesia selama November 2010-2011, terjadi pengurangan kantong plastik hingga 8.233.930 lembar, setara dengan penghematan +/- Rp897.498.370.

Kegiatan kampanye di berbagai daerah oleh berbagai lembaga secara aktif dan independen: #HeadbagMob, #OperasiPlastik, #RampokPlastik, #RampokKresek, #PlastikDetox, #pay4plastic, #BombeKantongPlastik. Selain itu, gerakan Diet Kantong Plastik juga melakukan distribusi tas belanja pakai ulang +/- Rp10.000 buah ke masyarakat yang setara dengan potensi pengurangan kantong plastik hingga 10.000.000 lembar.

Kemudian 8.568 orang yang mengisi petisi online di www.change.org kepada peritel untuk menetapkan harga (tidak gratis) terhadap kantong plastik di peritel. Untuk setiap orang yang ingin bergabung dalam komunitas gerakan Diet Kantong Plastik hanya cukup mendaftar pada situs www.indorelawan.org dan tidak dikenakan biaya sama sekali.

Saat ini berbagai kalangan sudah banyak yang bergabung dalam GIDKP, kebanyakan adalah aktivis lingkungan dari Jakarta dan Bandung. ”Latar belakang anggota kami beragam mulai dari environmental science, communications, public relations, law , dan retail,” ujar Tiza. Tidak banyak kesulitan yang dialami komunitas GIDKP dalam menjalankan gerakan diet kantong plastik.

Hanya, Tiza mengungkapkan masih banyak masyarakat yang belum peduli dengan pemakaian kantong plastik yang berlebihan, meskipun hampir semua sudah mengetahui bahaya lingkungannya. Saat ini, Indonesia sudah menjadi negara terbesar kedua yang menyumbang sampah terbanyak di dunia. Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik mengharapkan ke depannya komunitas ini akan semakin bisa mengurangi penggunaan kantong plastik masyarakat Indonesia.

Tidak hanya itu, pada Sabtu (4/7), komunitas ini juga mengadakan temu relawan yang masih terus dilakukan. ”Pada pertemuan ini, relawan GIDKP akan berbagi pengalaman seru dan berdiskusi tentang strategi mengembangkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi plastik,” tutup Tiza.

andari novianti
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5359 seconds (0.1#10.140)