Mengatasi Mimpi Buruk Lonjakan Trafik Musiman
A
A
A
LONJAKAN trafik menjelang Lebaran selalu menjadi tantangan bagi para penyedia layanan. Baik pihak bisnis, telekomunikasi, pemilik e-commerce dan masih banyak lagi.
Lonjakan trafik ini bisa menyebabkan akses ke sebuah layanan menjadi lambat, bahkan tidak bisa di akses sama sekali. Padahal, industri transaksi digital di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan heba. Tercermin dari Hari Belanja Online Nasional 2015 yang diperoleh dari data F5 Network, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan trafik mencapai 1.500% sedangkan jumlah pengunjung meningkat hingga 600% dan beberapa situs bahkan mencatat peningkatan order hingga 500%.
Dari data-data tersebut, salah satu hal yang tampak jelas adalah masyarakat Indonesia sudah mulai percaya diri dalam melakukan transaksi digital. Padahal sebelumnya masalah kepercayaan dan keamanan masih menjadi halangan terbesar bagi masyarakat Indonesia dalam melakukan transaksi digital. Karena itu keandalan (kecepatan dan ketersediaan), serta keamanan aplikasi menjadi hal yang utama bagi pengguna layanan digital.
Sebagai contoh, bisa di bayangkan ketika kita sedang melakukan pembayaran online untuk suatu barang dan ternyata tampilan loading halaman web tidak menunjukkan pergerakan sama sekali (atau sangat lambat). Sebagai pengguna, tentu akan merasa tidak tenang terutama jika nilai transaksi cukup besar. Belum lagi karena lonjakan trafik yang menyebabkan aplikasi menjadi tidak bisa di akses di tengah-tengah pembayaran.
Betapa besar ketidaknyamanan yang ditimbulkan karena gangguan ketersediaan dan kinerja akses. Hal ini akan mempengaruhi pengalaman pengguna secara langsung, dan jika tidak dapat ditanggulangi bisa berdampak negatif terhadap industri layanan digital secara keseluruhan. Contoh lainnya lagi, baru-baru ini pemerintah menerapkan peraturan yang menyatakan bahwa penjualan tiket pesawat terbang tidak bisa dilakukan melalui loket di salah satu bandara di Indonesia, melainkan harus melalui pemesanan online.
Dalam musim lebaran ini, trafik untuk memesan tiket mudik melonjak tajam, karenanya perusahaan maskapai penerbangan dituntut untuk dapat menyediakan akses ke aplikasi pemesanan tiket yang selalu tersedia. Kedua contoh di atas memberikan gambaran betapa pentingnya ketersediaan aplikasi untuk dapat di akses oleh penggunanya.
Karena bagaimanapun juga, pengguna menuntut agar interaksi mereka dengan perusahaan layanan digital dapat terjadi dengan lancar dan aman, tanpa perlu ikut memikirkan hal-hal yang terjadi di balik layar. Saat ini aktivitas operasional bisnis hingga transaksi digital yang bersentuhan dengan pelanggan menggunakan aplikasi (baik aplikasi smartphone atau berbasis web). Karena itu, sangat krusial bagi bisnis untuk bisa memastikan bahwa aplikasi dapat dikirimkan kepada pengguna mereka dengan cepat, aman dan selalu tersedia.
Layanan-layanan ini bertujuan untuk menyaring trafik yang ”jahat”(dalam serangan DDoS), sehingga trafik yang masuk ke sistem perusahaan sudah “bersih”. Dalam hal ini jika tidak ada yang mengatur dan menganalisa lalu lintas trafik, maka sistem perusahaan menjadi tidak bisa diakses sama sekali. Terlebih lagi jika disusupi malware. Ambil contoh ketika seseorang diminta untuk menangkap 1 balon, kemudian jumlah balon di tambahkan setiap beberapa saat dan terkadang balon yang dilemparkan diganti dengan pensil.
Hal yang paling mungkin terjadi adalah orang tersebut tidak dapat menangkap balon sama sekali karena terlalu banyak atau menangkap benda yang seharusnya tidak ditangkap, yaitu pensil. Nantinya penyedia juga harus mampu mengantisipasi lonjakan trafik musiman dan juga melindungi keamanan para pengguna aplikasi mereka.
Karena itu, penting bagi mereka untuk menerapkan solusi yang membantu mereka memastikan pengiriman aplikasi dengan cepat dan aman, serta memiliki akses yang selalu tersedia.
Andre Iswanto,
Senior Field System Engineer F5 Network
Lonjakan trafik ini bisa menyebabkan akses ke sebuah layanan menjadi lambat, bahkan tidak bisa di akses sama sekali. Padahal, industri transaksi digital di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan heba. Tercermin dari Hari Belanja Online Nasional 2015 yang diperoleh dari data F5 Network, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan trafik mencapai 1.500% sedangkan jumlah pengunjung meningkat hingga 600% dan beberapa situs bahkan mencatat peningkatan order hingga 500%.
Dari data-data tersebut, salah satu hal yang tampak jelas adalah masyarakat Indonesia sudah mulai percaya diri dalam melakukan transaksi digital. Padahal sebelumnya masalah kepercayaan dan keamanan masih menjadi halangan terbesar bagi masyarakat Indonesia dalam melakukan transaksi digital. Karena itu keandalan (kecepatan dan ketersediaan), serta keamanan aplikasi menjadi hal yang utama bagi pengguna layanan digital.
Sebagai contoh, bisa di bayangkan ketika kita sedang melakukan pembayaran online untuk suatu barang dan ternyata tampilan loading halaman web tidak menunjukkan pergerakan sama sekali (atau sangat lambat). Sebagai pengguna, tentu akan merasa tidak tenang terutama jika nilai transaksi cukup besar. Belum lagi karena lonjakan trafik yang menyebabkan aplikasi menjadi tidak bisa di akses di tengah-tengah pembayaran.
Betapa besar ketidaknyamanan yang ditimbulkan karena gangguan ketersediaan dan kinerja akses. Hal ini akan mempengaruhi pengalaman pengguna secara langsung, dan jika tidak dapat ditanggulangi bisa berdampak negatif terhadap industri layanan digital secara keseluruhan. Contoh lainnya lagi, baru-baru ini pemerintah menerapkan peraturan yang menyatakan bahwa penjualan tiket pesawat terbang tidak bisa dilakukan melalui loket di salah satu bandara di Indonesia, melainkan harus melalui pemesanan online.
Dalam musim lebaran ini, trafik untuk memesan tiket mudik melonjak tajam, karenanya perusahaan maskapai penerbangan dituntut untuk dapat menyediakan akses ke aplikasi pemesanan tiket yang selalu tersedia. Kedua contoh di atas memberikan gambaran betapa pentingnya ketersediaan aplikasi untuk dapat di akses oleh penggunanya.
Karena bagaimanapun juga, pengguna menuntut agar interaksi mereka dengan perusahaan layanan digital dapat terjadi dengan lancar dan aman, tanpa perlu ikut memikirkan hal-hal yang terjadi di balik layar. Saat ini aktivitas operasional bisnis hingga transaksi digital yang bersentuhan dengan pelanggan menggunakan aplikasi (baik aplikasi smartphone atau berbasis web). Karena itu, sangat krusial bagi bisnis untuk bisa memastikan bahwa aplikasi dapat dikirimkan kepada pengguna mereka dengan cepat, aman dan selalu tersedia.
Layanan-layanan ini bertujuan untuk menyaring trafik yang ”jahat”(dalam serangan DDoS), sehingga trafik yang masuk ke sistem perusahaan sudah “bersih”. Dalam hal ini jika tidak ada yang mengatur dan menganalisa lalu lintas trafik, maka sistem perusahaan menjadi tidak bisa diakses sama sekali. Terlebih lagi jika disusupi malware. Ambil contoh ketika seseorang diminta untuk menangkap 1 balon, kemudian jumlah balon di tambahkan setiap beberapa saat dan terkadang balon yang dilemparkan diganti dengan pensil.
Hal yang paling mungkin terjadi adalah orang tersebut tidak dapat menangkap balon sama sekali karena terlalu banyak atau menangkap benda yang seharusnya tidak ditangkap, yaitu pensil. Nantinya penyedia juga harus mampu mengantisipasi lonjakan trafik musiman dan juga melindungi keamanan para pengguna aplikasi mereka.
Karena itu, penting bagi mereka untuk menerapkan solusi yang membantu mereka memastikan pengiriman aplikasi dengan cepat dan aman, serta memiliki akses yang selalu tersedia.
Andre Iswanto,
Senior Field System Engineer F5 Network
(ars)