Ketika Tangan Jadi Trademark

Senin, 13 Juli 2015 - 10:16 WIB
Ketika Tangan Jadi Trademark
Ketika Tangan Jadi Trademark
A A A
Berawal dari keisengan, akun Instagram @handsinframe kini telah mencapai puluhan ribu follower. Beberapa merek ternama pun mempercayakan akun ini sebagai sarana promosi mereka.

Benny Lim sama sekali tak menyangka keisengannya posting foto keseharian di akun Instagrammendapat respon yang luar biasa. Sebagai seorang fotografer, dia kerap memotret berbagai produk. Uniknya, tidak hanya menangkap objek produk tersebut, dia selipkan tangannya di setiap angle foto lalu mengunggahnya dengan tambahan tagar (hashtag) handsinframe.

Di luar dugaan, ide sederhana ini memunculkan sambutan positif yang berlangsung viral di antara para netizen. #Handsinframebanyak dipakai oleh orang untuk mengunggah hasil jepretan mereka dengan presentasi tangan sebagai ciri khasnya. “Seminggu setelah itu, saya feature orang-orang itu ke Instagrampribadi saya.

Jadi, makin banyak yang pakai hashtag tersebut, lalu mulai kepikiran buat sebuah akun handsinframeyang akhirnya sampai seperti sekarang,” kata pria yang pernah menjadi fotografer keluarga mantan Presiden SBY selama dua tahun ini. Akun @handsinframe yang digawangi Benny tersebut sampai saat ini sudah mencapai 37.000 followers.

Dalam satu hari pengikutnya dapat bertambah 100–200 orang. Kendati awalnya mengaku tidak memiliki tujuan apa pun dalam mendirikan komunitas ini, seiring waktu komunitas tersebut semakin kompak dan sering berbagi informasi terbaru melalui blog resminya.

Tidak hanya menuai berbagai followerdari penjuru negeri, @Handsinframedipercaya menjadi sarana promosi beberapa merek ternama, baik lokal maupun mancanegara. Ya, bermula dari kegiatan bulanan yang diadakan Handsinframe, berkolaborasi dengan merek produk dan kafe-kafe di Ibu Kota yang rupanya berlangsung sukses, tim pendiri komunitas ini malah kebanjiran tawaran untuk mempromosikan bisnis maupun ulasan produk ataupun makanan.

Beberapa merek yang pernah menggandeng Handsinframe sebut saja Cafe Koultoura, Cafe Fctryid, Eggo Waffle, Samsung indonesia, Fiji water indonesia, Lindt Chocolate Indonesia, The Watch Co, Printerous, Crematology Coffee, The Playroom, Dr.Brown, Borngoods, Urbanlife Store, Burton Menswear London, Sony Indonesia, dan masih banyak lagi.

Komunitas ini biasa mengadakan acara rutin setiap tiga bulan sekali. “Sejauh ini kami sudah pernah menghelat empat acara, yakni HIF5K, HIF15K, The Fctry Gathering, dan yang terakhir baru bulan lalu acara launching website kami di Crematology PX Pavillion,” ujar Andrew Yaputra selaku cofounderHandsinframe Handsinframe juga aktif mengadakan kompetisi setiap bulannya.

Kompetisi ini bertujuan untuk menghibur para anggota komunitas di samping mereka juga dapat melihat foto-foto bagus dan kreatif hasil karya sesama anggota. Tentunya hadiah menarik menunggu sang pemenang setiapbulannya. Andrew menyatakan rasa syukur karena komunitas yang turut dikelolanya tersebut berdampak positif bagi berbagai pihak.

“Banyak yang mengajak kerja sama atau ingin promosi di handsinframe. Untuk di media sosial, Instagramkita mengutamakan gaya foto yang memang ada tangannya, sesuai konsep #handsinframe,” ujar Andrew. Sementara di situs handsinframe.com,sambungnya, lebih mengutamakan informasi kepada anggota komunitas mengenai gadget, kuliner, serta merek-merek yang memang berkualitas.

Kendati begitu, menurut Felix Witanto, salah seorang tim Handsinframe, tidak melihat Handsinframesebagai peluang bisnis. “Bagi kami, pendapatan yang didapat Handsinframelebih untuk mengutamakan pengembangan komunitas kami, seperti pembuatan websiteatau berbagai acara ke depannya,” kata Felix.

Rencananya, Handsinframeakan membuat lebih banyak eventdan menggaet merek-merek lokal agar dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk dalam negeri.

Sri Noviarni
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1140 seconds (0.1#10.140)