Peduli Kebersihan, Peduli Emisi

Minggu, 05 Juli 2015 - 11:49 WIB
Peduli Kebersihan, Peduli Emisi
Peduli Kebersihan, Peduli Emisi
A A A
HOODLESS Society berusaha peduli lingkungan dengan menjaga kebersihan mobil mereka. Caranya unik, dengan membuka kap mesin mereka yang kinclong.

Menghirup udara bersih merupakan salah satu cara untuk meraih kesehatan yang sempurna. Hanya, di kotakota besar seperti Jakarta sulit untuk mendapatkan udara segar dan bersih. Minimnya ruang terbuka hijau dan masifnya jumlah kendaraan di jalanjalan Ibu Kota merupakan penyumbang terbesar rendahnya tingkat udara bersih di Ibu Kota.

Komunitas Hoodless Society berusaha berkontribusi dalam menjaga udara bersih dengan cara yang mereka sukai. Mereka membersihkan mobil dan ruang mesin mobil mereka sebersih mungkin. Cara ini tergolong unik karena menurut mereka, selain bisa berkontribusi pada lingkungan, mereka juga bisa jadi pusat perhatian. Kenapa jadi pusat perhatian? Karena Okta Bond dan rekan-rekannya yang bergabung dalam komunitas Hoodless Society nekat mencopot kap mesin yang melindungi powertrain mobil mereka.

”Orang bisa sangat cepat melihat mobil ketika sudah dimodifikasi, baik itu pelek maupun badannya. Apalagi jika kap mesinnya dicopot. Pasti langsung bikin orang keheranan melihatnya,” ujar Okta, salah satu penggagas Hoodless Society. Okta yang juga memiliki Orange Garage menuturkan, terbentuknya Hoodless Society bermula dari ketertarikan mereka pada kebersihan mobil, baik itu interior maupun eksterior. Mereka enggan membiarkan mobil mereka kotor dan tidak enak dipandang.

Termasuk bagian mesin yang sering dianggap remeh oleh pemilik mobil pada umumnya. Untuk membuktikan kecintaan mereka pada kebersihan itulah, mereka dengan percaya diri mencopot kap mesin. Jadi, mereka ingin masyarakat melihat bahwa kap mesin mereka saja sudah sangat kinclong, apalagi bagian lain di mobil. ”Inilah alasan kami memiliki slogan Clean and Proud. Kami bangga mobil kami bersih,” ujar Epe, anggota Hoodless Society yang juga anggota komunitas Nuvolks.

Untuk menjaga kebersihan mobil mereka, Epe mengaku bisa sampai seminggu tiga kali mencuci mobil. Mereka malah mengatakan, di mata orang normal, apa yang mereka lakukan ini bisa jadi hal yang aneh. ”Tapi tuntutannya memang kami harus bisa menjaga kebersihan mobil kami. Tanpa alasan apa pun,” ujar Okta.

Selain kerja keras menjaga kebersihan, membuka kap mesin juga butuh pengorbanan besar. Okta mengatakan, mobil dengan kap mesin terbuka akan sangat rawan jika berhadapan dengan hujan. Kap mesin yang terbuka membuat sistem kelistrikan mobil dapat dengan mudah terkena air dan akan mengganggu kinerja mesin. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak bisa diatasi.

Anggota Hoodless Society berinovasi dengan membuat rain coat atau jas hujan yang bisa dipasang di kap mesin mereka ketika hujan turun. ”Jika memang tidak ingin memasang jas hujan, salah satu cara yang paling sering kami lakukan adalah berteduh,” kata Okta tertawa.

Meski berkorban banyak dengan modifikasi yang mereka pegang, Okta dan rekan-rekan tidak pernah merasa menyesal menanggalkan kap mesin mereka. Selain membuat pengemudi lain mengikuti, kenyentrikan mereka malah membuat perusahaan pelumas internasional, Shell, tertarik untuk mencari tahu.

wahyu sibarani
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3694 seconds (0.1#10.140)