Extravaganza Era Renaisans

Selasa, 21 Juli 2015 - 08:48 WIB
Extravaganza Era Renaisans
Extravaganza Era Renaisans
A A A
DOMENICO Dolce dan Stefano Gabbana kembali menyajikan Alta Moda. Pada musim Gugur/Dingin 2015 ini duo desainer rumah mode Dolce & Gabbana memberikan sisi extravaganza dari era Renaisans untuk koleksinya dengan suasana kebun Portofino.

Sebelum menemui pertunjukan yang meresap daya imajinasi ini, para undangan harus berjalan dari Teluk Portofino melewati perahu yachtperak dan benteng abad ke-16 Castello Brown yang mencakup kerlap-kerlip lampunya. Mencapai bukit rumah Domenico Dolce, pengalaman fashion Alta Moda pun datang seperti kegilaan pada pertengahan musim panas, sebagai sebuah mimpi kala malam hari dengan baju-baju penuh fantasi.

Seperti sedang berdiri di menara batu tua menghadap Portofino, kemegahan busana Dolce & Gabbana tampil dalam 94 gaun yang luar biasa. Di mana dan siapa pun yang melihatnya akan membenarkan tingkat dan intensitas handcraftyang terlibat dalam pembuatan busana.

Di antaranya dalam wujud gaun berleher bulat, gaun lengan panjang berenda yang tampak meleleh menuju dalam material sifon, atau jahitan permadani mungil yang menggambarkan stroberi, lemon, dan mawar tertuang di material tule berwarna merah muda dalam wujud ballgown. Sesuatu yang tampak sulit pengerjaannya untuk menerapkan ide tersebut di bahan tule.

Tak hanya busananya yang memikat, Alta Moda kali ini ikut menampilkan koleksi perhiasan Alta Joillerie dan koleksi busana pria Alta Sartoria. “Kami tidak menghitung berapa jam yang dibutuhkan untuk membuat sepotong Alta Moda. Kami tidak mengatakan, berapa banyak kain? Berapa lama kami menghabiskan untuk mencetak tulip di sutra yang membuat mereka terlihat seolah-olah dilukis dengan tangan, atau berapa ribu jahitan tangan payet gaun itu,” tutur Domenico Dolce, seperti dikutip Telegraph.co.uk.

Ada begitu banyak hal yang menyilaukan mata dalam koleksi ini, terkesan begitu extravaganza,dan semua gaun tersebut begitu memesona di suasana kebun beraroma mawar. Ada ballgown lebar yang mengingatkan akan era Roccoco yang tampil dengan bulu dicat, bertahtakan ribuan aster sutra yang dijahit tangan. Termasuk ada bordir burung merak atau cetakan burung beo dan tupai. “Kami melakukan ini karena cinta dan cinta couture,” ucap Dolce.

Ada juga crinoline meskipun berkat fabrikasi yang modern terkesan lumpuh menyatu dengan organza. Memang tidak ada crinoline yang sebenarnya karena hanya merupakan lapisan rok. Pada dasarnya gaun ini berlarian di pertunjukan Alta Moda yang kedelapan bagi Dolce & Gabbana dan sangat layak menjadi daftar gaun cocktail terbaik.

Sisi klasik Dolce & Gabbana ikut tertera di gaun wol dalam warna kuning lemon maupun sorbet raspberry dengan hiasan permata tentunya. Selain gaun, ada pula setelan celana yang maskulin, setelan celana panjang dari bordir sutra, berikut mantel yang dihiasi kristal dan beludru, serta hiasan bunga-bunga.

Tidak ada seorang pun, bahkan seseorang komprehensif acuh tak acuh terhadap koleksi pakaian ini, mengabaikan koleksi Alta Moda yang dengan berbagai craftman ship hampir sempurna tersebut. Dalam imajinasi gila Dolce & Gabbana, pertunjukan ikut diberikan dengan suasana dramatis sebuah pedesaan, pohon dan labu yang tampak secara nyata tumbuh dari akarnya.

Tak setiap hari couture disajikan dengan cahaya bulan dan suara laut menderu-deru menghempas batu, kemudian ada lampu bersinar dalam jarak dekat yang muncul dari sebuah kapal yacht. Kemudian, untuk membuat titik exstravaganza lebih akut, Domenico dan Stefano juga melakukan untuk busana laki-laki. Dolce mengklaim bahwa busananya juga terletak pada cara pemakainya sendiri.

Adapun acara Alta Moda ini menjadi salah satu momen penuh pesona, mengangkut mode ke dunia magis yang bertumpu pada seni dan handcraftyang kuat. Pertunjukan pun diakhiri dengan “Egyptian Triumphal March”.

Dyah ayu pamela
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1194 seconds (0.1#10.140)