Gagal Menjadi Fantastis

Sabtu, 15 Agustus 2015 - 09:19 WIB
Gagal Menjadi Fantastis
Gagal Menjadi Fantastis
A A A
Fantastic 4 boleh jadi adalah film yang paling banyak dibicarakan beberapa minggu ini. Penyebabnya, drama berkepanjangan selepas cibiran luar biasa para kritikus film setelah menonton film ini.

Sang sutradara, Josh Trank, sempat membela diri dengan berkata ending Fantastic 4 tidak sama dengan yang dibuatnya. Dia bahkan mengaku tidak ikut mengedit film tersebut. Sementara 20th Century Fox selaku studio yang membiayai film ini, menyebut Trank yang pernah sangat sukses membesut film fiksi ilmiah ala found footage Chronicle , sebagai orang “gila” yang berbuat semaunya di lokasi syuting.

Pertanyaannya, apakah memang film ini seburuk yang para kritikus katakan? Fantastic 4 adalah film reboot tentang sekelompok remaja jenius yang berhasil menciptakan mesin waktu yang membawa mereka ke planet paralel di dunia lain. Mereka yaitu Reed (Miles Teller), Johnny (Michael B Jordan), Sue (Kate Mara), Victor (Toby Kebbel), dan Ben (Jamie Bell).

Dalam separuh jalan, aliran cerita Fantastic 4 sebenarnya tak bermasalah. Layaknya film franchise , Trank memilih untuk mengenalkan dulu karakterkarakter utama filmnya, lengkap dengan latar belakangnya. Ritme cerita juga berjalan mulus dan naik tingkat thriller -nya saat malapetaka di “planet zero” terjadi dan wujud para pahlawan super tersebut berubah mengerikan.

Lalu muncullah bencana yang sebenarnya, terutama saat sang pemeran antagonis muncul dari “planet zero”. Kemunculannya yang tibatiba, tanpa latar belakang dan alasan yang jelas, membuat film tiba-tiba jadi kehilangan arah. Apalagi saat adegan klimaks datang terlalu cepat dengan visual yang seadanya, seolah-olah paruh kedua film dibuat oleh sekelompok sineas amatiran yang terbiasa membuat film murahan.

Jika boleh jujur, secara keseluruhan, Fantastic 4 tidaklah seburuk yang para kritikus katakan. Namun dibanding disebut sebagai sebuah film superhero layar lebar, film ini lebih cocok ditayangkan sebagai film hiburan di televisi pada minggu pagi, yang hanya bisa dinikmati anak-anak.

Herita endriana
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0874 seconds (0.1#10.140)