Alarm Bahaya Terumbu Karang di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Alarm bahaya terkait terumbu karang yang hidup di perairan Indonesia. Kabarnya, jumlah terumbu karang di perairan Indonesia terus menyusut. Sebuah studi yang dilakukan para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menunjukkan terumbu karang Indonesia masih banyak yang rusak.
Dikutip dari Indonesia Travel, penelitian yang dilakukan pada 1.135 stasiun ini menunjukkan ada 30,4% lokasi terumbu karang dalam keadaan rusak. Hanya 27% lokasi terumbu karang yang dinyatakan dalam kondisi baik dan 6% terumbu karang yang sangat baik.
Umumnya, kerusakan disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penggunaan bom ikan, pukat harimau, racun sianida dan pencemaran laut. Sementara pencemaran dan bencana alam juga membuat terumbu karang sulit pulih.
Indonesia bersama lima negara di Indo-Pasifik, yaitu Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon, sepakat untuk mengupayakan pelindungan terhadap wilayah pesisir dan ekosistem terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang (coral triangle) di dunia.
Padahal, keberadaan terumbu karang merupakan salah satu daya tarik wisata bahari Indonesia. Ada sekitar 600 lokasi menyelam yang tersebar dari Sabang hingga Marauke, di antaranya Pulau Alor dan Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur), Selat Lembeh dan Bunaken (Sulawesi Utara), Laut Banda (Maluku), Pulau Bangka (Bangka Belitung), Kepulauan Karimunjawa (Jawa Tengah), Raja Ampat (Papua Barat), Tulamben dan Nusa Penida (Bali), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Pulau Derawan (Kalimantan Selatan), Pulau Bintan (Riau), Kepulauan Seribu.
Dikutip dari Indonesia Travel, penelitian yang dilakukan pada 1.135 stasiun ini menunjukkan ada 30,4% lokasi terumbu karang dalam keadaan rusak. Hanya 27% lokasi terumbu karang yang dinyatakan dalam kondisi baik dan 6% terumbu karang yang sangat baik.
Umumnya, kerusakan disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penggunaan bom ikan, pukat harimau, racun sianida dan pencemaran laut. Sementara pencemaran dan bencana alam juga membuat terumbu karang sulit pulih.
Indonesia bersama lima negara di Indo-Pasifik, yaitu Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon, sepakat untuk mengupayakan pelindungan terhadap wilayah pesisir dan ekosistem terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang (coral triangle) di dunia.
Padahal, keberadaan terumbu karang merupakan salah satu daya tarik wisata bahari Indonesia. Ada sekitar 600 lokasi menyelam yang tersebar dari Sabang hingga Marauke, di antaranya Pulau Alor dan Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur), Selat Lembeh dan Bunaken (Sulawesi Utara), Laut Banda (Maluku), Pulau Bangka (Bangka Belitung), Kepulauan Karimunjawa (Jawa Tengah), Raja Ampat (Papua Barat), Tulamben dan Nusa Penida (Bali), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Pulau Derawan (Kalimantan Selatan), Pulau Bintan (Riau), Kepulauan Seribu.
(aww)