Anak Stres Bisa Sebabkan Kegemukan

Rabu, 15 Juli 2015 - 09:36 WIB
Anak Stres Bisa Sebabkan Kegemukan
Anak Stres Bisa Sebabkan Kegemukan
A A A
Masa kanak-kanak merupakan periode yang kritis dalam membentuk postur tubuh pada waktu mendatang.

Remaja wanita yang pernah mengalami pengalaman hidup yang tertekan, seperti adanya anggota keluarga yang meninggal dunia atau mengidap penyakit serius, cenderung akan mendapati dirinya memiliki berat badan yang berlebih atau kegemukan saat mereka tumbuh dewasa.

Keterangan ini disampaikan Ellie Zolfagharifard berdasarkan hasil penelitian di Amerika Serikat sebagaimana yang dikutip dalam laman Daily Mail yang menemukan, tekanan atau stres saat masa kanak-kanak merupakan pemicu penambahan berat badan yang melebihi ambang batas normal.

Tekanan atau stres saat masa kanak-kanak lebih besar pengaruhnya daripada stres yang dialami oleh orang dewasa, terutama pada wanita. ”Temuan ini dapat menambah pengertian bagi orang banyak bagaimana tekanan atau stres yang dialami pada masa kanak-kanak dapat membawa dampak jangka panjang daripada dampak yang dirasakan oleh orang dewasa.

Selain itu, dapat memberikan penjelasan bagaimana proses tersebut berbeda antara pria maupun wanita,” ungkap Hui Liu, profesor dan guru besar sosiologi di MichiganState University. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati data dari Americans Changing Lives, sebuah survei nasional di Amerika memberikan partisipannya pertanyaan dalam format wawancara sebanyak empat kali dalam selang waktu selama 15 tahun.

Penelitian ini setidaknya melibatkan 3.617 orang, sebanyak 2.259 wanita dan 1.358 pria. Tingkat tekanan atau stres pada anak diukur pada berbagai stres yang berasal dari keluarga terkait peristiwa atau masalah yang terjadi pada usia 16 tahun atau bahkan lebih muda.

Masalah yang dimaksud ini termasuk akibat dari kesulitan ekonomi, perceraian, setidaknya satu orang tua dengan masalah kesehatan mental, atau mereka yang tidak pernah mengetahui siapa dan di mana ayahnya berada. Tekanan atau stres yang sering dijumpai oleh orang dewasa adalah akibat kehilangan pekerjaan, berita kematian orang terdekat, atau tekanan yang datang dari orang tua.

Wanita yang mengalami tingkat stres yang tinggi saat masa kanak-kanak akan mendapati berat badannya melonjak lebih banyak daripada wanita yang semasa kanakkanaknya tidak merasakan tingkat stres yang tinggi. Liu mengatakan, perubahan massa tubuh adalah proses yang terbentang sepanjang hidup. Pada masa kanak-kanak merupakan periode penting untuk membangun pola yang memiliki dampak jangka panjang pada berat badan perempuan dari waktu ke waktu.

Sementara wanita biasanya sering mengatasi stres dengan makan lebih banyak, sedangkan laki-laki cenderung memilih minum alkohol. Depresi juga berkaitan dengan emosi pembawa nafsu makan dan berat badan. Perempuan lebih cenderung menjadi depresi setelah masa remaja dibandingkan laki-laki.

Penulis penelitian mengatakan, temuan yang menyoroti kebutuhan untuk pengobatan dan kebijakan yang dirancang untuk mengurangi stres pada anak. Mengingat pentingnya massa tubuh pada kesehatan dan kecacatan, Liu mengatakan, sangat penting untuk mempertimbangkan konteks sosial seksspesifik anak usia dini dalam rangka merancang program klinis efektif yang mencegah atau mengobati obesitas di kemudian hari.

Larissa Huda
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5211 seconds (0.1#10.140)