Kerja Sama Kembangkan Bakat Bioteknologi
A
A
A
TANTANGAN pertumbuhan danpersebaran penduduk, perubahan gaya hidup, peningkatan teknologi, dan perubahan kualitas lingkungan hidup menyebabkan banyaknya perubahan pola penyakit dan layanan kesehatan.
Dengan latar belakang tersebut, Novartis kembali menyelenggarakan Novartis Biotechnology Leadership Camp (BioCamp) 2015 , yang bermitra dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Program ini dilakukan untuk mencari dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama dalam sektor kesehatan. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai wahana pengembangan SDM dan kontribusi terhadap bidang kesehatan.
BioCamp kembali mencari talenta muda Indonesia untuk berkontribusi lebih dalam bidang bioteknologi dengan bekal kepemimpinan untuk menjawab tantangan kesehatan Indonesia dan dunia. Penemuan baru dalam bidang teknologi dan kesehatan telah berkontribusi terhadap sektor medis, seperti pengembangan obat-obatan inovatif dengan kemanjuran lebih tinggi terhadap penyakit.
Selain itu, perkembangan teknologi telah memberikan kontribusi lebih terhadap dunia kesehatan seperti metode diagnosis atau skrining baru yang lebih akurat dan cepat sehingga solusi pengobatan yang tepat dapat diberikan secara lebih cepat. Perkembangan teknologi baru diharapkan dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan.
“Novartis terus berupaya untuk berkontribusi terhadap perkembangan dalam sektor kesehatan di Indonesia. Untuk itu, sesuai dengan tujuan dari program transformasi SEHATi Bersama, Sehatkan Indonesia yang sangat memperhatikan pentingnya mengembangkan bakat dan kemampuan generasi muda untuk bersama-sama menyehatkan Indonesia,” kata Presiden Direktur PT Novartis Indonesia, dr Luthfi Mardiansyah dalam acara BioCamp di Lembaga Molekuler Eijkman, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, program BioCamp adalah cara untuk mendukung SDM dalam bidang bioteknologi agar dapat memberikan bekal wawasan, pengetahuan, dan kepemimpinan agar bisa lebih berkontribusi pada pemecahan masalah kesehatan. Mengenai perkembangan teknologi, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio MD PhD Clin Microbiol mengatakan, perkembangan teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan gaya hidup masyarakat.
Dia menilai perubahanperubahan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi yang pesat dapat memiliki dampak yang belum diketahui, menjadikan peran penelitian lebih penting. “Ajang seperti BioCamp berupaya mencari dan menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, merupakan salah satu bentuk upaya dan diharapkan menjadi kader perubahan agar Indonesia siap bersaing dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui bioteknologi, terutama berkaitan dengan kesehatan,” ucap Prof Amin.
BioCamp diselenggarakan pada Senin-Rabu (3-5/8) dengan tujuan membekali 20 peserta lebih dengan pengetahuan mengenai perkembangan bioteknologi, pengembangan industri farmasi dan bioteknologi, serta keterampilan kepemimpinan. Peserta adalah mahasiswa pascasarjana Indonesia dari berbagai universitas negeri dan swasta di Indonesia dan luar negeri (Inggris, Belanda, Singapura, Taiwan, dan Amerika Serikat).
Adapun dua peserta terbaik telah diumumkan sebagai perwakilan Indonesia yang akan bersaing dengan peserta- peserta terbaik BioCamp dari negara lain dalam ajang International Biotechnology Leadership Camp 2015 di Basel, Swiss, pada Seni-Selasa (24-26/8).
Dua peserta tersebut adalah Laurentya Olga sebagai pemenang pertama yang berasal dari University of Cambridge yang melakukan penelitian tentang genetik dan translational medicine serta Amadeus Driando Ahnn dari University of Massachusetts Amherst yang melakukan penelitian mengenai makanan nanoteknologi.
Iman firmansyah
Dengan latar belakang tersebut, Novartis kembali menyelenggarakan Novartis Biotechnology Leadership Camp (BioCamp) 2015 , yang bermitra dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Program ini dilakukan untuk mencari dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama dalam sektor kesehatan. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai wahana pengembangan SDM dan kontribusi terhadap bidang kesehatan.
BioCamp kembali mencari talenta muda Indonesia untuk berkontribusi lebih dalam bidang bioteknologi dengan bekal kepemimpinan untuk menjawab tantangan kesehatan Indonesia dan dunia. Penemuan baru dalam bidang teknologi dan kesehatan telah berkontribusi terhadap sektor medis, seperti pengembangan obat-obatan inovatif dengan kemanjuran lebih tinggi terhadap penyakit.
Selain itu, perkembangan teknologi telah memberikan kontribusi lebih terhadap dunia kesehatan seperti metode diagnosis atau skrining baru yang lebih akurat dan cepat sehingga solusi pengobatan yang tepat dapat diberikan secara lebih cepat. Perkembangan teknologi baru diharapkan dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan.
“Novartis terus berupaya untuk berkontribusi terhadap perkembangan dalam sektor kesehatan di Indonesia. Untuk itu, sesuai dengan tujuan dari program transformasi SEHATi Bersama, Sehatkan Indonesia yang sangat memperhatikan pentingnya mengembangkan bakat dan kemampuan generasi muda untuk bersama-sama menyehatkan Indonesia,” kata Presiden Direktur PT Novartis Indonesia, dr Luthfi Mardiansyah dalam acara BioCamp di Lembaga Molekuler Eijkman, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, program BioCamp adalah cara untuk mendukung SDM dalam bidang bioteknologi agar dapat memberikan bekal wawasan, pengetahuan, dan kepemimpinan agar bisa lebih berkontribusi pada pemecahan masalah kesehatan. Mengenai perkembangan teknologi, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio MD PhD Clin Microbiol mengatakan, perkembangan teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan gaya hidup masyarakat.
Dia menilai perubahanperubahan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi yang pesat dapat memiliki dampak yang belum diketahui, menjadikan peran penelitian lebih penting. “Ajang seperti BioCamp berupaya mencari dan menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, merupakan salah satu bentuk upaya dan diharapkan menjadi kader perubahan agar Indonesia siap bersaing dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui bioteknologi, terutama berkaitan dengan kesehatan,” ucap Prof Amin.
BioCamp diselenggarakan pada Senin-Rabu (3-5/8) dengan tujuan membekali 20 peserta lebih dengan pengetahuan mengenai perkembangan bioteknologi, pengembangan industri farmasi dan bioteknologi, serta keterampilan kepemimpinan. Peserta adalah mahasiswa pascasarjana Indonesia dari berbagai universitas negeri dan swasta di Indonesia dan luar negeri (Inggris, Belanda, Singapura, Taiwan, dan Amerika Serikat).
Adapun dua peserta terbaik telah diumumkan sebagai perwakilan Indonesia yang akan bersaing dengan peserta- peserta terbaik BioCamp dari negara lain dalam ajang International Biotechnology Leadership Camp 2015 di Basel, Swiss, pada Seni-Selasa (24-26/8).
Dua peserta tersebut adalah Laurentya Olga sebagai pemenang pertama yang berasal dari University of Cambridge yang melakukan penelitian tentang genetik dan translational medicine serta Amadeus Driando Ahnn dari University of Massachusetts Amherst yang melakukan penelitian mengenai makanan nanoteknologi.
Iman firmansyah
(ftr)