Efektivitas Vaksin Penangkal DBD

Kamis, 30 Juli 2015 - 08:15 WIB
Efektivitas Vaksin Penangkal DBD
Efektivitas Vaksin Penangkal DBD
A A A
NEW England Journal of Medicine memublikasikan analisis baru yang mengonfirmasi bahwa kandidat vaksin sanofi pasteur terbukti dapat memberikan perlindungan dari dengue. Vaksin ini juga aman bagi anak-anak usia sekolah hingga dewasa.

Secara global, beban dengue tertinggi di negara-negara endemik terdapat di kelompok anak-anak usia sekolah hingga dewasa. Perlindungan terhadap dengue berat atau parah telah mencapai angka 93%. Selain itu, pencegahan rawat inap di rumah sakit akibat dengue mencapai 80% di kelompok usia ini. Berdasarkan profil klinis usia 9 tahun ke atas, kandidat vaksin dengue berpotensi mengurangi beban penyakit secara signifikan di negara-negara endemik.

Dalam analisis poolterbaru, kandidat vaksin dengue melindungi dua dari tiga sukarelawan yang berusia 9 tahun ke atas terhadap empat serotipe virus dengue. Keterangan ini disampaikan oleh divisi vaksin dari Sanofi berdasarkan analisis terbaru yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine (NEJM)di Lyon, Prancis, 27 Juli lalu.

Analisis terbaru tersebut memberikan gambaran komprehensif tentang potensi dampak kesehatan masyarakat dari vaksinasi dengue bagi populasi endemik usia anakanak, usia sekolah, sampai dengan dewasa. Sebagai kelompok populasi terbesar yang secara global berisiko terhadap dengue, usia 9 tahun ke atas juga secara individu merupakan kelompok usia dengan mobilitas tinggi yang bisa menyebarkan penyakit lebih luas lagi pada saat wabah.

Selain itu bisa berkontribusi secara substansial terhadap beban ekonomi dengue, seperti jumlah hari tidak bekerja atau tidak bersekolah akibat penyakit dengue. Artikel NEJM tersebut melaporkan hasil dari analisis efikasi poolterbaru dari individu 9 tahun ke atas yang divaksin pada dua studi fase III vaksin dengue sanofi pasteur. Hasil analisis mencatat bahwa vaksin melindungi dua pertiga individu atau sekitar 66% dari dengue.

Tak hanya itu, vaksin dinilai dapat memberikan perlindungan lebih besar lagi bagi dua manifestasi klinis yang relevan dengan dengue, yakni dengue berat atau parah sebesar 93% dan pencegahan rawat inap di rumah sakit akibat dengue sebesar 80%. Selain itu, kandidat vaksin dengue juga melindungi sukarelawan usia 9 tahun ke atas yang pernah terkena dengue sebesar 82%.

Dan mereka yang tidak pernah terkena dengue sebesar 52,5% sebelum divaksin. Sudah menjadi hal yang umum bahwa dibutuhkan data tambahan dari suatu vaksin baru guna menentukan nilainya bagi kelompok usia tertentu, terutama anak-anak yang lebih muda yang respons kekebalan bagi vaksin dan penyakitnya berbeda secara signifikan dari kelompok anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.

Hal ini diungkapkan Profesor Tim Endy MD MPH, Upstate University Hospital, New York, dalam rilis berita yang diterima KORAN SINDO. Program pengembangan klinis bagi kandidat vaksin ini mencakup empat tahun dalam fase pemantauan jangka panjang yang sejalan dengan panduan WHO akan pengembangan vaksin dengue.

Hasil selama 25 bulan pertama dari studi efikasi dua fase III telah dipublikasikan pada tahun 2014. Data interim dari tahun ketiga studi, dan data interim dari tahun ketiga dan keempat dari perpanjangan studi fase II di Thailand telah dipublikasikan dalam artikel di NEJMyang mengonfirmasi penurunan rawat inap di rumah sakit akibat dengue pada populasi 9 tahun ke atas yang telah diberikan vaksinasi.

Data interim tahun ketiga dari Studi Asia Fase III telah mengidentifikasi kebutuhan surveilans jangka panjang bagi anakanak di bawah 9 tahun guna menilai dampak kandidat vaksin dengue bagi anak-anak yang lebih muda ini. “Akan menenangkan apabila kita dapat memperoleh konfirmasi dari keamanan perlindungan yang ditawarkan vaksin terhadap dengue bagi populasi endemik anakanak usia sekolah hingga dewasa.

Terutama dengan profil keamanan dan efikasi yang konsisten sebagaimana dilaporkan pada tahun lalu dari studi PIII di berbagai belahan regional, populasi suku dan epidemiologi dengue yang tercakup,” kata Profesor Tim Endy. Dr Maria Rosario Capeding dari Research Institute for Tropical Medicine Filipina selaku penulis utama dari artikel NEJM mengemukakan bahwa potensi benefit kesehatan masyarakat dari ketersediaan vaksin dengue yang pertama adalah perlindungan bagi usia 9 tahun ke atas.

Menurutnya, kelompok populasi berisiko yang sangat besar ini merupakan bagian dari masyarakat yang paling dinamis yang memiliki potensi untuk menyebarkan penyakit lebih luas dan sebagian besar berkontribusi terhadap dampak sosial dengue yang berat berupa absen sekolah dan hilangnya produktivitas kerja. “Sudah jelas bahwa individu berusia 9 tahun ke atas merupakan target kelompok usia utama bagi program imunisasi dengue yang bertujuan mengurangi beban penyakit secara keseluruhan,” katanya.

Dengue adalah penyakit bersumber vektor yang paling cepat penyebarannya di dunia, endemik di lebih dari 100 negara di mana hampir setengah populasi dunia berada. Dengue memiliki beban ekonomi dan sosial yang besar di negara-negara endemik akibat dari wabah yang tidak dapat diprediksi dan penyebaran di area perkotaan yang padat penduduk.

Penyakit ini dapat menimbulkan kelumpuhan sistem pelayanan kesehatan setempat dan menuntut usaha intervensi yang berbiaya tinggi. Sampai dengan hari ini belum tersedia pengobatan spesifik atau pencegahan bagi dengue.

WHO telah menetapkan sasaran untuk menurunkan angka mortalitas akibat dengue sebesar 50% dan angka morbiditas sebesar 25% sampai dengan tahun 2020.

Larissa huda
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7020 seconds (0.1#10.140)